Bagaimana sejarah dari Tari Ma'randing?

image
Hai teman-teman dictio, kali ini kita berdiskusi tentang tari yang berasal dari Sulawesi Selatan. Bagaimana sejarah dari Tari Ma’randing ?

ari Ma’randing adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dipentaskan pada pemakaman besar (biasanya orang dengan kasta tinggi). Para penari menggunakan pakaian perang tradisional dan senjata. Tari ini secara mendasar adalah sebuah tari partriotik atau tari perang.

Kata ma’randing sendiri berasal dari kata randing yang berarti “mulia ketika melewatkan”. Tari ini menunjukkan kemampuan dalam memakai senjata tradisional Sulawesi Selatan dan menunjukkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang meninggal selama hidupnya. Tarian Ma’randing dibawakan oleh beberapa orang yang setiap orangnya membawa perisai besar, pedang dan sejumlah ornamen. Setiap objek menyimbolkan beberapa makna. Perisai yang dibuat dari kulit kerbau (bulalang) menyimbolkan kekayaan, karena hanya orang kaya yang memiliki kerbau sendiri. Pedang (doke, la’bo’ bulange, la’bo’ pinai, la’bo’ todolo) menunjukkan kesiapa untuk perang, yang menyimbolkan keberanian.
Tari ini dilakukan dengan 4 prinsip gerakan, yaitu :

Komanda menginspeksi tiap orang dan senjatanya, menyimbolkan disiplin.
Senjata diulur dan perisai ditarik kebelakang, menyimbolkan kesigapan.
Salah satu kaki diangkat sementara itu yang lain di tanah, menyimbolkan keteguhan hati.
Para menari mundur kebelakang, sementara itu satu penari bergerak ke kanan dan yang lain ke kiri, menyimbolkan kesigapan. 

Selama tarian, para penari berteriak untuk menyemangati satu sama lain selama pertempuran. Penonton akan turut serta berteriak. Teriakan ini (peongli) terkadang bervariasi diberbagai tempat. Makna yang terkandung dari tarian Ma’randing ini adalah untuk menjaga desa dan melindungi para gadis muda dari penculikan desa tetangga.