Bagaimanakah etika berbusana di tempat kerja ?

image

Memilih dan mengenakan pakaian kerja yang sesuai bisa menjadi tantangan tersendiri. Terkadang setiap tempat kerja memiliki peraturan dan budaya yang berbeda, sehingga kita perlu untuk menyesuaikannya.

Mungkin kita tidak akan terlalu pusing akan masalah tersebut bila tempat kerja menyediakan seragam kerja bagi karyawannya. Tidak perlu repot dan bingung memakai busana apa tiap kali berangkat kerja.

Lalu, bagaimana dengan tempat kerja yang membebaskan karyawannya dalam hal berpakaian? Jenis dan model pakaian apa yang sebaiknya kita kenakan?

Busana saat hari pertama bekerja

Sebaiknya saat hari pertama masuk kerja, kenakan pakaian yang bersifat formal. Ini berlaku di semua industri kerja. Pakaian tidak harus mahal ataupun tampak berlebihan. Yang penting bersih dan rapi. Ini bisa meninggalkan kesan bahwa Anda adalah seorang yang profesional dan percaya diri.

Sesuai dengan budaya dan peraturan

Cari tahu budaya dan aturan berpakaian yang diterapkan di tempat Anda bekerja. Ini bisa membantu Anda dalam memilih pakaian kerja yang akan Anda kenakan.

Bila tempat kerja mewajibkan karyawannya mengenakan pakaian yang bersifat formal atau pakaian yang bergaya kasual, maka sudah semestinya peraturan ini diikuti.
Sebaiknya sebaiknya perhatikan gaya berpakaian rekan kerja dan atasan. Meski peraturan tetap harus dilaksanakan, tidak ada salahnya Anda menyesuaikan gaya pakaian Anda dengan mereka.

Akan terlihat aneh bila rekan kerja atau atasan tampil mengenakan jeans dengan kemeja, sementara Anda tampil mengenakan kemeja lengkap dengan dasi dan jas.

Kreatif padu padan

Inilah tantangan terbesar bagi karyawan yang diberikan kebebasan dalam hal berpakaian. Pakaian tiap hari harus ganti. Tetapi tentunya kita tidak mau jika pakaian kita terlihat itu-tu saja.

Untuk hal yang satu ini, kita hanya perlu mengandalkan kreativitas. Saat akhir pekan, luangkan waktu untuk mengecek koleksi pakaian kerja, sepatu, dan aksesoris yang kita miliki. Setelah itu, kita padu padankan agar setiap hari kita tampil baru dan berbeda.

Santai tapi sopan

Biasanya, beberapa tempat kerja memberlakukan peraturan yang sedikit berbeda dalam hal pakaian pada hari Jumat. Ada yang membolehkan karyawannya mengenakan pakaian model kasual, seperti jeans dan kaos. Namun, ada yang mewajibkan karyawannya mengenakan batik.

Perlu diingat, meski lebih santai, tetap harus menjaga penampilan dan memberikan kesan baik. Hindari celana jeans yang bergaya robek atau terlalu ketat. Hindari pula kaos dan baju batik yang bermodel ketat dan terlalu pendek. Tetap kenakan sepatu, jangan sendal jepit.

Jaga penampilan

Tak cuma baju yang harus Anda perhatikan, tapi penampilan diri juga perlu. Sebisa mungkin sebelum berangkat kerja Anda mandi, gosok gigi, dan berpenampilan fresh.

Bagi wanita, tak perlu pakai riasan tebal. Yang penting terlihat bersih, rapi, wangi, cerah dan berseri.

Sumber

Ketika berada di Kantor, kita diharuskan untuk berpakaian sesuai dengan tata krama yang baik, khususnya di Indonesia cara berpakaian sangat dinilai oleh orang lain, pakaian menjadi salah satu tolok ukur kesopanan seseorang.

Pakaian dapat menampilkan image berbeda pada seseorang. Bagi perempuan, busana memiliki peran sangat penting yang dapat mempengaruhi penampilan dan juga rasa percaya diri.

