Bagaimana penggunaan elemen visual garis dalam fotografi?

Bagaimana penggunaan elemen visual garis dalam fotografi ?

Bagaimana penggunaan elemen visual garis dalam fotografi ?

1 Like

Dalam perjalanannya, fotografi mengalami banyak perkembangan, mulai dari media yang hanya mampu merekam cahaya, sehingga menghasilkan foto hitam putih, hingga ke media yang mampu merekam warna, sehingga lengkap sudah kemampuan Fotografi sebagai media pengganti gambar tangan untuk merekam informasi visual. Seiring dengan perkembangan pada teknologi fotografi, terjadi juga perkembangan dan perubahan pada budaya dan pola hidup manusia. Penemuan di bidang fotografi telah menciptakan banyak profesi baru, baik yang berhubungan langsung dengan keterampilan fotografi seperti profesi fotografer atau asisten fotografer ataupun profesi yang menujang fotografi seperti produser pada fotografi komersial, stylish yang mengurus make-up dan wardrobe, atau model maker dan digital artist yang melakukan finishing pada karya fotografi yang digunakan untuk kepentingan komersil.

ELEMEN VISUAL DALAM FOTOGRAFI


Banyak yang harus dipertimbangkan dalam membuat sebuah karya fotografi, salah satunya adalah penggunaan elemen visual. Dalam seni fotografi dikenal lima macam elemen visual. Elemen-elemen tersebut adalah garis (line), pola (pattern), bentuk (form), tekstur (texture) dan warna (color).

Kelima elemen visual ini biasanya terdapat di lokasi pemotretan. Jika pemotretan dilakukan di dalam studio atau lingkungan yang terkontrol maka kehadiran dari elemen-elemen ini juga bisa dikontrol keberadaan dan tata letaknya, sesuai dengan ide atau konsep dari fotografer. Akan tetapi, lain halnya jika kita memotret di lingkungan dengan kondisi yang tidak terkontrol seperti di alam terbuka atau di lokasi pemotretan di luar studio. Pada kasus seperti ini biasanya fotografer hanya bisa melakukan eksplorasi lewat komposisi saja.

Saat fotografer dihadapkan ada kasus seperti di atas, maka biasanya fotografer akan berusaha mencari komposisi unik dengan melibatkan elemen-elemen visual yang bisa di dapat dari lokasi pemotretan. Secara umum seluruh elemen visual dalam fotografi mempunyai tiga fungsi utama. Fungsi pertama adalah untuk membantu mengarahkan mata pada objek utama, kemudian fungsi ke dua adalah sebagai pengisi daerah yang terlihat kosong pada foto, dan fungsi ke tiga adalah sebagai penginduksi rasa atau emosi yang akan membuat foto menjadi lebih bermakna. Setiap kategori elemen visual (garis, pola, bentuk, tekstur dan warna) mempunyai cara sendiri sendiri dalam memenuhi fungsi umum di atas.

ELEMEN GARIS


Memotret garis mungkin bukan hal yang dianggap menarik bagi sebagian besar orang. Namun tanpa disadari, hampir di setiap karya foto yang dihasilkan mengandung garis, sebut saja sebagai contoh seseorang melakukan pemotretan dengan latar belakang pepohonan di hutan pinus. Sebenarnya dalam foto dengan latar belakang hutan itu terdapat banyak pohon yang jika bentuk pohon itu disederhanakan akan didapat garis-garis yang menjulang ke atas, baik itu garis lurus ataupun zig-zag. Dengan kondisi ini maka fotografer hanya bisa mengolah dengan cara mengkomposisikan seluruh elemen visual yang ada di tempat itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan foto yang terlihat menarik.

Apa itu garis? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, garis adalah coretan panjang (lurus, bengkok, atau lengkung). Secara sederhana, garis adalah bentuk yang mempunyai sisi lebih panjang dari pada sisi lebarnya. Dalam karya lukis atau karya foto, garis ini bisa terlihat nyata atau hanya tersirat (garis imajiner), seperti ketika mata menghubungkan sekelompok titik yang yang tersusun berurutan dan memanjang. Contoh nyata dari garis imajiner adalah pada saat mata melihat rasi bintang. Rasi bintang mendapatkan namanya sebagian besar dari kegiatan manusia menghubungkan titik-titik bintang di langit menjadi garis dengan bentuk tertentu, kemudian saat bentuk itu tercipta otak manusia akan menginterpretasikannya kedalam bentuk terdekat yang dikenal.

Secara umum, garis dapat dikelompokan menurut bentuknya ke dalam beberapa kategori. Kategori tersebut adalah: horizontal line, vertical line, diagonal line, dan curved line. Menurut beberapa teori, setiap kategori garis di atas mempunyai efek psikologis pada saat di tampilkan pada suatu gambar. Umumnya efek psikologis yang ditampilkan oleh setiap garis dalah sebagai berikut, horizontal line, mempunyai efek yang mencerminkan ketenangan serta stabilitas, seperti yang bisa dilihat pada Gambar di bawah

image

Pada gambar di atas garis-garis yang dibentuk oleh batas horizon antara langit dan bumi serta bibir pantai menciptakan kesan ketenangan, kedamaian dan keheningan. Bayangkan jika foto ini diambil dengan meletakan bibir pantai pada posisi diagonal. Apakah kesan-kesan tenang, damai dan hening masih bisa dihadirkan?

