Bagaimanakah Aliran Linguistik Struktural?


Salah satu aliran dari linguistik adalah aliran linguistik struktural.

Bagaimanakah aliran linguistik struktural?

Aliran Linguistik Struktural

Aliran linguistik struktural merupakan ‘tantangan’ linguistik tradisional yang berpegang pada filsafat dan logika. Pengembang linguistik struktural meletakkan fondasi kajiannya pada bentuk bahasa. Bahasa dipandang sebagai ‘form’ terbebas dari arti. Bentuk bahasa menjadi pusat kajian terlebas dari apakah bentuk itu bermakna atau tidak. Cara kerja aliran linguistik struktural berpegang apada asumsi bahwa ekspresi bahasa merupakan sebuah struktur yang dibangun oleh segmen-segmen. Cara kerja seperti ini sering disebut analisis unsur bawahan langsung (immidiate constituent, yang sering disingkat IC).

Pembicaraan tentang linguistik struktural akan berpusat pada dua tokoh linguistik dari Amerika dan Prancis. Di Amerika, linguistik struktral dipelopori oleh Edward Sapir dan Leonard Bloomfield. Pikiran-pikiran tokoh ini dituangkan melalui bukunya berjudul Language: An Introduction to The Study of Speech yang ditulis tahun 1921. Di Prancis, linguistik struktural dipelopori oleh Ferdinad de Saussure. Pikiran-pikiran Saussure dituangkan dalam buku yang berjudul Course de Linguistique Generale (1916). Sesungguhnya, Saussure tidak pernah menulis buku itu. Buku itu merupakan pikiran-pikiran Saussure yang disampaikan dalam kuliah-kuliahnya. Setelah Saussure meninggal, muridmuridnya mempublikasikan kumpulan materi kuliah itu dengan judul tersebut.

Linguistik struktural merumuskan asumsi dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan fakta empiris bahasa secara alamiah. Oleh karena itu, teori linguistik struktural lebih menjalankan prinsip- prinsip keilmuan daripada linguistik tradisional. Prinsip-prinsip umum linguistik struktural dapat dijabarkan seperti berikut ini:

  1. Data kajian linguistik harus dikumpulkan berdasarkan metode empiris – induktif. Empiris artinya berdasarkan pengamatan objektif. Induktif artinya fakta-fakta dikumpulkan untuk menarik generalisasi.
  2. Bahasa bukanlah tulisan. Bahasa adalah ujaran (lisan). Oleh karena itu data penelitian linguistik harus berpijak pada data lisan secara alamiah. Meskipun demikian, sasaran penelitian linguistik bukanlah pada ujaran itu tetapi sistem abstrak yang membingkai ujaran lisan tersebut.
  3. Bahasa merupakan satu objek yang dapat ditelaah terlepas dari objek yang lain (misalnya sistem tulisan).
  4. Bahasa adalah gejala alamiah yang dapat diteliti dengan menganalisis unsur-unsur pembentuknya. Prinsip ini menghasilkan cabang-cabang linguistik yang memusatkan perhatiannya pada salah satu komponen bahasa, misalnya : fonologi, morfologi, sintaksis, dan lain-lain.
  5. Bahasa dapat dipelajari berdasarkan perkembangan sezaman dan berdasarkan sejarah. Prinsip ini melahirkan dikotomi linguistik sinkronis dan diakronis.
  6. Bunyi bahasa dianalisis secara mekanis, yakni : distribusi, permutasi, penghilangan, penambahan, dan penggantian bunyi.
  7. Bahasa terdiri dari bunyi dan makna. Kedua hal itu dapat dianalisis secara terlepas.
  8. Sistem dan subsistem bahasa mengalami perubahan dalam dirinya sendiri secara kompleks.
  9. Setiap satuan bahasa dalam subsistem bahasa itu mempunyai fungsi tertentu.
  10. Hubungan antarsatuan dalam sistem bahasa dapat berlangsung secara sintagmatik dan paragdimatik.
  11. Makna bersifat konvensional sehingga tidak dapat distrukturkan.
  12. Analisis makna perlu dibedakan secara leksikal dan struktural.
    Selanjutnya, aliran linguistik struktural mengalami perkembangan hingga menghasilkan beberapa aliran linguistik yang lebih spesifik (khusus) tetapi tidak menghilangkan ciri-ciri umum tersebut di atas. Aliran-aliran linguistik yang berporos pada linguistik struktural dapat disebutkan seperti berikut ini.

