Bagaimana review film Avatar (2009)?

Film ini bercerita tentang konflik dunia yang menyebabkan perang antara bangsa manusia dengan bangsa Na’vi di planet Pandora. Konflik ini tercipta karena manusia yang ingin menambang bahan mineral di planet Pandora.

Avatar adalah sebuah film yang ceritanya telah ditulis oleh James Cameron semenjak tahun 1994. Bagi Cameron, Avatar adalah sebuah penggabungan dari berbagai buku cerita sci-fi yang pernah dibaca oleh dirinya sewaktu kecil. Setelah menyelesaikan Titanic, pada tahun 1996 Cameron mengumumkan akan membuat film Avatar. Proses pembuatan Avatar terus tersendat-sendat sampai akhirnya terputus, karena teknologi yang tersedia saat itu kurang begitu mendukung. Saat film-film yang menampilkan karakter 3D rekaan (Gollum, King Kong dan Davy Jones) semakin banyak dan teknologinya semakin mudah diterapkan. Cameron akhirnya memutuskan untuk melanjutkan impiannya membuat Avatar.

Avatar bercerita tentang sebuah dunia fiktif yang bersetting di masa depan, di mana manusia sudah bisa berpergian ke luar angkasa walaupun memakan waktu bertahun-tahun. Dikisahkan manusia menemukan sebuah planet yang bernama Pandora, planet tersebut memiliki udara yang beracun bagi manusia tetapi tidak bagi suku asli di Planet tersebut yang bernama Na’vi dan mahluk-mahluk lainnya yang merupakan penghuni asli planet tersebut. Planet Pandora kaya dengan kandungan mineral Unobtanium yang berharga sangat mahal di bumi (20 juta dolar per kilo), karena itulah RDA (manusia) berusaha mengambil sebanyak mungkin Unobtanium yang ada di planet tersebut. Suku Na’vi menganggap para sky people (manusia, mereka menyebutnya manusia langit karena datang dari langit) adalah musuh mereka, RDA yang pada awalnya menginginkan jalan damai menjalankan proyek Avatar untuk mendekati para Na’vi dengan membangun berbagai fasilitas dan mengajarkan bahasa inggris untuk makluk pribumi tersebut.

Proyek Avatar adalah sebuah proyek untuk membuat Na’vi hibrida yang DNA-nya berasal dari DNA Na’vi dan DNA manusia. Para Na’vi yang pada dasarnya humanoid nantinya akan dikendalikan oleh manusia yang DNA-nya dicampur dengan DNA Na’vi untuk membuat Na’vi hibrida tersebut. Dr. Grace Augustine (Sigourney Weaver) adalah seorang peneliti yang menjalankan proyek Avatar sambil meneliti cara hidup Na’vi. Nantinya manusia berhasil berkomunikasi dengan para Na’vi dan saling bertukar kebudayaan. Melalui proses tersebut para Na’vi belajar bahasa Inggris, sedangkan manusia tetap pada keinginannya semula, Unobtanium.

Diceritakan seorang bekas marinir yang cacat (tidak bisa berjalan) bernama Jake Sully (Sam Worthington) yang harus mengikuti program Avatar untuk menggantikan kakaknya Thomas yang tewas dalam tugas karena Jake dan kakaknya memiliki gen yang hampir sama sehingga Jake bisa mengendalikan avatar milik kakaknya tersebut. Jake menyetujui tawaran tersebut karena iming-iming jumlah uang yang akan dia dapatkan.

Di hari pertamanya berdinas sebagai Na’vi, Jake bersama Dr. Grace menuju hutan untuk memperlihatkan Pandora kepada Jake, Jake terkejut dengan kemunculan Prolemurs (sejenis kera di bumi) dan Jake langsung ketinggalan di hutan karena serangan sejenis badak dan macan Pandora (yang 3 kali lipat lebih besar dari badak dan macan bumi). Dari sinilah petualangan dimulai.
Jake Sully bertemu dengan Neytiri yang merupakan anak dari pemimpin suku Na’vi. Jake yang mulai diterima di salah satu desa suku Na’vi, akhirnya ditugaskan untuk masuk lebih dalam lagi guna mempelajari cara hidup mereka, terutama untuk mendapatkan informasi-informasi penting seputar tempat-tempat yang banyak menyimpan kandungan Unobtanium. Tapi lama-lama Jake Sully malah menaruh simpati terhadap makhluk Na’vi ini. Bukan hanya itu, Jake juga mulai terlibat cinta dengan Neytiri.

Avatar adalah sebuah film yang menarik dari segi visual dan gamblangnya cerita yang ditampilkan. Jadi ceritanya cendrung lurus-lurus saja tanpa ada twist atau plot sampingan yang menarik. Tapi jangan salah, justru di situlah hebatnya Avatar, kita tidak akan diajak berpikir tentang masalah hubungan antar karakter. Sebagai gantinya kita akan diajak untuk berpikir tentang sesuatu hal yang lebih luas dan lebih abstrak pengertiannya. Maksudnya begini, terkadang ada beberapa orang yang tidak mengerti makna di balik sebuah film sehingga menjadikan film tertentu hanya sebuah hiburan semata. Terkadang ada juga yang mengerti lebih dalam tentang sebuah film, sehingga menganggap sebuah film memiliki arti yang lebih. Nah Avatar adalah film yang menawarkan pengalaman seperti itu.

Planet Pandora yang indah, konsep dan kebudayaan suku Na’vi yang unik, sedikit banyak menunjukkan kepiawaian Cameron membuat sebuah cerita. Bahkan kalau saya boleh jujur, kedetilan elemen-elemen sampingan dari Avatar (bahasa, cara hidup para Na’vi, kebudayaan dan lain sebagainya) sanggup menyamai detilnya Tolkien menggarap dongeng. Bisa dibilang kalau Cameron membukukan semua elemen Avatar, akan ada banyak buku yang bisa dia terbitkan. Sama seperti Tolkien yang sering memecah-mecah elemen dari dongeng utama ke dalam buku kecil-kecil. Keindahan planet Pandora semakin menjadi-jadi saat kita gabungkan dengan teknologi 3D yang saat ini sedang marak diaplikasikan ke media hiburan. Mulai dari game, film bahkan film layar lebar.
Semua pemain yang bermain dalam film Avatar sangatlah gemilang. Sam Worthington yang menjadi Jake Sully memperlihatkan chemistrynya pada Neytiri yang diisikan suaranya oleh Zoe Saldana. Sedangkan Stephen Lang (Colonel Miles Quaritch) berhasil menunjukkan seperti apa jadinya kalau seorang pria yang memiliki ribuan jam tempur, memiliki prinsip hidup one way ticket (semua misi harus selesai), memipin pertempuran.

Avatar adalah sebuah film epik yang harus kamu saksikan sendiri dengan mata kepalamu. James Cameron mengemas sebuah cerita yang sederhana dengan sangat baik, nyaris tidak ada cela di dalamnya. Film ini juga cocok untuk disaksikan oleh siapa saja tanpa perlu khawatir ada adegan yang tidak layak disaksikan anak kecil. Paling-paling hanya ada satu atau dua adegan ciuman. Jadi kesimpulannya, kamu wajib nonton film ini untuk melengkapi tahun awal tahun 2010 yang tentunya akan semakin penuh dengan film-film menarik.

sumber : Review Film Avatar (James Cameron) « Aku, Pikiranku, and my lovely Blog