Bagimana perkembangan dan penyebaran penyakit flu babi? Bagaimana langkah pencegahannya?

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.

Virus ini sejenis dengan penyebab flu musiman yang sudah biasa menyerang manusia, namun H1N1 mengandung unsur genetika yang juga ditemukan dalam jenis virus khusus yang menyerang manusia, burung, dan babi.
Walau virus ini berasal dari babi, namun kini sudah menjadi penyakit yang menyerang manusia dan bisa menyebar dari orang ke orang lewat batuk maupun bersin.
Gejala flu babi pada manusia serupa dengan gejala flu yang biasa, dengan panas tinggi sekitar 38’C sebagai gejala utama. Panas tubuh itu diiringi dengan batuk, sakit tenggorokan, nyeri di seluruh tubuh dan persendian. Beberapa orang yang terserang H1N1 juga menderita rasa mual dan diare. Sama dengan penyakit flu bisa, gejalanya bisa lebih parah atau lebih ringan dari gejala umum, tergantung dari masing-masing individu dan pengkambingobatan. Masa inkubasi bisa hanya sektiar 2 hari saja. Sebagian besar orang hanya menderita gejala yang ringan dan pulih kembali dalam waktu sekitar seminggu.
Vaksinasi adalah salah satu cara dan vaksin anti virus H1N1 sudah berhasil dikembangkan walau penyebaran secara massal masih menunggu waktu lebih lama. Pemerintah Inggris, misalnya, sudah menandatangani kontrak dengan dua perusahaan untuk menyediakan vaksin anti H1N1. Rumah sakit di Inggris mulai mendapatkannya pada pekan ketiga Oktober dengan prioritas penderita dengan kondisi kesehatan khusus. Sambil menunggu penyebaran vaksin, orang disarankan tidak melakukan kontak dengan mereka yang tampak tidak sehat, seperti penderita demam maupun batuk.
Walau sejumlah ahli mengatakan penggunaan masker tidak menjamin terhentinya penyebaran, orang disarankan mencuci tangan setiap kali dan menutup mulut saat bersin. Selain itu membersihkan permukaan barang-barang juga akan mengurangi resiko penyebaran virus.