Berbusana yang sesuai dengan situasi, lingkungan, dan juga acara adalah hal penting. Salah satunya ialah saat kita bekerja. Dalam karir, membangun image yang baik dan professional adalah hal penting.

Salah satu caranya ialah dengan berbusana yang tepat dan sesuai. Tentu saja, kita perlu tahu beberapa etika dan poin penting saat berbusana ke kantor.
Beberapa tips dan etika dalam berbusana kerja atau ke kantor antara lain:

  1. Pilih pakaian dengan ukuran yang tepat.
  2. Hindari pakaian yang terlalu terbuka dan menampilkan lekuk tubuh yang berlebihan.
  3. Pakailah sepatu yang bersih, rapi, dan dapat memberikan kita kenyamanan.
  4. Hindari pakaian dalam yang dapat terlihat dari luar.
  5. Hindari pemakaian aksesoris yang berlebihan.

Busana dengan ukuran sesuai adalah busana yang tidak terlalu kekecilan dan ketat namun juga tidak terlalu besar. Dengan ukuran busana yang tepat akan memberikan kesan tegas dan professional tanpa terlihat tidak sopan.

Selain pemilihan ukuran pakaian yang tepat, busana kerja atau kantor juga sebaiknya tidak terlalu terbuka dan menampakkan lekuk-lekuk tubuh secara berlebihan. Hal tersebut akan berkesan murahan dan kurang sopan.

Selain pakaian, perhatikan pula pemilihan sepatu atau alas kaki. Ada baiknya pilih sepatu formal dengan model yang cenderung tertutup. Untuk ke kantor ada baiknya juga menghindari sepatu dengan bentuk yang cenderung aneh atau kurang wajar.

Selain mode sepatunya, perhatikan pula segi kebersihan. Pastikan sebelum dipakai bahwa sepatu dalam kondisi bersih. Sepatu yang memberikan kenyamanan pada kita saat bekerja adalah hal yang cukup penting pula untuk diperhatikan.

Selain pakaian dan juga sepatu, pakaian dalam juga perlu diperhatikan. Pastikan jika pakaian dalam kita tidak terekspos dari luar, misalnya bra yang menerawang. Hal tersebut akan membuat penampilan kita tidak enak untuk dilihat.

Selain busana, pakaian dalam, dan alas kaki, perhatikan pula pemakaian aksesoris. Hindari penggunaan aksesoris berlebihan karena akan menguragi image professional.

Berpakaianlah sesuai profesi! Di tempat kerja, pakaian Anda merupakan simbol profesionalisme dan kadang digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi. Ketika rekan kerja dan pelanggan melihat Anda, mereka harus segera merasa nyaman bekerja dengan Anda. Berikut adalah beberapa panduan supaya Anda terlihat gaya namun profesional di tempat kerja.

Bisnis Formal untuk Pria

1. Kenakan pakaian bisnis formal bila Anda bekerja dengan pelanggan di tempat yang profesional, seperti bank atau kantor. Bisnis formal biasanya berarti memakai jas, dasi, celana panjang resmi, dan sepatu resmi.

  • Kenakan pakaian yang pas di badan. Pakaian yang terlalu ketat akan tidak nyaman dipakai bekerja. Pakaian yang terlalu longgar akan terlihat tidak rapi dan tidak profesional. Pakaian kerja harusnya nyaman dan tidak membatasi gerakan.
  • Minta penjahit mengambil ukuran badan yang pas dan untuk menyarankan pakaian yang spesifik untuk Anda. Walaupun Anda tidak membeli pakaian itu, Anda akan memiliki pengetahuan yang akurat tentang ukuran Anda ketika nanti membeli pakaian.
  • Perhatikan cara berpakaian kolega Anda dan gunakan itu sebagai standar. Usahakan berpakaian pada level yang sama dengan orang lain di tempat kerja Anda.

