Benar atau tidak : Anak adalah titipan dari semesta. Tugas orangtua itu menuntun, bukan menuntut?

Komunikasi dua arah antara orangtua dan anak sangat penting dilakukan agar anak mudah untuk menerima masukan dan saran dari orangtua. Kebanyakan dari anak-anak usia tertentu, terutama anak yang memasuki usia remaja, sulit untuk mendengar masukan dari orangtua, dan lebih memilih mendengar masukan dari teman sebayanya.

Tidak jarang, anak yang tengah beranjak ke usia remaja sekalipun lebih sulit untuk diberitahu. Terutama ketika orangtua berbicara berbeda, dengan ketika mereka mendengarkan omongan orang lain atau teman sebayanya.

Dengan begitu pula, para orangtua kerap kali mendidik dan memberikan pola asuh yang otoriter kepada anaknya. Ini bertujuan agar anak dapat lebih patuh kepada orangtua. Orangtua selalu memberikan apapun yang dianggapnya terbaik untuk anaknya sendiri. Terkait hal tersebut pula, orangtua selalu menuntut sang anak agar lebih mandiri, memiliki prestasi yang baik disekolah yang tujuannya adalah bekal untuk sang anak kelak ketika beranjak dewasa.

Nah, menurut kalian gimana nih dengan topik kali ini ?

Seringkali orangtua menganggap anak sebagai “miniature adult” Sehingga mereka memperlakukan anak sesuai dengan apa yang mereka anggap benar, padahal suatu hal yang benar menurut mereka pun belum tentu cocok dengn anak. Menurut saya, memang anak merupakan titipan Yang Maha Kuasa sehingga orangtua harus bisa menjaga dan merawat titipan itu dengan baik. Jika orang tua bisa mengasuh anak mereka dengan bijaksana, membiarkan mereka mengemukakan pendapat dan perasaan mereka, pasti anak itu sendiri akan tumbuh dengan baik. Orang tua tidak perlu menuntut, memang harus menuntun, karena tiap anak memiliki kehidupannya masing-masing. Jika orangtua berhasil mendidik anak dengan baik dan bijaksana, saya yakin bahwa anak itu pun akan tumbuh dengan lebih baik dan bisa membanggakan orangtua terlepas dari apakah tuntutan yang diberikan atau hal yang diinginkan orangtuanya terpenuhi atau tidak.