Aliaran Linguistik Struktural di Eropa Daratan

Aliran linguistik struktural di Eropa Daratan merupakan perkem-bangan lebih lanjut dari pikiran-pikiran Ferdinand de saussure. Aliran linguistik yang termasuk aliran linguistik struktural Eropa Daratan dapat dirinci seperti berikut ini.

1. Aliran Praha

Pemunculan aliran Praha diawali pada kongres linguistik International I di de Hague pada tahun 1928. Aliran Praha sangat terkonsentrasi pada subbidang fonologi. Aliran Praha dipelopori oleh Metheus, Vechek (Ceko), Trobestkoy (Rusia), Andrea Martinet (Prancis) dan Uhlenbeck (Belanda). Pokok-pokok pikiran aliran linguistik Praha dapat dirinci seperti berikut ini:

  • Meneruskan teori Ferdinand de Saussure.
  • Lebih terkonsentrasi pada bidang fonologi
  • Mengembangkan kajian sintakasis fungsional
  • Pengembangan stilistika

2. Aliran Kopenhagen (Glosematik)

Aliran ini dipelopori oleh Hjelmslev, dan Halliday. Pokokpokok pikiran aliran ini adalah seperti berikut ini:

  • Bahasa adalah sistem otonom
  • Linguistik adalah ilmu empirik
  • Satuan dasar bahasa adalah gloss
  • Analisis diawali dari wacana, hubungan paragraf, hubungan sintagmatik menuju form yang behubungan dengan ekspresi dan makna.

Aliran Struktural Amerika

Linguistik struktural di Amerika dikembangkan oleh Edward Sapir dan Lenoard Bloomfield. Oleh karena itu, pengikut-pengikut aliran ini sering disebut Bloomfieldian. Ciri aliran linguistik struktural Amerika adalah seperti berikut ini.

  1. Bahasa yang digunakan secara alamiah pasti memiliki struktur
  2. Bahasa dianalisis secara deskriptif untuk mengungkapkan sistem abstrak bahasa tertentu
  3. Unsur bahasa bersifat berjenjang dari yang terkecil (fonem) hingga terbesar berupa kalimat.
  4. Setiap hierarki bahasa itu dapat dikaji secara mandiri.

Dalam perkembangannya, aliran linguistik struktural Amerika ini melahirkan Tata Bahasa Tagmemik, yang dicirikan oleh hal-hal berikut ini.

  1. Satuan sintaksis dianalisis berdasarkan tagmen, yakni : kategori, fungsi, dan peran (lihat Bab V)
  2. Kajian linguistik dilakukan secara fungsional
  3. Bunyi bahasa dibedakan menjadi bunyi etik (fonetik) dan bunyi emik (fonemik)
  4. Kajian dilakukan sampai tingkat wacana Aliran Tagmemik dipelopori oleh Pike, L. Kenneth dan Longacre.

Aliran Struktural Inggris

Aliran ini sering pula disebut London School. Pusat kajian aliran linguistik struktural Inggris adalah satuan bahasa di atas kalimat (wacana). Teori yang dikembangkan adalah teori kontekstual. Prinsip utama teori ini adalah the meaning of any utterance is what it does in some context of situation (makna ujaran adalah seperti apa yang dimaksudkan dalam konteks situasi). Pengikut aliran ini adalah J.R. Firth, Robins, Halliday, dan Hudson. Pokok-pokok pikiran aliran struktural Inggris ini dapat dirinci seperti berikut ini.

