Bagaimana penyebab-penyebab yang menimbulkan radang usus (enteritis) pada hewan memamahbiak?

Proses radang usus yang berlangsung akut maupun kronik akan mengakibatkan peningkatan peristaltik usus, kenaikan jumlah sekresi kelenjar pencernaan serta penurunan proses penyerapan cairan maupun sari-sari makanan yang terlarut di dalamnya. Radang usus primer ataupun sekunder ditandai dengan menurunnya nafsu makan, menurunnya kondisi tubuh, dehidrasi dan diare. Apa penyebab-penyebabnya?

sapitem
Radang usus dapat disebabkan oleh berbagai agen etiologi, baik yang bekerja secara terpisah atau secara bersama-sama. Di bawah ini adalah agen-agen yang banyak ditemukan di dalam praktek:

  1. Radang oleh virus
    Pada sapi-sapi di Indonesia, penyakit ingusan merupakan contoh klasik darl enteritis yang disebabkan oleh virus. Virus lain yang telah dikenal sebagai penyebab radang usus di luar negeri meliputi virus-virus sampar sapi (rinderpest) bovine viral diarrhea (BVD), enteritis virus, infectious bovine rhinotracheitis (IBR), blue tongue, Reo-virus, corona-virus dan parvovirus.

  2. Radang oleh kuman
    Kuman-kuman E. coli, Salmonella spp., Clostridium perfringes tipe A dan C (B), Mycobacterium paratuberculosae diketahui paling sering mengakibatkan radang usus pada berbagai jenis ternak. Oleh gangguan keseimbangan biologik di dalam usus, misalnya oleh pemberian antibiotika yang berlebihan, kuman dan jamur yang biasanya hidup secara saprofitik akan berkembang biak dengan cepatnya hingga mampu menghasilkan radang infeksi. Jasad renik yang biasanya hanya bersifat saprofitik di dalam usus meliputi Proteus sp., Pseudomonas spp., Staphylococcus spp., Aspergillus sp., dan Candida albicans.

  3. Radang oleh protozoa
    Koksidiosis yang disebabkan oleh Eimeria spp. pada hewan muda banyak mendatangkan kerugian, sedang pada hewan yang tua, kecuali bila ada interaksi dengan agen penyakit lainnya tidak banyak mengakibatkan gangguan

  4. Radang oleh metozoa Radang usus yang disebabkan oleh cacing merupakan radang yang paling banyak di temukan dalam praktek. Cacing cacing usus yang termasuk di dalam familia Strongylidae, Oesophagostomum sp., Trichostrongylus sp., Cooperia sp., dan Nematodirus sp. dalam infeksi yang cukup banyak akan menyebabkan kerusakan selaput lendir usus. Berbeda dengan cacing berkait pada hewan kecil, cacing Bunostomum phlebotomum pada sapi dan kerbau, dan B. radiatum pada domba, hanya jarang jarang saja mengakibatkan radang usus. Cacing lambung Paramphistomum sp. di negara yang beriklim sedang sering mengakibatkan radang usus pula bila infestasinya cukup berat. Infestasi cacing pita, Moniezia spp., pada domba juga mampu menyebabkan radang. Cacing Strongylus vulgaris pada kuda hampir selalu dapat ditemukan pada hewan yang sehat, dalam keadaan tertentu juga dapat mengakibatkan radang. Sapi yang menderita penyakit cacing hati yang disebabkan oleh Fasciola hepatica sering dijumpai menderita radang usus kataral. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh toksin cacing yang dibebaskan ke dalam usus.

  5. Radang usus karena keracunan
    Keracunan oleh unsur-unsur anorganik jarang ditemukan di Indonesia. Di negara-negara industri, keracunan ternak oleh unsur- unsur anorganik timah hitam (Pb), warangan (As), tembaga (Cu) dan molybden (Mo) sering dilaporkan kejadiannya. Juga keracunan oleh tanaman beracun mungkin pula mengakibatkan radang usus pada ternak yang mengkonsumsi tanaman tersebut.

Referensi: Subronto. 1989. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.