Bagaimana review film Ayat Ayat Cinta 2?


Film ini melanjutkan kisah Fahri dan Aisha dari prekuel sebelumnya. Kali ini Ayat-Ayat Cinta berlatar belakang di Inggris. Bagaimana reviewnya?

Film ini cukup bertabur bintang. Cast yang menjadi karakter dalam film ini antara lain; Fahri (Fedi Nuril), tokoh utama dan dosen yang sangat agamis dan baik. Selanjutnya ada sidekick untuk comic-relief yaitu Hulusi (Pandji Pragiwaksono) dan Misbah (Arie Untung). Hulusi adalah orang Turki yang menjadi asisten Fahri dan Misbah adalah teman Fahri sewaktu kuliah. Karakter wanitanya ada Sabina (Dewi Sandra) sebagai imigran gelap, Keira (Chelsea Islan) tetangga Fahri yang Islamophobia, dan Hulya (Tatjana Saphira) keponakan Aisha.

Di awal film saya merasakan interaksi dialog antar cast (pemain) terkesan kaku karena dialog disampaikan secara kurang natural. Misalnya karakter A berbicara, lalu B dengan segera menanggapi, tidak ada jeda antar dialog. Tapi seiring film berjalan, interaksi antar cast membaik dan kekakuan itu tidak lagi terlalu terasa.

Untuk peran, karakter cast di film ini terasa sangat hitam-putih atau sudah terbagi dengan jelas sisi baik-jahatnya. Selain itu bagian yang sangat menggangu saya adalah penggunaan bahasa yang dicampur aduk. Bahasa yang ada di film ini sangat banyak walau porsinya sedikit dan tanggung.

Jadi penggunaan kalimat dalam satu adegan berubah-ubah sering sekali dan bukan hanya antara Bahasa Inggris-Indonesia saja. Ada juga bahasa lain seperti Bahasa Arab, Bahasa Jawa, atau bahasa lain yang porsinya lebih sedikit tapi berubah-ubah ke Bahasa Indonesia. Memang wajar, ini film Indonesia yang berlatar lokasi di Inggris dan aktornya pun berbahasa Indonesia. Akan sulit jika semua dialog dalam bahasa Inggris, atau jika semua dialog dalam Bahasa Indonesia tidak akan ada nuansa bahwa film ini berlatar di luar negeri. Tapi bukannya lebih baik jika perubahan bahasa itu per-adegan dan bukan seperti contoh di atas? Atau harusnya diimplikasikan sejak awal cerita bahwa mereka berbahasa Inggris walau dialog dalam Bahasa Indonesia. Perubahan bahasa yang acak seperti ini malah membuat canggung.

Sumber: https://mediakonsumen.com/2017/12/25/review/review-film-ayat-ayat-cinta-2-2017