2. Pakai kemeja lengan panjang berkerah dan kancing depan putih atau berwarna. Selalu masukkan kemeja dalam celana panjang.

  • Kemeja berwarna pastel sangat optimal karena tidak terlalu terang atau gelap. Pakai kemeja dengan warna solid atau dengan garis-garis halus.
  • Hindari warna berani seperti kuning, jingga, dan beberapa nuansa merah.
  • Kemeja resmi memiliki beberapa ukuran yang mempertimbangkan tinggi dan perawakan tubuh pria.[2] Jika Anda berotot, pilih ukuran “athletic”. Bila Anda ramping, coba ukuran “slim fit”. Bila Anda besar, beli ukuran “broad fit”. Sekali lagi, yang ditekankan adalah rasa nyaman, bukan hanya standar ukuran.
  • Jika Anda tidak yakin dengan ukuran kemeja tersebut, tanyakan pada penjahit mana yang terlihat paling profesional.

3. Pakai dasi yang cocok dengan kemeja, celana, atau keduanya. Pastikan warna yang Anda pilih konservatif, artinya tidak menonjol atau terlalu menarik perhatian.

  • Dasi dengan desain sederhana atau warna solid adalah pilihan terbaik.
  • Hindari dasi yang berwarna terlalu terang atau dengan desain yang sangat berlebihan. Ini bisa mengganggu dan tidak menyenangkan bagi beberapa orang.
  • Jangan mengikat dasi terlalu pendek. Atur agar sudut bawah dasi jatuh tepat di atas ikat pinggang.[3] Ini adalah panjang dasi yang umum.
  • Jangan khawatir bila Anda ingin menggunakan ikatan khusus atau istimewa. Umumnya ikatan hanya memengaruhi panjang dan lebar dasi. Jenis ikatan apa pun akan cocok dalam bisnis formal.

4. Pakai celana panjang resmi dengan warna konservatif. Di antaranya hitam, abu-abu, atau biru gelap.[4]

  • Potongan celana biasanya terdiri dari potongan tradisional, celana lurus, atau potongan ramping. Potongan tradisional biasanya lebih lebar di sekitar paha, mengecil dari kaki sampai lipatan jahitan. Celana lurus rata di bagian belakang dan paha. Potongan ramping pas di sekitar kaki.[5] Sekali lagi, mengetahui bentuk tubuh akan membantu Anda memilih potongan celana yang pantas.
  • Pakai celana dengan kencang di sekitar pinggang, di atas pinggul. Jangan pakai celana resmi melorot ke bawah pinggang karena terlihat sangat tidak profesional.
  • Pastikan lipatan dan keliman ujung celana Anda dijahit dengan benar. Celana yang menyentuh tanah ketika Anda berjalan berarti ukurannya salah atau tidak mempunyai keliman yang benar. Celana resmi yang jatuh melewati pergelangan kaki adalah yang dikelim dengan benar.
  • Jangan memakai celana khaki atau korduroi, karena celana ini untuk bisnis kasual.

5. Pakai blazer yang cocok dengan warna celana. Sekali lagi, pilih warna yang konservatif.

  • Memilih setelan jas atau blazer yang pas badan lebih baik, walaupun tidak sepenting celana dan kemeja. Jaket yang agak lebih besar atau kurang pas masih pantas.
  • Kalau jas Anda memiliki dua kancing, hanya kancingkan yang atas. Kalau ada tiga, kancingkan hanya yang di tengah. Ini tidak hanya berfungsi untuk gaya, tetapi juga memfasilitasi gerakan.[6]
  • Lepaskan kancing jaket ketika duduk untuk menghindari tekanan pada kancing, yang mungkin akan terlepas bila masih dikancingkan. Ini juga untuk menghindari kerutan pada jas.
  • Beberapa tempat kerja tidak mengharuskan Anda memakai blazer atau setelan lengkap. Kalau Anda tidak yakin, pilih setelan dua potong yang cocok karena itu adalah penampilan paling profesional dan paling aman.

