Bagaimana riasan dalam tarian jemparingan?

Rias dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. rias formal,
  2. rias informal, dan
  3. rias peran.

Rias formal adalah rias yang digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang terkait dengan urusan publik. Rias informal adalah rias yang digunakan untuk urusan domestik, secara visual tampak lebih sederhana dan tidak mencolok. Rias peran adalah bentuk rias yang digunakan untuk penyajian pertunjukan sebagai tuntutan ekspresi peran (Maryono, 2015).

Rias tari Jemparingan termasuk kedalam rias peran dikarenakan difungsikan untuk penyajian pertunjukan sebagai tuntutan ekspresi peran. Rias tari Jemparingan menggunakan rias gagahan keprajuritan. Alat-alat rias yang digunakan meliputi foundation, bedak tabur atau padat, pensil alis, eye shadow, blush-on, dan kumis atau brengos. Brengos ada yang berupa sudah jadi dan tinggal pasang, sehingga penari tidak perlu merias brengos secara manual. Cara pemakaian dalam rias karakter keprajuritan pada umumnya adalah:

  1. pemakaian foundation terlebih dahulu agar bedak bertahan lama, meskipun dalam kondisi berkeringat,

  2. pemakaian bedak tabur atau padat,

  3. pemakaian blush-on atau pemerah pipi di area pipi sampai pilingan (sapukan jari tengah dan jari manis dari batas pipi bawah bagian dalam kearah atas menuju pilingan) sebagai tambahan kasih aksen warna merah pada bagian dahi untuk mempertegas rias wajah, hal ini juga berfungsi sebagai pemanis rias agar dahi tidak tampak pucat,

  4. pemakaian pensil alis untuk membentuk alis, garis mata, dan garis bibir bagian bawah sesuai dengan karakter keprajuritan, dan

  5. pemerah bibir.

Rias alis dalam karakter keprajuritan menyerupai bentuk tanduk rusa atau menjangan ranggah, dengan pangkal rias pada bagian dahi lebih rendah daripada ujung alis pada bagian pilingan. Garis mata dipertebal pada bagian bawah dan atas serta terdapat tambahan garis mata pada bagian ujung mata bagian luar atau istilahnya sipatan. Pada hidung bagian samping diberi gradasi warna hitam pudar agar lebih terkesan maskulin dan lebih terlihat mancung. Bibir bagian bawah diberi garis hitam dan ditambah aksesoris kumis atau brengos. Istilah aksesoris dikarenakan penggunaan brengos dengan cara dipasang, bukan merupakan alat rias, jadi dapat dilepas dan dikenakan. Menurut Maryono bahwa, bentuk rias peran pada intinya lebih dikonsentrasikan untuk penjiwaan figur, tokoh, atau peran secara total dalam seni pertunjukan supaya penampilannya ekspresif dan berkarakter (2015).