Bagaimana perkembangan gamet fase Oogenesis pada ikan ?

Oogenesis

Oogenesis atau oögenesis adalah penciptaan ovum (sel telur) merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang setara dengan jantan yakni spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina yang belum matang.

Bagaimana perkembangan gamet fase Oogenesis pada ikan ?

perubahan bio-kimia selama oogenesis

Menurut Woynarovich dan Horvath (1980), perkembangan telur pada ikan secara umumnya dapat dibagi menjadi :

  1. Tahap I : Oogonia
    Sel-sel telur primitif (ovagonium atau oogonia) ukurannya sangat kecil, diameternya 8 ~ 12 µ, nukleus 6 ~ 8 µ. Sel-sel ini akan membelah secara mitosis menjadi berlipat ganda jumlahnya.

  2. Tahap II : Oosit primer
    Sel-sel telur tumbuh menjadi ukuran 12 ~ 20 µ, dan folikel mulai terbentuk melingkari atau mengelilingi sel telur sebanyak satu lapis. Folikel berfungsi untuk pemeliharaan dan melindungi perkembangan telur. Sel telur yang telah dilengkapi dengan folikel ini disebut juga dengan oosit primer. Pada tahap ini terjadi proses duplikasi kromosom menjadi 4 n didalam nukleus. Nukleusnya berukuran 10 ~ 12 µ.

  3. Tahap III : Oosit sekunder
    Selama tahap ini sel telur berkembang membesar dengan sangat berarti hingga mencapai ukuran 40 ~ 200 µ dan menjadi tertutup oleh folikel. Awal dari tahap III ini ditandai dengan periode akumulasi nutrient dalam telur yang sedang berkembang. Lapisan folikel sudah dua lapis, jumlah nukleolus dalam nukleus mulai bertambah. Vakuola dan partikel kuning telur belum ada. Pada tahap III ini terjadi pembelahan miosis menjadi 2n dalam nukleus dan pembentukan polar body I dalam sitoplasma. Nukleus berukuran 12 ~ 17 µ.

  4. Tahap IV : Vitellogenesis I
    Selama tahap IV ini produksi dan akumulasi kuning telur (Yolk) dimulai. Proses ini disebut vitellogenesis. Selanjutnya telur berkembang sampai mencapai ukuran 200 ~ 350 µ, nukleus 80 ~ 150 µ. Partikel kuning telur yang mengandung lipoprotein mulai terbentuk dalam sitoplasma. Jumlah vakuola bertambah.

  5. Tahap V : Vitellogenesis II
    Tahap V ini merupakan phase vitellogenesis kedua. Pertikel kuning telur berpindah ke pinggiran dan menyebar diantara vakuola. Telur mencapai ukuran 350 ~ 500 µ, dan nukleus 150 ~ 180 µ.

  6. Tahap VI : Vitellogenesis III
    Tahap VI ini merupakan phase vitellogenesis ketiga, yang mana selama tahap ini yolk plate (lempengan kuning telur) mendorong lipoid drop ke arah pinggiran sel dimana dua lingkaran mulai terbentuk. Vakuola berjejer di pinggiran sel telur. Vakuola dan partikel kuning telur menempati seluruh sitoplasma. Nukleus masih beraaa ditengah-tengah sel telur. Nukleolus berada dipinggiran Nukleus. Ukuran sel telur 600 ~ 900 µ, dan nukleus 150 ~ 180 µ.

  7. Tahap VII : Ovum
    Pada tahap VII ini merupakan akhir dari proses vitellogenesis dan telur mencapai ukuran 900 ~ 1000 µ, nukleus mencapai ukuran 200 µ. Nukleolus berpindah menjauhi membrane nukleus ke pusat nukleus. Pada tahap ini nukleus bergerak menuju mikropil dan pada tahap ini pula mukropil mulai terbentuk dan berkembang. Pada tahap VII ini membrane nukleolus tidak nampak lagi. Pada tahap ini terjadi pembelahan miosis ke II yang membentuk polar bodi ke II. Untuk lebih jelasnya