Bagaimana Sejarah Psikologi Komunitas?

psikologi komunitas

Dalam psikologi komunitas penting untuk kita ketahui bersama, bahwasanya sulit untuk pemecahan permasalahan terkait dengan sosial atau lingkungan. Hal ini dipandang karena permasalahan sosial merupakan hal yang sangat komplek. Namanya juga komunitas, pastinya berhubungan dengan sosial. Namun, tahukah kalian bagaimana sejarah psikologi komunitas?

Sebagai suatu pendekatan atau alat yang digunakan untuk kesehatan mental, psikologi komunitas ini telah banyak mengalami atau melewati berbagai perkembangan seiring dengan berkembangnya psikologi itu seniri dalam mencari pendekatan untuk mengatasi permasalahan mental manusia.

Pada akhir 1800 an, Sigmud Freud ( Walsh 1987 ) mengemban perhatian yang teliti kepada penyakit mental dan penanganan mutakhirnya. Adapun dasar pemikiran Freud ini adalah beranggapan bahwa sebuah gangguan emosional berkaitan dengan kekuatan ingtrapsikis dalam diri seseorang dan disebabkan perhatian kealam bawah sadar.

Selanjutnya, Freud memberikan warisan sebuah penanganan yang membidik / berfokus kepada individudividei pada masyarakat ). Freud juga mengorientasikan penyembuh profesional untuk memeriksa setiap bagian dari individu dari keadaanya saat ini sebagai penyebab dari gangguan dan memandang kecemasan / gangguan mendasar sebagai suatu hal yang selalu muncul pada kehidupan sehari – hari.

Nah sobat semua sedangkan sejarah psikologi komunitas ini mulai berkembang di Amerika sejak tahun 1955, katika diumumkan Undang – Undang tentang pengembangan konsep kesehatan mental komunitas untuk mengurangi jumlah rusamh sakit jiwa.

Pada tahun 1963, Kennedy Bill mengemukakan sistem komprehensif dalam layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini, dan gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita yang dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa ( RSJ ). (Baca juga mengenai sejarah intelegensi dalam psikologi)

Sedangkan apda tahun 1965, dianggap sebagai kelahiran psikologi komunitas, dan pada saat itu pula diadakan konferensi dimana apda konferensi tersebut para psikolog membahas mengenai mada depan dan peran kesehatan mental , dan tak lama kemudian terbentuklah community psychology yan disebut dengan badan American Psychological Community (APS).

Sementara itu, di negara kita sendiri negara Indonesia yang tercinta ini, Piskologi Komunitas dibahas sebagai “Kesehatan Masyarakat“ dalam disiplin ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat. Psikologi komunitas ini juga merupakan atau sub bagian dalam psikologi sosial, psikologi sosiologi serta berbagai ilmu – ilmu sosial yang lainnya.

Namun dalam hal ini psikologi komunitas itu sendiri akan diuraikan sebagai suatu kegiatan yang berkaitan dengan memberi bantuan kepada orang lain dalam hal gangguan emosional, penyesuain diri dan masalah – masalah psikologi yang lainnya.

Psikologi komunitas haruslah memiliki orientasi riset yang kuat, karena akan sangat tergantung kepada suatu dugaan yang mengarah kepada permasalahan–permasalahan sosial yang akan muncul sesuai dengan kondisi yang ada.

Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika diumumkan undang-undang tentang pengembangan konsep kesehatan mental komunitas untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963 Kennedy Bill mengemukakan sistem komprehensif dalam layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dari gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita yang dimasukkan ke RSJ.

Psikologi komunitas sebagai anti tesis terhadap psikologi konvensional yang lahir pada awal abat ke-duapuluh. Psikologi merupakan ilmu yang masih sangat muda, yang berusaha untuk memahami perilaku dan mental proses dari individu (bersama dengan lingkungan sosialnya) demi kesejahteraan umat manusia. Manusia bukan hanya intitas kelemahan dan hal- hal yang negatif saja, namun yang lebih penting adalah entitas positifnya.

Pendekatan-pendekatan intervensi (psikoterapi) sering kali melibatkan terapis dan individu (klien) atau small group klien saja, tak bisa menjangkau kelompok besar dari klien. Efeknya apa? Tak efisien, mahal, exclusive, membutuhkan waktu yang lama, ada jarak antara terapis dan klien. Perubahan merupakan ide dari terapis, Kurangnya rasa memiliki perubahan individu ataupun sosial.

Oleh karena itu di USA pada tahun 1960-an pasca perang dunia ke-2, mulai muncul gerakan untuk mengubah cara pandang dalam mengatasi permasalahan-permasalahan sosial (termasuk mental health) di masyarakat. Contohnya: gelandangan, prostitusi, kenakalan remaja, drug abuse, pre-marital prenancy, dsb.

Tahun 1965 dianggap sebagai kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para psikolog membahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang terbentuk Community Psychology dalam American Psychological Association (APA).

Muncul kajian-kajian ilmiah terkait dengan psikologi komunitas (journal of community psychology, dsb). Munculnya kebutuhan untuk mendidik profesional dalam bidang psikologi komunitas, sehingga muncul jenjang pendidikan formal psikologi komunitas di level undergraduate hingga doctoral.