Bagaimana sejarah Suku Maori di Selandia Baru ?

Suku Maori

Suku Maori adalah penghuni pertama Selandia Baru atau Aotearoa, yang berarti ‘Negeri Awan Putih’. Bagaimana Sejarah Suku Maori di Selandia Baru ?

Sejarah Nama Suku Maori

Nama Maori sebenarnya muncul setelah datangnya orang-orang eropa ke Selandia Baru. Dulunya sebelum datang orang eropa bangsa polenesia yang menetap di Selandia Baru tidak bernama. Awalnya orang-orang Polenesia yang menetap di Selandia Baru bagian timur itu hanya menyebut kelompok mereka dengan kata “iwi” yang secara harfiah berati tulang. Maksud dari kata iwi sendiri adalah orang yang terikat oleh garis keturunan dari satu nenek moyang yang sama. Itu menggambarkan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu bangsa polenesia dari timur pasifik. Karena hanya mereka yang tinggal di wilayah Selandia Baru saat itu mereka tidak pernah menamai kelompok merea sevara kolektif.
Nama maori sendiri muncul setelah kedatangan bangsa barat ke Selandia Baru sekitar tahun 1830. Kata maori yang berarti “orang biasa” digunakan oleh bangsa barat untuk menyebut orang-orang telah tinggal di tanah Selandia Baru sebelum mereka datang. Sebenarnya penyebutan penduduk asli dengan nama maori digunakan untuk membedakan orang-orang barat dengan penduduk asli. Orang barat menyebut mereka sebagai Pakeha yang berarti orang kulit putih. Sama seperti kebiasaan di daerah temuan lain, orang barat menganggap bahwa mereka lebih baik dari penduduk asli yang mendiami daerah temuan mereka. oleh sebab itu mereka sering menamai penduduk asli dengan sebutan yang mendeskriditkan.

Ciri-Ciri Fisik Suku Maori

Ciri-ciri fisik orang maori sama seperti orang polenesia pada umumnya, namun sebagian besar orang maori yang tinggal di pulau Utara memiliki ciri fisik yang merupakan perpaduan dari polenesia dengan melanesia. Hala ini berindikasi bahwa pada saat awal kedatangan bangsa polenesia sempat terjadi perkawinan campur dengan penduduk moriori yang merupakan ras Melanesia.

Jenis maori campuran ini umumnya memiliki rambut hitam bergelombang menyerupai ras polenesia tetapi bentuk hidung dan bibir menyerupai ras Melanesia yakni hidung pesek dan bibir tebal. Kulit mereka juga berwarna cokelat, biasanya suku maori di pulau Utara menggunakan kapur untuk memutihkan rambut seupaya tampak merona kemerahan.

Kebudayaan dan Kesenian Suku Maori

IMG_1428

Dari zaman dahulu kala pengetahuan suku Maori diturunkan dari generasi ke generasi melalui musik, seni kerajinan, bercerita dan menjabarkan silsilah whakapapa. Tradisi seperti memahat, memintal dan ta moko “tato” masih dipraktikkan di seluruh negeri. Kapa haka “pertunjukan kelompok” yang memadukan nyanyian harmonis, tarian berirama dan tari perang suku Maori yang bersemangat atau disebut haka, wajib dilihat oleh semua pengunjung.

Perang Antar Suku Maori

IMG_1429

Pada masa sebelum kedatangan bangsa Eropa, perang antara suku Maori umum terjadi, para pejuang Maori tangguh dan pemberani, mampu menggunakan beragam senjata tradisional dengan ahli, termasuk taiaha yang mirip tombak dan mere yang mirip gada.

Sekarang aneka senjata ini dapat dilihat dalam upacara Maori misalnya wero “tantangan” Untuk melindungi diri mereka agar tidak diserang oleh iwi lain, orang Maori mendirikan desa berbenteng”. Dibangun di lokasi strategis, dikonstruksi dengan cerdas menggunakan serangkaian tembok pertahanan dan parit untuk melindungi penduduk dari perusuh, sekarang banyak situs bersejarah dapat ditemukan di seluruh negeri.

Dunia ini terdiri dari begitu banyak suku. Mulai dari suku yang berasal dari peradaban tua di dunia, hingga suku -suku yang hingga kini masih banyak dikenal. Salah satu suku di dunia dengan peradaban yang sudah cukup tua adalah Suku Maori.