6. Pakai sepatu resmi, baik hitam atau cordovan (cokelat kulit). Semir setiap beberapa minggu dan usahakan agar selalu mengilap.

  • Cari sepatu resmi yang tidak lebih dari satu senti lebih panjang dari kaki Anda sebenarnya. Ingat bahwa sepatu resmi dibuat berbeda dan bahwa ukuran sepatu biasa/sneaker yang Anda pakai mungkin tidak sama dengan sepatu resmi.
  • Untuk membantu mengurangi lipatan dan kerutan, beli cagak sepatu untuk ditempatkan di setiap sepatu apabila tidak dipakai.[7] Ingat untuk menyimpan sepatu dalam kotak aslinya bila tidak dipakai.
  • Selalu pakai kaus kaki resmi warna gelap dengan sepatu resmi Anda. Jangan pernah memakai kaus kaki atletik dengan pakaian bisnis tradisional.

Bisnis Kasual untuk Pria

1. Kenakan pakaian bisnis kasual bila Anda bekerja di tempat nonprofesional seperti ritel, restoran, atau layanan pelanggan. Bisnis kasual harus terlihat profesional tetapi tidak mengharuskan Anda memakai jas dan dasi.[8]

  • Hati-hati dengan istilah “kasual” dalam bisnis kasual. Pakaian tidak formal bukan berarti jin, sneaker, dan sweter.
  • Hindari pakaian longgar atau ketat. Pakaian bisnis kasual harus rapi, segar, dan klasik alih-alih trendi.
  • Ambil contoh dari rekan kerja dan penyelia Anda mengenai apa yang harus dipakai. Perlu diingat bahwa di lingkungan bisnis kasual, berpakaian sedikit berlebihan bisa menunjukkan ambisi dari sisi Anda.[9]

2. Pakai kemeja berkerah baik lengan panjang atau lengan pendek. Kaos Polo juga pantas untuk kebanyakan situasi bisnis kasual.

  • Kemeja putih, biru muda polos, atau garis-garis konservatif adalah pilihan paling aman.[10]
  • Kemeja tidak harus pas tetapi tidak boleh longgar. Walaupun tidak terlalu pas, Anda tetap harus terlihat profesional.
  • Jangan memakai kemeja dengan logo atau kata-kata di bagian depan.
  • Semua kemeja harus bersetrika rapi dan dimasukkan dalam celana.
  • Beberapa pekerjaan nonprofesional memiliki seragam standar yang harus dipakai oleh semua karyawan. Walaupun hanya seragam, kemeja Anda harus tetap bersetrika rapi, berukuran cukup, dan dimasukkan dalam celana.

3. Pakai celana panjang khaki, gabardin, atau katun yang bersetrika rapi. Celana panjang resmi tidak diperlukan walaupun tetap bisa dipakai dengan kemeja bisnis kasual.

  • Celana panjang tidak harus disesuaikan dengan ukuran tetapi tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar. Celana tidak perlu dilipat dan dikelim tetapi harus tetap tidak boleh menyentuh lantai.
  • Warna hitam, cokelat, biru gelap dan khaki adalah pilihan yang lebih baik. Celana korduroi juga masih pantas.
  • Walaupun memakai jin bisa diterima di industri tertentu, namun pilih opsi di atas sebelum memilih jin. Amati rekan kerja dan atasan untuk melihat apakah jin betul-betul bisa diterima di tempat kerja. Bila Anda memang memakai jin, pilih warna gelap daripada warna terang atau pudar.

4. Pakai jaket atau sweter kualitas tinggi. Jangan pakai setelan jas hitam atau blazer karena itu terlalu formal.
Pilih blazer warna biru tua, jaket tweed, sweter leher V yang konservatif dan berwarna solid, jaket korduroi, atau kardigan.[11]

  • Ketika memakai blazer, Anda boleh memilih ukuran yang pas. Tapi untuk sweter dan kardigan, pilihan terbaik adalah ukuran yang pas dengan nyaman.
  • Pastikan garis leher V sweter Anda tidak terlalu rendah. Anda hanya ingin garis leher yang cukup dalam untuk menampakkan kerah kemeja.[12]
  • Kalau memakai kemeja seragam, jaket biasanya tidak dibutuhkan. Kebanyakan tempat kerja yang memberi seragam ingin agar kemeja perusahaan mereka dapat dilihat dengan jelas.

