Bagaimanakah cara menjadi pribadi yang berjiwa besar dalam Islam?

Jiwa besar

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa” (QS Al-Hujurat: 49).

Bagaimanakah cara menjadi pribadi yang berjiwa besar dalam Islam?

Terdapat hadits yang berbunyi, “Harta tidak akan berkurang gara-gara sedekah. Tidaklah seorang hamba memberikan maaf terhadap kesalahan orang lain melainkan Allah pasti akan menambahkan kemuliaan pada dirinya. Dan tidaklah seorang pun yang bersikap rendah hati (tawadhu’) karena Allah (ikhlas) melainkan pasti akan diangkat derajatnya oleh Allah.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [8/194])

Hadits tersebut memberikan kita pelajaran penting dan menganjurkan kita untuk bersikap ihsan/suka berbuat baik kepada orang lain, entah dengan harta, dengan memaafkan kesalahan mereka, ataupun dengan bersikap tawadhu’ kepada mereka (lihat Bahjat al-Qulub al-Abrar, hal. 110)

Selain itu, hadits di atas memberi anjuran untuk senantiasa memberikan maaf kepada orang lain yang bersalah kepada kita secara pribadi. Dengan demikian, ketika di dunia, kedudukannya akan bertambah mulia dan terhormat. Di akherat pun, kedudukannya akan bertambah mulia dan pahalanya bertambah besar jika orang tersebut memiliki sifat pemaaf (lihat Syarh Muslim [8/194]).