Bagaimana Proses Diagnosis TIA?

TIA umumnya disebabkan oleh adanya gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan ini dapat berupa lemak atau gelembung udara.
Penyumbatan tersebut akan menghambat aliran darah dan memicu kekurangan oksigen pada bagian tertentu di otak. Inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi otak. Bagaimana Proses Diagnosis TIA?
image

Proses Diagnosis TIA
Pemeriksaan dan diagnosis TIA sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Proses ini akan membantu dokter untuk menurunkan risiko Anda untuk terkena serangan yang lebih parah di kemudian hari.

Durasi serangan TIA cenderung singkat sehingga umumnya pengidap baru sempat menjalani pemeriksaan setelah gejala reda. Dokter akan menanyakan gejala dan durasi serangan yang pernah Anda alami terlebih dulu. Pemeriksaan fisik juga akan Anda jalani, misalnya pengecekan tekanan darah.

Jika menduga Anda mengalami TIA, dokter akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan dan tes yang lebih mendetail. Proses ini meliputi:

  1. Pemeriksaan neurologi, seperti kemampuan koordinasi, kekuatan serta respons tubuh.
  2. Tes darah. Tes ini memungkinkan dokter untuk memeriksa faktor risiko di balik TIA, misalnya kadar kolesterol dan gula dalam darah.
  3. Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG). Tes ini dapat mendeteksi ritme jantung abnormal yang menjadi salah satu faktor risiko TIA.
  4. USG karotis. Jenis USG ini digunakan untuk memeriksa ada atau tidaknya penyempitan atau penyumbatan pada arteri karotis di bagian leher.
  5. MRI dan CT scan. Langkah ini ditempuh jika letak TIA pada otak tidak diketahui.
  6. Arteriografi. Tes yang dilakukan untuk memeriksa kondisi pembuluh darah dalam tubuh, biasanya melalui kunci paha.

Jenis-jenis pemeriksaan tersebut juga berguna untuk menemukan penyebab di balik serangan TIA yang Anda alami, sekaligus meneliti tingkat risiko stroke yang Anda miliki.

Sumber : tia-transient-ischaemic-attack