Bagaimana sih Karakteristik Teman yang Patut Dipertahankan?

download

Tidak bisa dipungkiri, saat di usia remaja menuju dewasa pertemanan ibarat segalanya. Di waktu ini kita melewati berbagai hal bersama mereka. Jenis pertemanan yang terbentuk juga punya berbagai latar belakang dan cerita yang beraneka ragam. Namun kita harus mampu memilih dan bisa membedakan jenis pertemanan yang benar-benar tak ternilai dan patut dipertahankan.
Beberapa hal yang membuat pertemanan tersebut patut diperjuangkan dan dipertahankan yaitu teman yang selalu ada di suka dan duka, membuat kita menjadi diri sendiri, mengerti dan tidak menghakimi kita, dan selalu menjaga privasi serta perasaan kita.
Kalau kalian, bagaimana sih karakteristik teman yang patut dipertahankan?

1 Like

Menurut saya, teman yang patut dipertahankan yaitu:

  1. Pendengar yang baik
    Selalu mendengarkan segala keluh-kesah, tanpa pernah berusaha untuk menghakimi. Bahkan, sampai rela mengorbankan waktunya untuk mendengarkan segala curhatan, ketika membutuhkannya.

  2. Selalu jujur
    Jika dia adalah teman sejati, dia pasti akan selalu berkata jujur. Dia tidak akan pernah menusuk dari belakang dan selalu terbuka tentang masalahnya. Dia juga akan memberikan umpan balik atau saran yang jujur setiap kali akan membutuhkannya, dan tidak pernah sekali pun mencoba menyesatkan demi keuntungan pribadinya.

  3. Selalu siap untuk membantu
    Ketika membutuhkan bantuannya, dia selalu siap. Bahkan jika dia tidak bisa melakukan apa yang diminta, dia tetap akan berusaha untuk membantu. Apa pun caranya. Dia tidak akan pernah meninggalkan, saat membutuhkan uluran tangannya. Dengan kata lain, dia akan selalu ada, baik itu di saat suka mau pun duka.

  4. Tidak bersaing
    Persahabatan itu bukan tentang kompetisi, melainkan sebuah bentuk kerja sama yang dijalin di atas rasa kesetiakawanan. Ketika akhirnya berhasil mencapai kesuksesan yang diimpikan, teman sejati sudah sepatutnya merasa bahagia dengan apa yang telah temannya raih, dan bukan malah mencemooh atau berusaha menurunkan rasa percaya diri.

  5. Memberi ruang
    Seorang teman sejati tidak akan mengekang kebebasan atau bahkan mencampuri urusan pribadi. Dia tahu bahwa temannya juga butuh ruang untuk dirinya sendiri. Selain itu, dia juga akan selalu menghargai pendapat, dan akan memberikan waktu untuk sendirian ketika memang menginginkannya.

  6. Merasa senang, bila temannya senang
    Yang terpenting adalah teman sejati akan selalu senang ketika temannya merasa senang. Dia bahkan akan benar-benar tulus dalam menyampaikan rasa suka citanya kepada temannya, ketika sesuatu yang baik terjadi pada temannya.

Menurut saya ada beberapa kriteria atau karakteristik yang menjadikan sebuah teman layak untuk dipertahankan adalah seperti misalnya teman yang menjadi seorang pendengar yang baik, selalu jujur dan tulus dalam membantu kita, tidak mengedepankan persaingan, dan memberikan ruang - ruang pribadi untuk kita seperti yang sudah dikatakan oleh @regitameidys sebelumnya. Tidak harus memenuhi semua kriteria tadi, tetapi paling tidak satu atau dua kriteria harus ada sebagai acuan bagi kita untuk mempertahankan seorang teman atau sahabat mengingat pada dasarnya manusia tidaklah sempurna.

Sederhana saja. Dia baik, jujur, apa adanya alias tidak berpura-pura menjadi orang lain untuk disukai, suportif, menghormati satu sama lain, dan netral alias kalau ada masalah dia tidak langsung terjun ke dalam asumsi tapi memilih untuk mendengarkan dulu. Untuk masalah dia harus lucu, atau harus keren, atau harus yang lain-lain, itu tidak penting menurutku. Tapi seharusnya kriteria “baik” saja sudah cukup karena menjadi baik itu artinya luas sekali. Kalau dia baik, dia tidak mungkin bohong. Kalau dia baik, dia pasti selalu suportif. Kalau dia baik, dia pasti membantu. Jadi, pokoknya baik.

Kalau saya sendiri lebih membutuhkan teman yang bisa selalu siap ketika saya membutuhkan dia juga karakter teman yang bisa terbuka dengan saya. Keterbukaan seseorang kepada orang lain bisa diindikasikan bahwa seseorang tersebut telah percaya kepada orang lain. Bercerita tentang dirinya atau pengalamannya atau perasaannya kepada kita menandakan bahwa mereka merasa nyaman ketika berbagi cerita dengan kita. Saya juga berharap memiliki teman-teman yang demikian, bukan hanya teman yang berkeluh kesah, tapi juga teman yang bisa mendengar saya berkeluh kesah juga. Saya seringkali dijadikan sebagai tempat curhatan oleh banyak teman saya, namun ketika saya butuh untuk bercerita saya malah bingung harus curhat ke siapa.

Dari pengalaman tersebut, saya menyadari bahwa mencari teman yang sefrekuensi itu ternyata penting juga. Mereka yang sefrekuensi biasanya justru lebih memahami karena karakter dirinya tidak jauh beda. Berangkat dari hal tersebut, mereka bisa dengan cepat memberikan masukan dan saran yang mungkin cocok dengan karakter masing-masing. Kalau untuk jujur, saya pribadi tidak terlalu condong bahwa seorang teman harus jujur. Nyatanya tidak semua bisa disampaikan secara gamblang. Hubungannya dengan keterbukaan, saya lebih suka ketika seorang teman bilang, “Aku lagi ada masalah nih, cuma aku belum bisa cerita” dengan begini, saya jadi paham harus memposisikan diri seperti apa.

Karakteristik teman yang perlu dipertahankan menurut saya:

  1. Cara dia dalam berbicara tentang orang lain. Terkadang kita memiliki teman yang senang bergosip tentang orang lain, teman seperti ini perlu diwaspadai karena bisa saja kita yang menjadi bahan gunjingannya ketika tidak berada bersama dia. Jadi, jika ada teman yang jarang membicarakan orang lain, atau tidak mudah menjelek jelekkan orang lain, maka teman tersebut perlu dipertahankan.
  2. Dapat menempatkan diri apapun kondisimu. Terkadang ada teman yang sulit diajak untuk hidup sederhana, dia hanya ingin pergi ke tempat yang mahal. Jika kamu memiliki teman yang mudah diajak kemana saja, maka temanmu perlu dipertahankan.
  3. Ia tidak menghalangimu untuk beribadah, malah senang mengajak beribadah. Saya tipikal orang yang tidak nyaman bila berkumpul dengan teman tetapi melupakan waktu Shalat, apalagi ketika saya ajak untuk Shalat bersama, mereka malah menolak. Maka saya tidak akan mempertahankan teman seperti itu.
  4. Saling mendengarkan dan saling berbagi. terlalu sering menjadi pendengar tentunya akan membuatmu lelah, tetapi jika ia juga jarang bercerita padamu, hal itu tidak baik juga karena ia tidak mau terbuka. Teman yang baik adalah teman yang senang mendengarkan sekaligus juga senang bercerita pada kita.