Bagaimanakah cara menentukan pesan dalam film yang akan dibuat?

Selain alur dan tema, penting menyampaikan pesan dalam film.

Dari tujuan yang sudah tergambar, seorang yang ingin membuat film atau bisa dikatakan produser ini akan menentukan pesan apa yang disampaikan sehingga tujuan pembuatan film tercapai. Pesan yang akan dimasukkan dalam pembuatan film haruslah fokus di satu pesan utama. Terfokusnya pesan ini bertujuan untuk memudahkan penonton menangkap maksud dari pesan yang disampaikan dalam film. Seperti contoh sebelumnya, film yang bertujuan membangkitkan kepedulian lingkungan akan terbiaskan pesannya bila pesan tentang anti rasial ikut serta dimasukkan.

Sebuah karya film yang baik tentu memerlukan sebuah riset yang kuat sehingga mampu menjadi acuan dalam melakukan proses pembuatannya. Riset ini bisa berupa pengumpulan data-data literatur, wawancara, maupun observasi langsung. Data-data yang didapat ini dipertimbangkan untuk evaluasi proses yang berjalan ataupun perencanaan proses yang akan dilakukan. Misalnya, proses survey lokasi bisa dilakukan beberapa hari sebelum jadwal pengambilan gambar. Lokasi ini diperiksa dimana spot-spot yang akan digunakan dalam adegan film, yang sebaiknya dilakukan dengan bantuan kamera foto.

Pengambilan contoh spot – spot yang diperlukan dilokasi dengan menggunakan kamera foto akan sangat membantu dalam merencanakan produksi film. Dengan hasil jepretan kamera foto tersebut perencanakan dimana saja angle kamera menarik yang bisa digunakan dalam hari- h pengambilan gambar bisa dilakukan. Selain itu juga, hasil foto akan menjadi bahan pertimbangan perlu tidaknya kru membawa tambahan cahaya untuk pengambilan gambar di spot tersebut.

Observasi lokasi ini juga berguna untuk bahan pertimbangan akhir untuk penyusunan budget dan pencarian terhadap alternatif lokasi sejenis. Selain itu, observasi lokasi ini juga bisa menjadi pertimbangan apakah konsep kreatif yang dibuat bisa diaplikasikan dilapangan. Seperti yang telah dikatakan di paragraf sebelumya, kegiatan observasi ini juga berguna untuk menentukan peralatan apa saja yang akan digunakan.

Peralatan ini bisa berupa seberapa kuat pencahayaan buatan yang diperlukan, tipe lensa kamera seperti apa yang diperlukan, dan berapa banyak baterai kamera tambahan yang harus dipersiapkan untuk mendukung kelancaran pengambilan gambar.

Selain itu tim kreatif juga perlu untuk melakukan riset mengenai data literatur, baik berupa keadaan sosial politik pada setting waktu yang telah ditentukan, catch phrases atau kata-kata populer apa yang biasa digunakan. Tidak kalah penting, riset yang dilakukan kemudian menentukan setting tempat dan wardrobe yang dikenakan oleh para talent. Selain itu, data yang ada juga bisa digunakan untuk bahan narasi ataupun percakapan antar pemeran dalam adegan film yang akan dibuat.