Nama dan peradaban dari Suku Maori ini memang tidak banyak dikenal dan dibahas dalam pelajaran sejarah di Indonesia. Namun, mengetahui mengenai sejarah singkat suku Maori yang merupakan suku bangsa lama di Selandia Baru bisa jadi pelajaran menarik bagi kita.

Suku di Selandia Baru
Selandia Baru merupakan kumpulan dari beberapa pulau kecil yang berada di sebelah tenggara benua Australia. Peradaban yang muncul pertama kali di Selandia Baru terbilang masih baru bila dibandingkan dengan perkembangan peradaban di bagian bumi yang lain.

Setidaknya, hingga sebelum sekitar 2000 tahun yang lalu, dipercaya tidak ada manusia yang pernah menjejakkan kakinya di Selandia Baru. Para ahli meyakini bahwa peradaban manusia di Selandia Baru baru dimulai sesudahnya.

Maori adalah nama penduduk asli Selandia Baru dan bahasanya. Kata Maori artinya ialah “normal” atau “biasa” dalam bahasa Maori dan merujuk pada makhluk-makhluk hidup yang berbeda dari Dewa-Dewi. Kata “Maori” memiliki banyak kerabat dalam bahasa Austronesia lainnya seperti bahasa Hawaii.


Kata maoli dalam bahasa Hawaii artiny ialah asli, pribumi, benar atau nyata. Nama ini juga merupakan nama bangsa dan bahasa Kepulauan Cook, yang disebut sebagai Maori Kepualuan Cook.
Kata ini juga memiliki kerabat dalam bahasa Jawa : (ma) urip yang berarti “hidup”, kata hidup sendiri dalam bahasa Melayu juga merupakan kerabat kata ini. Sebelum ditemukan oleh bangsa Polenesia, kepulauan Selandia Baru merupakan pulau yang terisolasi.


Pulau utara dipercaya memiliki penghuni yakni suku primitive yang disebut Moriori. Bangsa Polenesia pertama kali menemukan pulau ini pada 800M dan melakukan proses migrasi sampai 1350M. Bangsa Polenesia ini datang ke Selandia Baru menggunakan kanao-kanao dari hawaika yang berada di kepulauan polenesia di Samudra Pasifik menuju ke arah selatan.


Mereka menggunakan sistem cuaca subtropik untuk menavigasikan pelayaran mereka ke Selandia Baru. Dalam perjalanannya mereka menemukan sebuah daratan yang dari laut terlihat seperti tertutup awan berwarna putih. Mereka akhirnya mendarat ke pulau itu dan memberinya nama Aatearoa yang berarti “The Land With a Long White Coulds” atau tanah awan putih yang bergerak.


Kata Aatearoa sebenarnya merupakan gambaran dari Selandia Baru sendiri yakni tanah dengan awan putih yang panjan yakni gambaran tentang Selandia Baru saat diselimuti oleh salju. Pulau yang mereka temukan ini sebenarnya ialah pulau utara.


Ciri-Ciri Fisik Suku Maori
Ciri-ciri fisik orang maori sama seperti orang polenesia pada umumnya, namun sebagian besar orang maori yang tinggal di pulau Utara memiliki ciri fisik yang merupakan perpaduan dari polenesia dengan melanesia. Hala ini berindikasi bahwa pada saat awal kedatangan bangsa polenesia sempat terjadi perkawinan campur dengan penduduk moriori yang merupakan ras Melanesia.
Jenis maori campuran ini umumnya memiliki rambut hitam bergelombang menyerupai ras polenesia tetapi bentuk hidung dan bibir menyerupai ras Melanesia yakni hidung pesek dan bibir tebal. Kulit mereka juga berwarna cokelat, biasanya suku maori di pulau Utara menggunakan kapur untuk memutihkan rambut seupaya tampak merona kemerahan.


Mata Pencaharian Suku Maori
Kaum Maori ialah pemburu dan nelayan ulung, mereka menjalin jala nelayan dari harakeke “rami” dan mengukir kail ikan dari tulang dan batu. Mereka memburu burung asli, termasuk moa, burung terbesar di dunia, dengan beragam jebakan dan perangkap pribumi.