5. Pakai sepatu yang nyaman tetapi tetap profesional. Pakai sepatu kulit tidak bertali atau loafer.[13]

  • Hindari sepatu yang terlalu formal, terutama bila dipakai dengan celana panjang khaki dan kemeja lengan pendek. * Kontras antara dua kualitas tersebut akan terlihat janggal dan membingungkan.
  • Sepatu tetap harus berwarna konservatif. Biru gelap, hitam, dan cokelat adalah pilihan paling aman.
  • Dalam beberapa situasi, memakai sneaker yang secara spesifik diberi label “bisnis kasual” juga pantas. Sneaker ini juga cenderung berwarna cokelat atau warna-warna gelap.
  • Beberapa pekerjaan nonprofesional mengharuskan Anda untuk mengerjakan pekerjaan fisik atau manual (misalnya, menghitung stok barang di ruang belakang). Dalam situasi ini, sepatu atletik mungkin menjadi standar. Ingat untuk mengamati rekan kerja dan tanya penyelia lebih dulu sebelum berganti ke sepatu atletik.

Bisnis Formal untuk Wanita

1. Ketahui bahwa bisnis formal untuk wanita sedikit berbeda dengan pria. Rencanakan untuk memakai setelan rok dan jas, atau jas dengan blus di dalamnya.[14]

  • Pakai pakaian yang pas dan tidak terbuka. Berpakaian profesional berarti menghindari pakaian yang provokatif dan mengganggu.
  • Pakaian tidak boleh terlalu ketat atau terlalu longgar. Juga tidak boleh tembus pandang atau dengan potongan tidak pantas (misalnya blus berleher rendah atau rok dengan belahan tinggi).
  • Berpakaian untuk mengesankan orang, bukan menyenangkan mata orang. Bisnis formal berarti mengirimkan pesan positif tentang sikap Anda, peran Anda dalam pekerjaan, dan juga kemampuan Anda.

2. Pakai rok. Rok harus memiliki panjang dan potongan yang pantas.

  • Pastikan rok sampai ke lutut. Rok harus menutupi paha sepenuhnya ketika Anda duduk. Rok yang lebih panjang juga bagus asalkan cukup sempit sehingga tidak mengembang tetapi tidak terlalu sempit sehingga Anda tidak bisa naik tangga dengan nyaman.[15]
  • Rok hanya boleh memiliki belahan di tengah belakang dengan tinggi tidak lebih dari belakang lutut.[16] Belahan di tengah belakang bisa diterima karena berfungsi untuk mempermudah Anda berjalan dan menaiki tangga. Belahan yang dirancang untuk memperlihatkan kaki lebih banyak tidak diperbolehkan.
  • Jika Anda duduk di kursi dan bisa melihat sebagian besar paha ketika menyilangkan atau meluruskan kaki, berarti rok Anda terlalu pendek.[17]
  • Jika Anda memakai rok dalam di bawah rok, hati-hati jangan sampai kelihatan.
  • Jika Anda tidak bisa berjalan dengan nyaman ketika memakai rok, berarti rok Anda terlalu kecil atau terlalu ketat.
  • Warna gelap merupakan pilihan paling aman dan paling profesional untuk rok.

3. Pakai gaun terusan. Seperti rok, gaun paling baik untuk dipakai pada cuaca panas tetapi tetap harus memiliki panjang dan ukuran yang pantas.

