Melihat kasus Covid-19 yang terus melonjak pada bulan Juni 2021, membuat Pemerintah untuk menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali per 3 Juli yang diberlakukan hingga 2 minggu setelahnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memutus penularan virus corona yang sedang mewabah, terlebih karena adanya virus corona varian baru seperti varian Alpha, Beta, dan Delta. Sehingga penerapan PPKM tersebut menghambat sebagian orang dalam mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dengan demikian, bantuan sosial sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Sebagian orang berpendapat bahwa bansos berupa uang tunai lebih efektif dibandingkan dengan sembako karena mereka dapat membelanjakan uangnya sesuai dengan kebutuhannya. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa sembako lebih efektif dibandingkan uang tunai karena khawatir jika uang yang diberikan digunakan untuk membeli yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menurut teman-teman, apakah bansos bahan makanan lebih efektif daripada uang tunai atau sebaliknya?
Menurutku, justru bantuan sosial berupa uang tunai itu lebih efektif dibandingkan sembako. Itu juga diperkuat sama pendapat ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri dan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan kalo kelebihan bansos berupa uang tunai adalah:
Kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda. Mungkin aja ada keluarga yang tidak mengonsumsi beras dan gula karena diabetes jadi kurang cocok. Trus mungkin aja ada keluarga yang punya bayi atau balita jadi butuh susu. Jadi kalo diberi bansos berupa uang tunai, mereka akan lebih bebas untuk berbelanja sesuai kebutuhan mereka.
Uang dari bansos dapat dibelanjakan ke warung tetangga atau ke pasar sehingga dapat menciptakan perputaran ekonomi di kalangan rakyat kecil yang sebelumnya sudah kesulitan di masa pandemi ini.
Pengadaan sembako bakal butuh biaya lebih buat transportasi, pengemasan, petugas yang terlibat, administrasi, dan sebagainya. Seluruh biaya itu dapat digunakan untuk menambah jumlah bansos yang diterima.
Laporan pertanggungjawaban lebih jelas karena jumlah uang yang pasti dibandingkan sembako yang harganya bervariasi
Namun, pemberian bansos berupa uang tunai atau biasa disebut Bantuan Langsung Tunai (BLT) tentunya harus disertai dengan edukasi masyarakat bahwa bantuan ini harus benar-benar digunakan untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Mereka juga harus ditegaskan bahwa mereka harus menanggung sendiri dari apa yang mereka beli menggunakan uang BLT tersebut.
Kalau menurut saya, lebih baik bansos itu bahan makanan. Karena menurut saya kalau dengan uang tunai terkadang suka disalah gunakan. Toh, bahan makanan juga kan pasti akan dipergunakan juga karena kita setiap hari harus memenuhi kebutuhan makan. Namun balik lagi kepada masyarakat, dan peran edukasi juga penting mengenai bansos ini. Terkadang juga, bansos berupa uang itu seringkali menjadi perbincangan di masyarakat mungkin karena nominal nya yang kurang dsb, atau bisa dipadupadankan antara bahan makanan dengan uang. Mau apapun bentuknya, yang terpenting adalah bijak dalam pemakaian bansos tersebut, jangan digunakan dengan hal yang tidak penting.
Nah itu yang masih menjadi masalah. Sebenernya celah untuk korupsi selalu ada apalagi di program yang melibatkan banyak dana. Setidaknya kalo bansos berwujud uang akan langsung terlihat secara pasti jumlahnya dibandingkan jika sembako yang bisa bervariasi harga dan kualitasnya tergantung wilayah dsb. Jika dana tidak turun secara sempurna, berarti itu bukan masalah dari bentuk bansosnya tapi emang dari sumbernya udah ada masalah. Karena bansos berupa sembako pun juga sangat bisa turun tidak secara sempurna. Bahkan kalo dipikir-pikir, bansos sembako harus dibelanjain dulu kan dananya sama pemerintah hehe celah korupsinya makin banyak.
