Bagaimanakan penanganan penyakit hidrosefalus?

Hidrosefalus adalah kondisi dimana kelebihan cairan cerebrospinal. Bagainamanakah cara menangani penyakit ini?

Pengobatan utama hidrosefalus adalah melalui operasi. Tujuannya adalah untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal di dalam otak. Salah satu jenis operasi yang biasanya diterapkan pada kasus hidrosefalus adalah operasi pemasangan shunt.

Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang yang dipasangkan oleh ahli bedah ke dalam kepala guna mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain dan diserap oleh pembuluh darah. Bagian tubuh yang sering dipilih sebagai rute aliran cairan serebrospinal adalah rongga perut. Shunt dilengkapi dengan katup yang berfungsi untuk mengendalikan aliran cairan sehingga keberadaan serebrospinal di dalam otak tidak surut terlalu cepat.

Shunt yang dipasangkan pada bayi dan anak-anak umumnya perlu diganti seiring pertumbuhan agar sesuai dengan fisik mereka yang makin besar. Diperkirakan sebanyak dua kali prosedur pemasangan shunt akan dilakukan pada anak-anak sebelum mereka menginjak usia 10 tahun.

Jenis operasi penanganan hidrosefalus lainnya adalah endoscopic third ventriculostomy (ETV). Berbeda dengan operasi pemasangan shunt, pada prosedur ETV, cairan serebrospinal dibuang dengan cara menciptakan lubang penyerapan baru di permukaan otak. Prosedur ini biasanya diterapkan pada kasus hidrosefalus yang dipicu oleh penyumbatan ventrikel otak.

Operasi terbukti efektif dalam menangani hidrosefalus. Meski demikian, bukan tidak mungkin prosedur ini dapat menyebabkan efek samping di kemudian hari. Pada operasi pemasangan shunt, efek samping yang timbul biasanya disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada alat itu sendiri. Ini merupakan hal yang wajar karena shunt merupakan alat yang terbuat dari materi berbahan lembut yang rentan terhadap kendala.

Sumber : hidrosefalus - alodokter.com