  • Panjang gaun harus mencapai lutut, sama dengan rok. Namun, memakai gaun panjang tidak disarankan karena akan terlihat terlalu formal, seperti menghadiri makan malam atau upacara penghargaan.[18]
  • Jangan memakai gaun dengan punggung terbuka. Jangan mengenakan gaun dengan tali spageti atau garis leher rendah. Gaun terusan yang pantas adalah yang tanpa lengan, lengan pendek, dan lengan panjang.
  • Pilih warna netral dan solid.[19] Ini termasuk hitam, abu-abu, biru gelap, dan cokelat.
  • Pakai rok dalam di bawah gaun sebagai tambahan. Ini juga mengurangi gesekan dengan kulit.
  • Memakai blus tidak diperlukan jika Anda memakai gaun.

4. Pakai stoking dengan rok atau gaun. Stoking harus polos tanpa pola.

  • Stoking warna kulit adalah pilihan terbaik karena ini paling konservatif. Stoking gelap yang cocok dengan setelan dan sepatu Anda juga boleh.
  • Hindari stoking tebal.
  • Hindari kontras antara warna setelan dan warna stoking.
  • Pakai stoking di cuaca dingin. Ini akan memberi Anda rasa hangat dan getaran profesional yang jelas terlihat.[20]

5. Pakai kemeja atau blus pas badan di bawah blazer. Pilih warna yang dengan cantik sesuai dengan setelan Anda.

  • Blus tidak boleh terlalu ketat atau berpotongan terlalu rendah. Tidak ada belahan dada yang boleh kelihatan.
  • Semua blus harus cukup tebal dan tidak boleh tembus pandang.
  • Blus atau kemeja boleh diganti dengan atasan rajut yang harus diukur dengan benar baik berlengan atau tanpa lengan. Alternatif yang cocok untuk blus adalah sweter rajut, setelan sweter, atau sepasang kardigan dan dalaman.[21]
  • Blus, kemeja, atau sweter harus terbuat dari kain berkualitas seperti katun, sutra, atau campuran. Hindari beludru atau kain mengilap yang biasa Anda pakai ke pesta.

6. Pakai jas pas badan sebagai bagian dari rok atau gaun terusan. Memakai blazer terpisah juga bisa asalkan cocok dengan bawahan.

  • Blazer terpisah harus pas badan.
  • Pilih warna biru gelap, abu-abu gelap, cokelat, atau hitam. Pilih warna solid atau pola halus, atau kotak-kotak yang terlihat polos dari seberang ruangan.
  • Setelan harus dibuat dari kain berkualitas seperti wol, campuran wol, campuran berkualitas, atau sintetik berkualitas tinggi.

7. Pilih hak tinggi atau pumps. Sepatu harus terbuat dari kulit, kain, atau serat mikro.[22]

  • Sepatu tertutup dan pumps adalah pilihan ideal. Jangan memakai hak yang melebihi 10 cm.
  • Hindari memakai sandal, sepatu hak tebal, sepatu sol datar, stiletto, dan platform.
  • Penting untuk bisa berjalan dengan nyaman ketika memakai sepatu Anda. Berjalan pincang dengan sepatu yang tidak nyaman akan terlihat canggung dan tidak profesional.
  • Untuk efek yang lebih baik, sesuaikan sepatu Anda dengan tas.

Sumber wikihow.com

Beruntunglah jika Anda bekerja di kantor yang tak memiliki banyak aturan dalam berpakaian. Tampil modis dan trendi di tempat kerja pun jadi memungkinkan. Tapi hati-hati, ada beberapa “peraturan tak resmi” yang tetap harus kita patuhi agar tak terlihat salah kostum atau malah tak sopan. Beberapa hal ini dapat perlu anda perhatikan ketika berbusana di kantor

1. Berinvestasi dalam bentuk pakaian

Tak ada salahnya sesekali membeli barang mahal, terutama untuk fashion item klasik yang bisa Anda pakai berulang-ulang. Anggap saja Anda berinvestasi demi kemajuan karir Anda di masa depan.

