Bagaimanakah Konsep Acuan atau Referen dalam Kajian Linguistik?

referen

Pada kajian makna dalam membedah karya sastra dengan linguistik akan terdapat istilah acuan atau referen.

Bagaimanakah konsep acuan atau referen dalam kajian linguistik?

Acuan atau Referen

Acuan atau referen adalah sesuatu yang ditunjuk atau diacu, berupa benda dalam kenyataan, atau sesuatu yang dilambangkan dan dimaknai. Acuan merupakan unsur luar bahasa yang ditunjuk oleh unsur bahasa. Misalnya, benda yang disebut “rumah” adalah referen dari kata rumah.

Dalam kaitannya dengan acuan, makna, dan lambang, Ladislav Zgusta (1971) dalam bukunya Manual of Lexicography, menjelaskan tiga istilah yang terkait, yakni designasi atau denotasi, konotasi, dan lingkungan pemakaian.

Denotasi

Designasi atau denotasi membentuk makna dasar. Kompoen ini mencakupi tiga unsur utama, yakni:

  • Leksem, sebagai wujud ekspresi yang berupa lambang bunyi, disebut juga penanda (signifiant)

  • Designatum, sebagai pengertian atau konsep benda yang dilambangkan tadi, disebut juga petanda (signifie)

  • Denotatum, sebagai acuan atau hal-hal yang langsung mengenai benda- nya, objek yang diacu, berada di luar bahasa.

Konotasi

Konotasi ialah segala makna yang terjadi karena penambahan sebuah makna yang bersifat lain dari makna dasar. Makna konotasi dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain,

  • Pembentukan ungkapan, contohnya: makan tangan

  • Dialek sosial, contohnya: kata anda lebih hormat dari kata engkau

  • Dialek regional, contohnya: kata kamu berkonotasi baik untuk orang Batak, tetapi berkonotasi kurang sopak bagi orang Jawa

  • Bentuk metaforis, contohnya: alap-alap (=pencuri)

  • Asosiasi, contohnya: batu (=hal-hal yang keras);

  • Konteks kalimat, contohnya: Dengan tembakan yang bagus dari Eri Irianto, akhirnya bola menjala.

Lingkungan Pemakaian

Lingkungan pemakaian atau konteks merupakan tempat pemakaian kata berserta maknanya. Kata yang sama dipakai di lingkungan yang berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula. Misalnya, mangkat dan meninggal bermakna sama, tetapi berbeda pemakaiannya.

Referensi

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/196302101987031-YAYAT_SUDARYAT/Makna%20dalam%20Wacana/STRUKTUR_MAKNA.pdf