Bagaimana Reformasi Kebijakan Nilai Tukar Yuan Renminbi?

Reformasi Kebijakan Nilai Tukar Yuan

Berdasarkan penjelasan pada pertanyaan diatas, Bagaimana Reformasi Kebijakan Nilai Tukar Yuan Renminbi?

Reformasi Kebijakan Nilai Tukar Yuan Renminbi


Pemerintah Cina menghubungkan pentingnya peran yang dimainkan sistem nilai tukar mata uang dalam external rebalancing . Pada 1 Januari 1994 Cina mengadopsi sistem nilai tukar unified managed floating exchange rate yang berdasarkan pada suplai dan permintaan pasar terhadap mata uang. Setelah tahun 1997 Cina secara sukarela mempersempit nilai tukar yuan renminbi untuk mencegah memburuknya krisis dan depresiasi nilai tukar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Pada tahun 2005 ketika kondisi perekonomian eksternal dan kondisi domestik membaik, Cina membuat keputusan untuk melakukan reformasi sistem nilai tukar mata uang yuan renminbi. Pada 21 Juli 2005, Cina mengadopsi sistem nilai tukar managed floating exchange rate regime yang berdasarkan pada suplai dan permintaan mata uang di pasar dengan mengacu pada basket of currencies. Nilai tukar yuan renminbi terhadap dolar AS ditingkatkan menjadi 8,11 per satu dolar AS.

Sejak reformasi tersebut PBC berusaha keras untuk meningkatkan managed floating exchange rate segaris dengan prinsip menggerakkan reformasi dengan inisiatif sendiri, dan dengan cara yang terkontrol dan membangun. Sebagai hasilnya fleksibilitas yuan renminbi semakin menguat dengan apresiasi nilai tukar secara perlahan dan pasti.

Pertama, upaya telah dilakukan untuk mempromosikan pengembangan pasar mata uang untuk menyediakan dukungan institusional terhadap mekanisme baru pembentukan nilai tukar yuan renminbi. Diikuti dengan pengenalan mode transaksi over-the-counter (OTC) dan sistem pembentukan pasar ( market-maker system ), peningkatan pembentukan central parity yuan renminbi, interbank spot foreign exchange markets , termasuk interbank RMB forward dan swap markets.

Kedua, di bawah sistem nilai tukar managed floating exchange rate regime , sistem penyesuaian tidak langsung nilai tukar yuan renminbi ( indirect adjustment system ) dan sistem dealer primer pada nilai tukar yuan renminbi ( primary dealer system ) dibentuk. Ketiga, batas ( band ) nilai tukar yuan renminbi diperlebar untuk meningkatkan fleksibilitas nilai tukar.

Fleksibilitas nilai tukar mengambang yuan renminbi meningkat secara berkelanjutan. Setelah reformasi mekanisme pembentukan nilai tukar yuan renminbi, nilai tukar yuan renminbi tidak lagi dipatok ( pegged ) terhadap dolar AS, melainkan disesuaikan dengan acuan pada basket of currencies . Dalam dua tahun sejak reformasi nilai tukar, yuan renminbi mengalami apresiasi nilai tukar yang mencerminkan peran fundamental suplai dan permintaan pasar terhadap proses pembentukan nilai tukar. Nilai tukar yuan renminbi terhadap yen Jepang mengalami apresiasi terbesar dengan apresiasi kumulatif 14 persen sejak reformasi nilai tukar. Apresiasi kedua terbesar tercatat terhadap dolar AS dengan apresiasi kumulatif 13,3 persen. Nilai tukar mata uang Cina secara umum mengalami apresiasi terhadap mata uang mitra dagang utama Cina. Dalam istilah makroekonomi reformasi mekanisme pembentukan nilai tukar yuan renminbi mampu mempromosikan restrukturisasi ekonomi, upgrading industri dan transformasi mode pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas manajemen risiko dan financial institutions pricing dan terakhir meningkatkan fleksibilitas makroekonomi.

Gambar Perkembangan Sistem Nilai Tukar mata uang Cina
image

Bank Sentral Cina, PBC, memantau risiko potensial ketidakseimbangan struktur yang memburuk dan berlebihnya likuiditas, dengan mempertimbangkan lamanya waktu pada tindakan penyesuaian. Sebagai tambahan PBC akan merekat pada kebijakan yang bertumpu pada basket of structural adjustment measures , berpusat pada konsumsi domestik yang berkembang dan menggunakan nilai tukar sebagai langkah komplimenter untuk mempromosikan neraca/keseimbangan eksternal.

PBC mengimplementasikan kebijakan moneter ketat (tight monetary policy ) untuk memperkuat manajemen makroekonomi. PBC juga mengidentifikasi kelebihan likuiditas pada sistem perbankan dan mengurangi tekanan pada uang (nilai tukar) dan ekspansi kredit. PBC menemukan keseimbangan pada aggregate level. Reformasi suku bunga yang berdasarkan pasar dikembangkan. Hal ini juga meningkatkan peran leveraging harga dalam penyesuaian makroekonomi dan diharapkan mengatur pertumbuhan kredit. PBC dapat mereformasi pengaturan nilai tukar mata uang, memandu aliran modal yang seimbang, memantau dan mengatur arus modal jangka pendek ke dalam dan memperkuat infrastruktur pasar finansial dan reformasi institusi finansial. Perhatian mendalam ditujukan pada risiko potensial kenaikan harga aset dan kenaikan level harga secara umum yang disebabkan oleh arus modal masuk maupun keluar. Terakhir, arus modal global terkait dengan integrasi global dan ketidakseimbangan ekonomi merupakan ancaman baru bagi kebijakan moneter di seluruh negara. Usaha bersama dan koordinasi kebijakan diperlukan untuk menyadari penyesuaian ketimpangan global dan pembangunan stabil dan berkelanjutan ekonomi dunia.