2. Berbusanalah seperti bosnya bos Anda

Pepatah mengatakan, dress for the job you want, not the job you have. Berbusanalah sesuai posisi karir yang Anda inginkan. Jika Anda dianggap tampil terlalu elegan untuk posisi Anda sekarang, bukan masalah. Toh Anda memang harus bergaya seperti ini jika sudah jadi bos nanti.

3. Pakailah sepatu yang tepat

Sepatu flats maupun sepatu hak tinggi 5 - 7 cm bisa Anda pakai. Namun usahakan untuk tak memakai sepatu berhak di atas 10 cm. Anda tak mau mobilitas terganggu gara-gara sepatu ketinggian, bukan? Jangan khawatir, stilleto 12 cm di rak sepatu Anda kan masih bisa dipakai di akhir pekan atau untuk acara pesta kantor.

4. Pilihlah tas yang "profesional

Tas kantor bisa jadi indikator seberapa profesional pemiliknya. Tas berstruktur dan kaku (kotak, trapesium) adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan tas yang “lemas”. Lebih baik lagi jika terbuat dari kulit.

5. Yang penting bersih

Berbusana yang baik tak hanya tentang pakaian saja, tapi juga rambut, rias wajah, aroma tubuh, dan kebersihan secara keseluruhan. Jauhi model rambut yang mengganggu pandangan mata. Ikat rambut Anda bila terlalu panjang. Pakailah make-up yang natural (Anda pergi ke kantor, bukan dugem). Dan yang terpenting, rawatlah kebersihan tubuh agar tak menebarkan aroma yang mengganggu rekan-rekan kerja.

Hal yang harus kamu hindari dalam berbusana

1. Pakai baju tak sesuai ukuran.
Kenali tubuh Anda. Untuk pakaian kantor, semua harus serba pas. Pakaian yang longgar akan membuat Anda terlihat seperti pemalas, sedangkan pakaian yang terlalu ketat akan membuat Anda terlihat seperti hendak melakukan pemotretan majalah pria dewasa. Hati-hati juga dengan garis pakaian dalam. Gunakan G-string saat memakai rok yang agak ketat.

2. Terlalu “dermawan”
Anda tentunya ingin terlihat seperti karyawan profesional dan bukan peserta pesta kostum bertema “sekertaris seksi”. Tentunya atasan terlalu rendah sebaiknya ditinggalkan. Sedangkan untuk rok, jika jatuhnya 5 cm di atas lutut, itu artinya rok Anda terlalu pendek untuk ke kantor.

3. Berlebihan
Percayalah, segala yang berlebihan – make-up, aksesori, parfum – tak akan membuat Anda cantik. Tinggalkan dulu anting-anting besar atau koleksi gelang yang biasa Anda pakai sekaligus sepuluh. Pilih saja satu-dua perhiasan yang klasik. Dan jangan sampai kesan pertama yang didapat klien dari Anda adalah wangi parfum yang “lebay”.

4. Pamer kekayaan
Tentu saja tak ada yang melarang Anda menenteng tas mahal rancangan desainer ternama. Tapi jika Anda datang ke kantor menggunakan mantel dengan logo brand fashion ternama terpampang besar-besar, semahal apapun mantel tersebut, Anda tetap akan terlihat norak bagaikan OKB (Orang Kaya Baru).

5. Terlalu matching
Oke, semua tahu bahwa Anda cinta warna pink. Tapi bukan berarti Anda bisa pergi ke kantor dengan gaun pink, tas pink, sepatu pink, bando pink, lalu duduk di meja kerja Anda yang dihias dengan aksesori serba pink. Ini kantor, bukan karnaval. Apalagi playgroup. Cukup pilih satu busana dengan warna menyala dan mencolok, dan seimbangkan dengan warna-warna netral.

