Bagaimana perubahan patologi pada kucing yang telah terinfeksi Rhinotracheitis?

Pada hewan mati ditemukan hiperemi selaput lendir jalan respirasi sebelah muka dan konjunktivitis. Sekali-kali terlihat adanya tukak-tukak pada selaput lendir.

Patologi
Perubahan Patologis-Anatomis
Pada hewan mati ditemukan hiperemi selaput lendir jalan respirasi sebelah muka dan konjunktivitis. Sekali-kali terlihat adanya tukak-tukak pada selaput lendir. Di sekitar hidung dan mata terbentuk keropeng (eksudat kering) demikian pula dalam trachea. Sekali-kali ditemukan erosi pada selaput lendir rongga mulut terutama pada lidah.

Tonsil membengkak dan memperlihatkan perdarahan-perdarahan kecil, demikian pula pada kelenjar limfe kerongkongan dan bronchial. Hewan mati biasanya kurus dan kering. Pnemoni sekunder disebabkan oleh infeksi kebakterian sering ditemukan. Pada kucing muda sekali-kali terlihat sarang-sarang nekrotis pada hati.

Perubahan Histo-Patologis
Yang menonjol ialah penemuan badan inklusi intranuklear pada epitel faring, hidung, trachea dan pada konjuntiva dan membrana niktitans. Pada kucing muda badan inklusi ini juga ditemukan pada inti sel-sel hati.