Bagaimanakah karakteristik film thriller?


Cerita seru (bahasa Inggris: thriller) adalah sebuah genre sastra, film, dan acara televisi yang memiliki banyak subtipe di dalamnya. Tipe alur ceritanya biasanya berupa para jagoan yang berpacu dengan waktu, penuh aksi menantang, dan mendapatkan berbagai bantuan yang kebetulan sangat dibutuhkan untuk menggagalkan rencana-rencana kejam para antagonis yang lebih kuat dan lebih lengkap persenjataannya.

Karakteristik

Cerita seru seringkali mengambil tempat (dalam seluruh atau sebagian cerita) di lokasi-lokasi eksotis seperti kota-kota di luar negeri, gurun, kutub, atau di tengah-tengah lautan. Para jagoan dalam cerita ini biasanya adalah orang-orang berwatak keras yang terbiasa menghadapi bahaya: para petugas penegak hukum, mata-mata, tentara, pelaut atau pilot/penerbang. Namun kadang-kadang para jagoan ini adalah juga orang biasa yang terbawa pada bahaya secara tidak sengaja. Walau para jagoan ini biasanya adalah pria, jagoan-jagoan wanita menjadi semakin lumrah belakangan ini.

Cerita-cerita seru seringkali sangat mirip dengan cerita-cerita misteri, tetapi dapat dibedakan lewat struktur alur ceritanya. Dalam sebuah cerita seru, seorang jagoan harus menggagalkan rencana seorang musuh daripada membuka tabir sebuah tindakan kriminal yang telah terjadi. Cerita seru juga berlangsung dalam skala yang lebih besar: tindakan-tindakan kriminal yang harus digagalkan/dihentikan adalah pembunuhan berantai atau massal, terorisme, pembunuhan orang-orang penting atau usaha-usaha untuk menggulingkan pemerintahan suatu negara. Konfrontasi yang penuh bahaya dan kekerasan adalah elemen alur cerita seru yang standar.

Kalau sebuah cerita misteri berakhir ketika misteri tersebut berhasil dibongkar, sebuah cerita seru berakhir ketika sang jagoan akhirnya berhasil mengalahkan sang penjahat, menyelamatkan dirinya sendiri dan nyawa orang lain. Dalam cerita seru yang dipengaruhi oleh film noir dan tragedi, jagoannya seringkali kehilangan nyawa dalam usahanya tersebut.

Belakangan ini, ketika cerita seru semakin banyak dipengaruhi oleh tampilan-tampilan horor dan horor-psikologis dalam budaya pop, sebuah elemen yang menakutkan atau menjijikkan telah menjadi hal yang wajar untuk meningkatkan ketegangan. “Monster” ini bisa berbentuk apa saja, mulai dari seorang yang lemah secara fisik tetapi menjadi kuat karena intelektualnya (Saw), sebuah kekuatan supernatural (Dracula, The Amityville Horror, The Ring), makhluk luar angkasa (The End of The World, Independence Day), pembunuh berantai (Halloween, Friday the 13th, The Texas Chainsaw Massacre, Psycho), atau bahkan mikroba atau zat-zat kimia (Cabin Fever, 28 Days Later). Beberapa penulis memiliki gaya penulisan dengan menggabungkan semua elemen ini, seperti Richard Laymon dan F. Paul Wilson.

Perbedaan yang sama juga memisahkan cerita seru dari tipe-tipe cerita lainnya: petualangan, mata-mata, hukum, perang, fiksi kelautan dan lain-lain. Cerita seru tidak ditentukan dari inti perkaranya, tetapi lebih dari bagaimana inti perkara tersebut dipecahkan. Banyak cerita seru yang melibatkan petualangan mata-mata dan agen rahasia, tetapi tidak semua cerita mata-mata adalah cerita seru. Novel bertemakan mata-mata karya John le Carré, contohnya, secara jelas dan sengaja menolak dasar-dasar cerita seru. Sebaliknya, banyak cerita seru yang mencampuri tipe cerita lainnya yang biasanya memiliki sedikit atau tidak ada elemen seru sama sekali. Alistair MacLean, Hammond Innes, dan Brian Callison adalah para penulis cerita seru yang juga terkenal karena karya-karya tulisnya tentang cerita-cerita petualangan atau tragedi di laut di mana manusia harus berhadapan dengan perkasanya alam (lautan).