Bagaimana siswa dapat memahami materi pelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi?

teknologi informasi

Siswa sekolah memiliki cara belajar yang berbeda-beda dan para pengajar/guru juga meiliki cara mengajar yang berbeda, dan karena itu masih banyak siswa yang tidak mengerti apa yang telah diajarkan oleh para guru.

Bagaimana cara siswa dapat memahami mata pelajaran tanpa bergantung dengan guru dengan cara memanfaatkan teknologi informasi ?

Setiap siswa mempunyai cara belajar yang berbeda, tetapi kebanyakan guru menggunakan cara pengajaran yang sama dan kurang menarik bagi siswa. Sehingga banyak siswa yang kurang paham akan materi yang telah diajarkan dan akhirnya mereka menjadi minder karena dinilai kurang pandai. Padahal mereka dapat paham jika metode yang digunakan tepat bagi mereka.

Siswa harus bisa belajar mandiri dan tidak bergantung oleh guru, dengan memanfaatkan teknologi informasi siswa dapat belajar mandiri dengan lebih efektif dan efisien. Di era sekarang sudah banyak sekalisitus maupun aplikasi e-learning. Siswa sekarang sangat beruntung karena dapat memanfaatkan situs e-learning tersebut. Kebanyakan situs e-learning memberikan pembelajaran melalui video dan dibuat lebih mendalami konsep daripada sekedar hafalan. Situs-situs tersebut juga memberikan soal latihan serta pembahasannya. Keuntungan dari menggunakan video ini yaitu siswa dapat mengulang penjelasan sebanyak mungkin apabila belum mengerti.

Beberapa contoh situs E-learning yang terkenal yang dapat digunakan oleh siswa seklolah yaitu Zenius, quipper dan khan academy. Dimana di situs-situs tersebut lebih ditekankan untuk memahami konsep dari materi yang diajarkan. Kelemahan dari metode pembelajaran ini adalah pembelajaran menggunakan video sangat pasif karena siswa tidak dapat bertanya dan menanggapi apa yang disampaikan, tetapi siswa dapat memanfaatkan forum-forum diskusi online jika ingin menanyakan sesuatu dan situs-situs tersebut juga sudah menyediakan fitur sebagai tempat bertanya apabila merasa kesulitan. Mereka juga bisa saling bertanya antar siswa di fitur tersebut. Walaupun mungkin responnya bisa sangat lama.

referensi :

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini menerapkan kurikulum 2013, dimana di dalam kurikulum tersebut siswa dituntut untuk lebih aktif dalam belajarnya dan tidak tergantung dengan guru di sekolah. Ada beberapa pro kontra mengenai implementasi dari kurikulum 2013, salah satunya adalah kesulitan siswa dalam belajar mandiri. Meskipun telah banyak lembaga kursus yang menawarkan mengenai bimbingan belajar, namun beberapa diantara siswa tidak mampu menempuhnya karena alasan waktu sekolah dan les yang padat ataupun karena masalah mahalnya kursus tersebut.

Namun teknologi saat ini memungkinkan kita untuk mendapatkan kursus namun tanpa menghabiskan waktu dan tenaga untuk pulang pergi ke lembaga bimbel. Semenjak 5 tahun terakhir kursus online berkembang pesat di dalam lingkungan pendidikan Indonesia, beberapa diantaranya bahkan juga digunakan oleh guru untuk membantu mereka memberi tambahan / latihan kepada para siswanya.

Meskipun kemudahan akses dan fleksibilitas waktu yang ditawarkan oleh kursus online sangat memudahkan bagi para tenaga pendidikan dan siswa itu sendiri, namun hingga kini para ahli di dunia pendidikan masih memperdebatkan mana yang lebih baik, kelas tradisional (face to face) ataupun kelas online. Dari beberapa sumber yang telah saya baca, saya membandingkan mengenai kelemahan-kelemahan dari kelas online itu sendiri dan menyimpulkan bahwa kelas online masih belum dapat menggantikan kelas tradisional dalam penyampaian dan pemahaman materi suatu mata pelajaran.

Kursus / kelas online tidak disarankan untuk dijadikan sebagai tempat belajar utama bagi para siswa untuk memahami materi yang dibutuhkan, namun Kemudahan akses dan fleksibilitas membuat kursus online adalah tempat yang bagus untuk siswa untuk mereview dan sebagai fasilitas pengayaan materi pelajaran.