  1. Makna kata terdapat dalam konteks
  2. Makna kata adalah fungsi yang dinyatakan dalam kalimat dalam konteks situasi
  3. Berbahasa adalah aktivitas penuh makna
  4. Bahasa dianalisis atas 4 kategori, yaitu : unit, struktur, kelas, dan sistem
  5. Ada trikotomi : rank, exponence, and delicacy (tataran, manifestasi, dan gradasi)

Aliran linguistik struktural ini semakin dikembangkan oleh J.R. Firth hingga menghasilkan aliran Neo-Firthian. Aliran ini dikembangkan lebih lanjut oleh Halliday dan Hudson. Pokokpokok pikiran aliran Neo-Firthian adalah seperti berikut ini:

  1. Bahasa dipandang sebagai jaringan sistem kontras
  2. Kategori dasar yang digunakan adalah satuan, struktur, kelas, dan sistem.

Cabang lain dari aliran linguistik struktural Ingris adalah aliran stratifikasi yang dipelopori oleh Lamb, Gleasson dan Lockwood. Aliran stratifikasi berasumsi berikut ini:

  1. Bahasa dipandang sebagai sistem hubungan, bukan unsur-unsur.
  2. Sistem itu statis dan tidak merupakan proses
  3. Bahasa itu memiliki strata (lapisan), yaitu : strata sememik, leksemik, morfemik, dan fonemik.
  4. Setiap strata itu memiliki sistem sendiri, seperti semotaktik, leksotaktik, morfotaktik, fonotaktik.
Referensi

http://repo.ikippgribali.ac.id/id/eprint/260/1/Wawasan%20Linguistik%20dan%20Peng

Linguistik strukturalis berusaha mendiskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu. Berikut ini merupakan tokoh dan aliran linguistik strukturalis.

1. Ferdinand de Saussure

Ferdinand de Saussure (1857 – 1913) dianggap sebagai bapak linguistik modern berdasarkan pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya Course de Linguistique Generale yang disusun dan diterbitkan oleh Charles Bally dan albert Sechehay tahun 1915. Pandangan yang dimuat dalam buku tersebut mengenai beberapa konsep sebagai berikut.

  • Telaah sinkronik dan diakronik

Telaah bahasa secara sinkronik adalah mempelajari suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu saja. Sedangkan telaah bahasa secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penuturnya.

  • Perbedaan La Langue dan La Parole

La Langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak. Sedangkan yang dimaksud dengan La Parole adalah pemakaian atau realisasi langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa; sifatnya konkret karena parole itu tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain.

  • Perbedaan signifiant dan signifie

Signifiant adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita, sedangkan signifie adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita.

  • Hubungan sintagmatik dan paradigmatif

Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Sedangkan hubungan paradigmatik adalah hubungan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.

2. Aliran praha

Aliran praha terbentuk pada tahun 1926 atas prakarsa salah seorang tokohnya, yaitu Vilem Mathesius (1882 – 1945). Dalam bidang fonologi aliran Praha inilah yang pertama-tama membedakan dengan tegas akan fonetik dan fonologi. Fonetik mempelajari bunyi-bunyi itu sendiri, sedangkan fonologi mempelajari fungsi bunyi tersebut dalam suatu sistem.

Struktur bunyi dijelaskan dengan kontras atauoposisi.Ex : baku X paku, tepas X tebas.Aliran ini mengembangkan istilah morfonologi(meneliti perubahan fonologis yang terjadi akibat hubungan morfem dengan morfem. Ex: kata “jawab” dengan “jawap” bila ditambahi sufiks–an, maka akan terjadi perbedaan. Kalimat dapat dilihat dari struktur formal dan struktur informasinya, Formal (subjek dan predikat), informasi (tema dan rema). Tema adalah apa yang dibicarakan, sedangkan rema adalah apa yang dikatakan mengenai tema. Ex : kalimat “this argument I can’t follow”→“I” sebagai subjek, “this argument” sebagai objek, namun menurut aliran praha “this argument” juga merupakan tema, sedangkan “I can’t follow”juga merupakan rema.

