Sang Penari merupakan film yang berkisah tentang kisah tragis yang berhubungan dengan sejarah komunis di Indonesia.
Sang Penari menyentuh tema sejarah komunisme di Indonesia, dengan fokus pada partai komunis Indonesia saat menyebarkan ideologi dalam acara kesenian rakyat, dan pembersihan sistematis anggota Partai Komunis itu dari 1965-1966 oleh militer Indonesia, yang diduga telah memakan korban beberapa ratus ribu orang.
Film ini adalah film Indonesia ketiga yang bertemakan pembunuhan tersebut, menyusul film Pengkhianatan G30S/PKI (1984) besutan Arifin C. Noer dan Gie (2005) besutan Riri Riza. Tohari kemudian mengatakan bahwa jika ia menulis tentang pembunuhan tersebut seperti digambarkan dalam film, pemerintah Orde Baru yang represif akan menembak dia.
Sang Penari juga menampilkan banyak kalimat yang diucapkan dalam bahasa Banyumasan, bahasa daerah latar cerita film ini. Film ini juga menampilkan beberapa aspek budaya Indonesia, termasuk batik dan musik Jawa.