Sumber :

Terkait dengan hal ini, saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi (instructor dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student-centered learning atau instructor independent). Guru tidak lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan. Ya , memang benar dikatakan bahwa guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan apalagi dengan seiring berkembangnya teknologi informasi yang semakin tak terkendali.

Dengan adanya perangkat Teknologi Informasi siswa dapat mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi , siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Kemajuan teknologi informasi di bidang pendidikan telah meningkatkan penelitian. Ada banyak perpustakaan online yang membantu para siswa dengan bahan bacaan yang komprehensif.
Dengan penelitian yang teliti, siswa juga mendapatkan informasi terkini. Setiap perubahan yang dilakukan dalam silabus selalu direvisi melalui internet. Siswa juga dapat memeriksa unit apa yang akan mereka pelajari dalam satu semester melalui internet.

Teknologi informasi di bidang pendidikan telah meningkat dan juga membawa akses mudah ke sumber belajar yang berbeda. Dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar dan kemampuan belajar siswa. Sumber belajar ini meliputi pendidikan audio dan visual. Siswa juga bisa dengan mudah mendownload eBook dari internet yang bisa dibaca dari manapun melalui ponsel atau tablet .

Contoh lain pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran secara komprehensif yaitu dengan menggunakan aplikasi android salah satunya seperti Science Challenge
Aplikasi Science Challenge merupakan aplikasi yang berisi soal-soal Sains yang dapat dikerjakan oleh siswa. Di aplikasi ini siswa dapat memilih ilmu sains dari Fisika, Kimia, Geografi, Antariksa, Biologi dan beberapa ilmu sains lainnya. Dari setiap pilihan ilmu sains tersebut siswa akan ditugaskan untuk menjawab soal dengan model pilihan ganda.
Pada aplikasi Science Challenge ini siswa juga dapat mengerjakan soal campuran yang berisi semua ilmu sains, jadi siswa tidak terpaku pada salah satu ilmu sains saja. Selain ilmu sains, melalui aplikasi ini siswa juga dapat belajar bahasa Inggris karena aplikasi ini ditampilkan dalam Bahasa Inggris, sehingaa secara bersamaan kita dapat mempelajari bahasa inggris juga agar dapat menyelesaikan soal dengan baik.

Sumber:

Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

  1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
  2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
  3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
  4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
  5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.

http://rajansonsiregar.blogspot.co.id/2014/02/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html

Peran Teknologi Informasi Dalam Pendidikan

Di dunia teknologi informasi, kita tau bahwa teknologi informasi dapat kita manfaatkan untuk mempermudah setiap orang dalam melakukan suatu hal tergantung bagaimana orang tersebut memanfaatkannya. Misalnya saja dalam dunia pendidikan, peranan yang bisa dilakukan TI dalam metode pembelajaran berupa hadirnya e-learning .
Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio / video tape, TV interaktif, dan CD ROM.
Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua:
• komplementer yaitu cara pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka, akan tetapi masih ditambah dengan model interaksi berbantuan TI
• substitusi, yaitu sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan TI…
Fungsi Teknologi Informasi dalam Pembelajaran

Dalam teknologi informasi, kita dapat menyimpulkan 3 fungsi utama dalam media pembelajaran, yaitu :

  1. Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TI dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna dalam membantu pembelajaran sehari hari berupa sumber informasi pembahasan yang telah dipelajari seperti mengolah kata, mengolah angka, dan segala sesuat yang dapat digunakan dalam pembelajaran para penggunanya.
  2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer.
  3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu dan media mencari sebuah informasi terkait dengan pembelajarannya. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Kesimpulan
Teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, untuk meningkatkan metode belajar para siswa dan mempermudah siswa dalam mencari suatu informasi. Dengan begitu siswa dapat dengan mudah mengakses dimanapun dan kapanpun untuk membantu para pengguna dalam belajar. Meskipun demikian, teknologi tersebut juga memiliki sisi kekurangan berupa berkurangnya minat dalam membaca buku, padahal sesungguhnya sumber yang lebih akurat adalah melalui buku. Para pengguna lebih suka mencari informasi dengan media internet karena lebih mudah dan tidak terlalu memakan waktu, itu yang membuat pengguna berkurang dalam minat baca.

Dalam memanfaatkan teknologi tersebut, kita memang harus pintar dalam memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Agar kita mendapatkan manfaat yang sesungguhnya dari teknologi informasi sebagai media pembelajaran.

Sumber : TIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN | trimuda nur cahyono