Diatas sudah diberikan contoh untuk berbusana di tempat kerja dengan vibe formal oleh @purnama.ricky

Seiring perkembangan teknologi dan berubahnya zaman, busana kerja tidak lagi dituntut untuk selalu formal, bahkan ada banyak perusahaan yang membolehkan karyawannya untuk bekerja dengan style yang casual

Sama seperti yang dikatakan pepatah quote dari @Arnold [quote=“Arnold, post:4, topic:6693”]
Pepatah mengatakan, dress for the job you want, not the job you have.
[/quote]

Jadi, berpakaian non-formal pun juga menjadi keefektifan kerja kita. Bahkan kita bisa termotivasi dengan pakaian yang kita kenakan hingga bekerja bisa lebih semangat.

Meski kebebasan berpakaian karyawan adalah prioritas, ada beberapa aturan atau norma yang berlaku dalam berbusana untuk kerja. Contohnya, baju yang dipakai untuk berenang, menyelam, pergi clubbing atau mendaki gunung bukanlah busana yang cocok untuk bekerja.

Seperti apa baju non-formal yang cocok untuk bekerja? Berikut adalah contoh contohnya:

Pria ini memakai sweater yang casual dan simpel, sangat nyaman dipakai dan sesuai dengan lingkungan kerja, apalagi jika ruangan kantor anda ber-AC dan sering merasa kedinginan.
Jeans yang dipakai pun cocok dan terasa klasik tanpa ada robek robek atau patch seperti anak anak Punk jalanan.

Foto diatas memperlihatkan wanita yang mamakai sweater modis dengan ukuran pas, tidak kombor ataupun kekecilan.
Sweater memperlihatkan bagaimana ia merasa nyaman tanpa tekanan. Ditambah scarf yang dipakai menyiratkan bahwa ia seorang yang profesional tapi tetap casual.
Blus atau sweater casual ditambah jeans untuk bawahan adalah pakaian yang paling cocok untuk bekerja sekaligus terlihat tetap stylish.

Celana Jeans memang menjadi pilihan favorit untuk dipakai bekerja karena fleksibilitas dan kenyamanan pemakai agar bisa bekerja lebih bebas, akan tetapi pilihan lain seperti rok juga merupakan busana yang cocok asal pendek rok sesuai dengan lingkungannya, tidak boleh terlalu pendek karena terlihat erotis atau terlalu panjang karena bisa mengganggu gerakan pemakai.

Sedangkan untuk pria, kaos oblong boleh dipakai asal sesuai dengan aturan. Sebaiknya, memakai baju kerah polo atau kemeja menjadi pilihan utama.
Jika memakai kaos, pakailah kaos lengan panjang atau sweater sebagai luaran.

Dress like you are going to meet your worst enemy

Sumber: The Balance

Perusahaan pada umumnya memang mewajibkan penggunaan pakaian formal seperti kemeja, celana bahan hingga sepatu formal.

Namun sekarang banyak juga perusahaan IT yang melonggarkan aturan penggunaan busana kerja seperti Google.

Google adalah salah satu perusahaan pertama yang mengadopsi budaya santai dengan menekankan kreativitas dan prestasi secara individual yang menambah keberhasilan tim secara keseluruhan. Salah satu dari 10 prinsip perusahaan adalah “Anda bisa serius tanpa mengenakan seragam”.

Tidak hanya pakaian kasual, tampilan dan nuansa kantor pusat perusahaan di Mountain.

View, California ini juga santai serta menyenangkan. Karyawan Google dapat bermain ping-pong atau video game dan menikmati makanan ringan di ruang istirahat. Beberapa fasilitas kantor tambahan mencakup kursi pijat, peralatan gym, potong rambut, dan cuci mobil gratis.

Dari prinsip tersebut tentu saja melawan segala etika berpakaian yang umumnya ada di perusahaan. Namun dibalik perlawanan tersebut ada sebuah kerja nyata yang mampu membuktikan bahwa Google bisa berhasil.

Bahkan di beberapa perusahaan startup lokalpun mulai mengikuti budaya bebas berpakaian ini, diantaranya adalah Bukalapak, Zalora, Blibli, dan Berniaga.

bukaplapak.com

Meskipun begitu, tentu pada saat tertentu seperti acara resmi dan sebagainya tetap harus menggunakan pakaian formal.