Suku Maori menggarap ladang dan membudidayakan sayur-mayur yang dibawa dari Polinesia, termasuk kumara “ubi jalar” mereka juga memakan sayuran asli, umbi-umbian dan buah beri. Keranjang anyaman rami digunakan untuk membawa makanan, yang sering kali disimpan dipataka atau lumbung yang ditinggikan dengan tonggak.
Kebudayaan Dan Kesenian Suku Maori
Dari zaman dahulu kala pengetahuan suku Maori diturunkan dari generasi ke generasi melalui musik, seni kerajinan, bercerita dan menjabarkan silsilah whakapapa. Tradisi seperti memahat, memintal dan ta moko “tato” masih dipraktikkan di seluruh negeri. Kapa haka “pertunjukan kelompok” yang memadukan nyanyian harmonis, tarian berirama dan tari perang suku Maori yang bersemangat atau disebut haka, wajib dilihat oleh semua pengunjung.


Perang Antar Suku Maori
Pada masa sebelum kedatangan bangsa Eropa, perang antara suku Maori umum terjadi, para pejuang Maori tangguh dan pemberani, mampu menggunakan beragam senjata tradisional dengan ahli, termasuk taiaha yang mirip tombak dan mere yang mirip gada.


Sekarang aneka senjata ini dapat dilihat dalam upacara Maori misalnya wero “tantangan” Untuk melindungi diri mereka agar tidak diserang oleh iwi lain, orang Maori mendirikan pa “desa berbenteng”. Dibangun di lokasi strategis pa dikonstruksi dengan cerdas menggunakan serangkaian tembok pertahanan dan parit untuk melindungi penduduk dari perusuh, sekarang banyak situs pa bersejarah dapat ditemukan di seluruh negeri.
Hubungan Suku Maouri dengan Bangsa Eropa
Abel Tasman merupakan orang eropa yang menemukan Selandia Baru. Awalnya dia menamakan Selandia Baru dengan sebutan State Landt karena dia menganggap Selandia Baru merupakan bagian dari pesisir Argentina. Setelah diketahui bahwa Selandia Baru bukanlah bagian dari benua amerika, maka oleh pembuat peta asal Belanda nama State Landt diganti dengan New Zealand. Zealand sendiri merupakan nama salah satu kota yang ada di Belanda. Abel Tasman bersama awak kapalnya mengalami penyerangan oleh suku Maori.


Tahun 1768 Jamess Cook yang berkebangsaan Inggris datang ke Selandia Baru. dia datang ditemani Tupaia, seorang polenesia, yang bertugas sebagai penerjemah. Salah satu penyebab gagalnya Abel Tasman tadi adalah ketidak pahaman bahasa yang digunakan, sehingga untuk melancarkan ekspedisi cook sengaja membawa seorang polenesia sebagai ahli bahasa. Cook berhasil mengelilingi seluruh pulau selama enam bulan dan memberi nama beberapa daerah.


Setelah kedatangan Jamess Cook banyak orang eropa yang mengunjungi Selandia Baru, seperti spanyol, portugis, perancis dan bangsa yang lain. Tujuan mereka beragam, ada yang hanya singgah dari amerika, berdagang atau menyebarkan agama. Banyak orang eropa yang bermigrasi ke Selandia Baru. Semakin banyaknya orang Eropa yang menetap di Selandia Baru menimbulkan konflik dengan suku asli, yaitu maori. Pada umunya yang menjadi penyebab konflik adalah perpedaan pemahaman tentang kepemilikan tanah.


Saat itu, beberapa daerah tidak memiliki hukum, hingga akhirnya untuk menyelamatkan keadaan, Kerajaan Inggris mengirim William Hobson pada sekitar tahun 1839 untuk mengadakan perjanjian dengan bangsa Maori yang kemudian disebut dengan perjanjian “The Treaty of Waitangi” yang disetujui oleh kedua belah pihak di Teluk Pulau pada tanggal 6 Februari 1840.


Perjanjian ini menjanjikan adanya perlindungan hak atas kepemilikan tanah dan pemerintahan baik kepada warga pendatang ataupun kepada bangsa Maori, namun pada prakteknya malah menimbulkan percekcokan dan bahkan perang antara pendatang dan bangsa Maori. Peperangan ini dimenangkan oleh Pendatang dan sejak saat itu Selandia Baru berada di bawah pemerintahan Kerajaan Inggris.