Bagaimana sikap Islam memandang ideologi demokrasi?

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi (baik secara langsung atau melalui perwakilan) dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Bagaimana sikap Islam memandang ideologi demokrasi?

Demokrasi merupakan sebuah metode untuk menata dan mengatur masyarakat. Penghormatan terhadap suara mayoritas dan kebebasan pribadi dan warga masyarakat dan sebagainya merupakan tipologi nyata demokrasi.

Kendati tidak terdapat keniscayaan antara mayoritas (aktsariyyah) dan kebenaran (haqqaniyah), akan tetapi suara mayoritas atau akseptabilitas dapat menjadi bekal dan modal utama bagi terbentuknya sebuah pemerintahan. Dalam perspektif Islam, selama masyarakat dan suara mayoritas tidak menerima sebuah pemerintahan maka secara praktis tidak akan terbentuk sebuah pemerintahan.

Dalam pandangan Islam, masyarakat memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan dalam pemerintahan Islam mereka dapat menghirup udara kebebasan personal dan sosial.

Akan tetapi Islam, tidak menerima sebagian wacana demokrasi yang dikembangkan oleh Barat. Dalam Islam, apabila suara mayoritas bertentangan dengan kehormatan dan kemuliaan (karâmah) manusia maka suara mayoritas tersebut tidak bernilai apa pun dan juga tidak memiliki legalitas dalam pandangan Islam.Banyak wacana lain demokrasi lebih baik dan menawan dipraktikkan dalam Islam ketimbang apa yang dijalankan Barat. Dengan kata lain, agama dan demokrasi tidak bertentangan secara keseluruhan juga tidak sejalan secara keseluruhan. Pada hakikatnya apa yang diterima Islam adalah demokrasi agamis.

Negara Republik Islam Iran salah satu obyek dan contoh nyata interaksi Islam dan demokrasi. Imam Khomeini, sebagai tokoh berpengaruh, marja agama, juris (fakih) mutlak, dengan mendirikan Republik Islam Iran menetapkan bahwa Islam dan demokrasi tidak hanya tidak berseberangan dan bertentangan, melainkan keduanya dapat dipertemukan dan disandingkan. Dalam pandangan Imam Khomeini, Islam memiliki metode yang paling demokratis untuk menata, mengatur dan memenej masyarakat dengan bersandar pada suara rakyat.

Hal ini ditegaskan dengan ayat-ayat yang diturunkan berkenaan dengan musyarawah Nabi Saw dan masyarakat serta pelibatan mereka dalam masalah-masalah politik, sosial, dan mendengarkan pandangan mereka,kebebasan berakidah dan mengeluarkan pendapat.