Bagaimana tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi?

Bagaimana tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi?

Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan cadangan zat besi. Zat besi yang tidak adekuat menyebabkan berkurangnya sintesis hemoglobin sehingga menghambat proses pematangan eritrosit.

adekuat/ade·ku·at/ /adékuat/ : memenuhi syarat; memadai;

Zat besi yang tidak adekuat disebabkan oleh rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang dikonsumsi menurun (makanan banyak serat, rendah daging, dan rendah vitamin C), kebutuhan akan zat besi yang meningkat (pada bayi prematur, anak dalam pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui), perdarahan kronis, diare kronik, Malabsorbsi, serta infeksi cacing tambang.

Dilihat dari beratnya defisiensi besi dalam tubuh, dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

  • Tahap Pertama. Tahap ini disebut iron depletion atau storage iron deficiency, ditandai dengan berkurangnya cadangan besi.

  • Tahap kedua. Tahap ini disebut dengan iron limited erythropoiesis dimana penyediaan besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoiesis.

  • Tahap ketiga. Keadaan ini disebut juga Iron Deficiency Anemia (IDA) terjadi bila besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup sehingga menyebabkan penurunan kadar Hb.

####Tanda dan Gejala

Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindroma anemia yang dijumpai pada ADB apabila kadar hemoglobin turun di bawah 7-8 g/dl, badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang serta telinga mendenging.

Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat, terutama pada konjunctiva dan jaringan di bawah kuku.Sedangkan gejala khas pada ADB adalah: Koilonychia, Atropi papil , dan Stomatitis angularis (cheilosis).

Pada anemia defisiensi besi biasanya penurunan hemoglobinnya terjadi perlahan-lahan dengan demikian memungkinkan terjadinya proses kompensasi dari tubuh, sehingga gejala aneminya tidak terlalu tampak atau dirasa oleh penderita.

Gejala klinis dari anemia defisiensi besi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :frowning: Bakta IM, 2007, hal 26-39; Cielsa B, 2007, p.65-70: Metha A, Hoffbrand AV, 2000, p. 32-33; Tierney LM, et al, 2001, hal 64-68)

1]. Gejala umum dari anemia itu sendiri, yang sering disebut sebagai sindroma anemia yaitu merupakan kumpulan gejala dari anemia, dimana hal ini akan tampak jelas jika hemoglobin dibawah 7 – 8 g/dl dengan tanda-tanda adanya kelemahan tubuh, lesu, mudah lelah, pucat, pusing, palpitasi, penurunan daya konsentrasi, sulit nafas (khususnya saat latihan fisik), mata berkunang-kunang, telinga mendenging, letargi, menurunnya daya tahan tubuh, dan keringat dingin.

2] Gejala dari anemia defisiensi besi: gejala ini merupakan khas pada anemia defisiensi besi dan tidak dijumpai pada anemia jenis lainnya, yaitu:

  1. koilonychia/ spoon nail/ kuku sendok dimana kuku berubah jadi rapuh, bergaris-garis vertikal dan jadi cekung sehingga mirip sendok.

  2. Atropi papil lidah. Permukaan lidah tampak licin dan mengkilap disebabkan karena hilangnya papil lidah.

  3. Stomatitis angularis/ inflamasi sekitar sudut mulut.

  4. Glositis

  5. Pica/ keinginan makan yang tidak biasa

  6. Disfagia merupakan nyeri telan yang disebabkan pharyngeal web

  7. Atrofi mukosa gaster.

  8. Sindroma Plummer Vinson/ Paterson kelly ini merupakan kumpulan gejala dari anemia hipokromik mikrositik, atrofi papil lidah dan disfagia.

Anemia defisiensi besi yang terjadi pada anak sangat bermakna, karena dapat menimbulkan irritabilitas, fungsi cognitif yang buruk dan perkembangan psikomotornya akan menurun. Prestasi belajar menurun pada anak usia sekolah yang disebabkan kurangnya konsentrasi, mudah lelah, rasa mengantuk. (Permono B, Ugrasena IDG, 2004, hal 34-37).

Selain itu pada pria atau wanita dewasa menyebabkan penurunan produktivitas kerja yang disebabkan oleh kelemahan tubuh, mudah lelah dalam melakukan pekerjaan fisik/ bekerja.

3]. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit yang mendasari terjadinya anemia defisiensi besi tersebut, misalkan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang maka akan dijumpai gejala dispepsia, kelenjar parotis membengkak, kulit telapak tangan warna kuning seperti jerami. Jika disebabkan oleh perdarahan kronis akibat dari suatu karsinoma maka gejala yang ditimbulkan tergantung pada lokasi dari karsinoma tersebut beserta metastasenya