3. Aliran Glosematik

Aliran Glosematik lahir di Denmark, tokohnya antara lain: Louis Hjemslev (1899 – 1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure. Hjemslev juga menganggap bahasa sebagai suatu sistem hubungan, dan mengakui adanya hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik. Selain itu, Hjemslev menganggap bahasa mengandung segi ekspresi (Signifiant) dan segi isi(signifie). Masing-masing segi mengandung forma dan substansi :forma ekspresi, substansi ekspresi, forma isi, dan substansi isi.

4. Aliran firthian

Aliran firthian diperkenalkan oleh John R. Firth (1890 – 1960) guru besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi. Karena itulah, aliran yang dikembangkannya dikenal dengan nama aliran Prosodi. Ada tiga macam pokokprosodi : 1). Menyangkut gabungan fonem, struktur kata, suku kata, gab.konsonan,dan gab.vokal,2). Prosodi dari sandi atau jeda, 3).prosodi yang realisasi fonetisnyalebih besar daripada fonem-fonem supra segmentalnya.

5. Aliran sistemik

Nama aliran linguistik sistemik tidak dapat dilepaskan dari nama M.A.K Halliday, yaitu salah seorang murid Firth yang mengembangkan teori Firth mengenai bahasa, khususnya yang berkenaan dengan segi kemasyarakatan bahasa. Sebagai penerus Firth dan berdasarkan karangannya Categories of the Theory of Grammar, maka teori yang dikembangkan oleh Halliday dikenal dengan nama Neo-Firthian Linguistics atau Scals and Category Linguistics. Namun kemudian ada nama baru, yaitu Systemic Linguistics (SL).

Pokok pandangan Linguistik sistematik adalah :

  • Memberi perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa, terutama padafungsi dan penerapannya dalam bahasa.
  • Memandang bahasa sebagai “pelaksana”. Pembedaan langue(jajaran pikiran tergantung penutur bahasa) dan parole (perilaku kebahasaan sebenarnya).
  • Mengutamakan ciri bahasa tertentu dan variasinya.
  • Mengenal gradasi atau kontinum.
  • Menggambarkan tiga tataran utama bahasa : (a)Substansi : bunyi yang diucapkan waktu berbicara (fonis), dan lambang yangdigunakan saat menulis (grafis). (b) Forma : susunan substansi pada pola bermakna.
    :arrow_lower_right:Leksis:butir lepas bahasa dan tempat butir terletak
    Gramatika: kelas butir bahasa dan pola tempat terletaknya. Situasi, meliputi : tesis (apa yang dibicarakan), situasi langsung (waktu tuturan itu diucapkan),situasi luas (tuturan pengalaman pembicara atau penulis yang mempengaruhi tuturan yang diucapkan atau ditulisnya.

6. Leonard Bloomfield dan strukturalis Amerika.

Beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya aliran strukturalisme:

  • Pada masa itu para linguis di Amerika menghadapi masalah yang sama, yaitu banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperlukan.
  • Sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat behaviorisme.
  • Diantara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik, karena adanya The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah Language; wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
  • Ciri aliran strukturalis Amerika ini adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memberikan suatu bahasa.

7. Aliran Tagmemik

Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L. Price, seorang tokoh dari Summer Institute of Linguistics, yang mewarisi pandangan-pandangan Bloomfeld, sehingga aliran ini juga bersifat strukturalis, tetapi juga antropologis. Menurut aliran ini satuan dasar dan sintaksis adalah tagmem. Tagmem adalah korelasi antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling diperlukan untuk mengisi slot tersebut.