Vertical line, jenis garis ini mempunyai efek yang mencerminkan kekuatan dan kesan kokoh, yang bisa dianalisa dengan menggunakan foto pada Gambar di bawah sebagai contoh. Dalam foto ini, pepohonan membentuk garis vertikal yang memberi kesan kokoh dan kuat pada objek pilar batu. Kesan ini sangat terasa pada pohon yang terdepan.

image

Jenis garis diagonal line, jika digunakan dengan tepat akan memberikan kesan gerak, dinamis dan aktivitas. Foto pada Gambar selanjutnya di bawah ini adalah foto yang menerapkan penggunaan garis diagonal dengan teknik Implied line. Implied line adalah garis yang tidak akan terlihat nyata pada sebuah gambar. Garis ini hadir pada gambar dalam keadaan tersamar, tidak nyata, tersirat. Kehadiran garis ini cuma bisa dirasakan. Garis ini dibentuk melalui cara penempatan objek-objek. Sering sekali objek-objek seperti pohon, rel kereta atau kabel telepon dan tiang listrik jika diletakan dengan benar pada sebuah bidang foto akan mampu membentuk implied line.

Referensi

Felix, John. 2011. Penggunaan Elemen Viual Garis dalam Fotografi. Jurnal Humaniora. Vol. 2 (1) : 48-57.

Elemen Visual dalam Karya Fotografi

Banyak yang harus dipertimbangkan dalam membuat sebuah karya fotografi, salah satunya adalah penggunaan elemen visual. Dalam seni fotografi dikenal lima macam elemen visual. Elemenelemen tersebut adalah garis (line), pola (pattern), bentuk (form), tekstur (texture) dan warna (color).

Kelima elemen visual ini biasanya terdapat di lokasi pemotretan. Jika pemotretan dilakukan di dalam studio atau lingkungan yang terkontrol maka kehadiran dari elemen-elemen ini juga bisa dikontrol keberadaan dan tata letaknya, sesuai dengan ide atau konsep dari fotografer. Namun lain halnya jika kita memotret di lingkungan dengan kondisi yang tidak terkontrol seperti di alam terbuka atau di lokasi pemotretan di luar studio.

Pada kasus seperti ini biasanya fotografer hanya bisa melakukan explorasi lewat komposisi saja. Saat fotografer dihadapkan ada kasus seperti di atas, maka biasanya fotografer akan berusaha mencari komposisi unik dengan melibatkan elemen-elemen visual yang bisa di dapat dari lokasi pemotretan. Secara umum seluruh elemen visual dalam fotografi mempunyai tiga fungsi utama. Fungsi pertama adalah untuk membantu mengarahkan mata pada objek utama, kemudian fungsi ke dua adalah sebagai pengisi daerah yang terlihat kosong pada foto, dan fungsi ke tiga adalah sebagai penginduksi rasa atau emosi yang akan membuat foto menjadi lebih bermakna. Setiap kategori elemen visual (garis, pola, bentuk, tekstur dan warna) mempunyai cara sendiri sendiri dalam memenuhi fungsi umum di atas.

Garis

Memotret garis mungkin bukan hal yang dianggap menarik bagi sebagian besar orang. Namun tanpa disadari, hampir di setiap karya foto yang dihasilkan mengandung garis, sebut saja sebagai contoh seseorang melakukan pemotretan dengan latar belakang pepohonan di hutan pinus. Sebenarnya dalam foto dengan latar belakang hutan itu terdapat banyak pohon yang jika bentuk pohon itu disederhanakan akan didapat garis-garis yang menjulang ke atas, baik itu garis lurus ataupun zig-zag.

Apa itu garis? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, garis adalah coretan panjang (lurus, bengkok, atau lengkung). Secara sederhana, garis adalah bentuk yang mempunyai sisi lebih panjang dari pada sisi lebarnya. Dalam karya lukis atau karya foto, garis ini bisa terlihat nyata atau hanya tersirat (garis imajiner), seperti ketika mata menghubungkan sekelompok titik yang yang tersusun berurutan dan memanjang. Contoh nyata dari garis imajiner adalah pada saat mata melihat rasi bintang. Rasi bintang mendapatkan namanya sebagian besar dari kegiatan manusia menghubungkan titik-titik bintang di langit menjadi garis dengan bentuk tertentu, kemudian saat bentuk itu tercipta otak manusia akan menginterpretasikannya kedalam bentuk terdekat yang dikenal. Secara umum, garis dapat dikelompokan menurut bentuknya ke dalam beberapa kategori. Kategori tersebut adalah: horizontal line, vertical line, diagonal line, dan curved line. Menurut beberapa teori, setiap kategori garis di atas mempunyai efek psikologis pada saat di tampilkan pada suatu gambar.