Bagaimanakah dampak dari COVID-19 terhadap keamanan pangan dan pemenuhan nutrisi?

Pandemi COVID-19 telah membawa berbagai polemik tiap negara di dunia. Sebanyak 10 Miliar USD dibutuhkan untuk jutaan lebih manusia untuk mengatasi krisis pangan saat pandemic. Pandemic menunjukkan kepada kita bahwa menghadapi krisis di dunia memiliki sistem yang saling berkaitan terutama dalam bidang ketahanan pangan. Bagaimanakah dampak dari COVID-19 terhadap keamanan pangan dan pemenuhan nutrisi?

Pandemi menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kelaparan dunia. Berdasarkan data dari UN SOFI, ditemukan bahwa kurang lebih sebanyak 95 miliar manusia terdampak kelaparan di tahun 2020. Wilayah yang paling banyak terkena dampaknya adalah Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan. Lebih banyak masyarakat di daerah perkotaan terkena dampak pandemic dibandingkan dengan daerah pedesaan. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan kelaparan sebesar 15% di daerah perkotaan dan 13% peningkatan kelaparan di pedesaan. Meskipun begitu, secara umum, sebagian besar orang yang terkena dampak berada di pedesaan.

Yang tidak kalah penting bagi kesejahteraan manusia adalah oerubahan kuakitas makanan masyarakat. Akibat adanya pandemic COVID-19, terjadi penurunan konsumsi makanan secara keseluruhan dan penurunan konsumsi buah buahan, sayuran, ikan, daging, dan susu yang signifikan. Masyarakat yang kehilangan pekerjaan mempertahankan asupan kalori tetapi dengan mengorbankan makanan bergizi yang sehat. Misalnya, konsumsi minyak nabati dan gula, sumber makanan yang murah tetapi berkalori buruk, mengalami peningkatan sebesar 5%, sedangkan konsumsi ikan turun sebanyak 10%, konsumsi buah dan sayur juga mengalami penurunan sebesar 9%. Hal ini memperkuat pola makanan tidak sehat.

References

Laborde, D., & Smaller, C. (2020). What Would it Cost to Avert the COVID-19 Hunger Crisis? Washington: International Institute for Sustainable Development (IISD).