Bagaimana upaya untuk mencegah populasi Abalon mengalami penurunan?

Abalon merupakan satu di antara komoditas laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, sehingga permintaan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pasar utama abalon yaitu negara-negara Asia di antaranya Cina, Hong Kong, Korea, Jepang, dan Singapura, serta Amerika Serikat dan Negara Uni Eropa.

Untuk mengantisipasi kebutuhan benih abalon maka diperlukan usaha pembenihan abalon yang diharapkan dapat menyuplai benih secara berkesinambungan baik dari segi jumlah, ukuran, maupun waktu. Di Indonesia ditemukan beberapa spesies abalon, namun yang dewasa ini memiliki pasar dan sudah berhasil perbenihannya yaitu spesies Haliotis asinina dan Haliotis squamata (Priyambodo et al., 2005). Keberhasilan budidaya perbenihan di berbagai negara seperti, Cina, Jepang, Filipina, Australia termasuk di Indonesia, memacu pengembangan budidaya pembesaran yang bisa dilakukan outdoor di laut maupun indoors (Chen et al. dalam Fleming & Hone, 1996).

Di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol-Bali telah mulai melakukan serangkaian riset tentang perbenihan abalon, khususnya untuk spesies H. squamata (Susanto et al., 2007; Rusdi et al., 2009; Rahmawati et al., 2008; 2009). Hasil ujicoba pemeliharaan benih abalon pada skala laboratorium sudah mengalami peningkatan dan menghasilkan sintasan hingga 14% (Komunikasi Pribadi).