Bagaimana sistem birokrasi pada masa kerajaan Majapatih?

Pada abad ke-14 di Jawa terdapat Kerajaan Majapahit yang telah memiliki perangkat birokrasi lengkap. Pola pemerintahan majapahit menganut konsep Kosmogoni. Di dalamnya terdapat juga pengaruh dua kekuatan ajaran Hinduisme dan Budhisme.

Di dalam struktur pemerintahan Majapahit, raja memegang otoritas tertinggi dan dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia. Raja menjadi titik pusat pemujaan dan penghambaan rakyat serta mempunyai kharisma yang meluas dikalangan rakyat.

A. Pejabat Kerabat

Jabatan-jabatan yang diduduki oleh kerabat raja. antara lain sebagai berikut:

  1. Jabatan Yuwaraja/ Kumaraja adalah jabatan yang diperuntukkan putra putri mahkota yang kelak dipersiapkan untuk raja dan ratu.

  2. Jabatan Rakaryan Mahamantri Katrini (diduduki oleh saudara raja atau adik-adik raja) adalah jabatan semacam dewan koordinator menteri. Mempunyai kedudukan penting setelah raja dalam pemerintahan, namun Rakaryan Mahamantri Kartini tidak secara langsung merupakan pelaksana perintah itu, tetapi sebagai penerus perintah yang diteruskan kepada bawahannya yang disebut Rakyan Mantri Ripakirakiran.

  3. Jabatan Pahom Narendra atau disebut juga Bhattara Satta Prabhu, adalah semacam lembaga pertimbangan (dewan pertimbangan agung) yang dijabat oleh tujuh orang kerabat raja. mereka terdiri atas Raja, ayah raja, ibu raja, paman raja, bibi raja, adik raja, dan sepupu raja.

Jabatan-jabatan diatas diduduki oleh keluarga dekat atau kerabat lingkaran darah yang terdekat dari raja. pejabat-pejabat tersebut berkedudukan di pusat kerajaan dan merupakan pemerintahan teras yang bekerja sehari-hari dibantu oleh pejabat-pejabat yang diangkat bukan dari kerabat raja.

B. Pejabat diluar kerabat

  1. Rakryan Mantri Ripakirakiran, terdiri dari sekelompok pejabat tinggi sebagai dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh Rakryan Mapatih atau Patih Hamengkubhumi.

  2. Dhammadyadsa adalah pejabat tinggi di Majapahit yang bertugas dalam bidang keagamaan dan hukum. terdapat dua buah Dhammadyadsa, yang pertama Dharmmadyadsa Ring Kasaiwan bertugas membina kehidupan dan hukum-hukum agama hindu-siwa, yang kedua, Dharmmadyadsa ring Kasogatan, membina dan menangani bidang hukum serta keagamaan budha. dua pejabat keagamaan ini dibantu oleh banyak Dharmma Upapatti.

  3. Mantri bhujangga, jabatan untuk kelompok cendekiawan, seperti para ahli hukum, para penyair, dan para ilmuan. mereka berfungsi sebagai penasihat masalah keilmuan-keduniawian.

  4. Pejabat-pejabat lain yang ada di Majapahit ialah, mantri atau mandarin, para tanda (kepala jawatan), para gusti, wadyahaji, bhayangkari, jabatan para gusti dan para wadyahaji merupakan jabatan rendahan yang diduduki oleh kerabat raja.

Referensi: Darban, A. A. 1998. Bangsawan Jawa dalam Struktur Birokrasi di Majapahit. (jurnal)