Bagaimana penggunaan Allopurinol yang tepat untuk penderita Asam Urat?

Allopurinol

Allopurinol sudah dikenal sebagai obat terapi penyakit asam urat, karena dapat menghambat pembentukan batu asam urat. Namun, seringkali masyarakat salah menggunakannya, sehingga yang terjadi adalah penyakitnya tidak membaik, dan bisa jadi memburuk. Seperti apakah penggunaan allopurinol yang benar tersebut?

Gangguan “pegal linu" tentu sangat dikenal oleh masyarakat. Kadang penderita mencoba mencari obat sendiri, bahkan menggunakan obat yang semestinya dengan resep dokter.

Salah satu obat yang sering dianggap sebagai obat linu oleh masyarakat adalah allopurinol. Jika masyarakat merasakan linu-linu maka mereka membeli allopurinol untuk mengatasi linunya. atau mungkin sebagian masyarakat memiiiki allopurinol di persediaan obatnya.

Terlepas dari mana mereka memperolehnya. Alopurinol tersebut hanya diminum 1 atau 2 kali penggunaan. setelah dirasa linu inenghilang mereka menghentikannya. Apa benar cara penggunaan alloprinol tersebut.

Apa itu asam urat?

Asam urat merupakan limbah yang terbentuk dari pemecahan zat purin yang ada di dalam sel-sel tubuh. Setiap harinya, asam ini dibuang dari tubuh kita melalui ginjal dan keluar melalui urin. Kenapa bisa asam urat menjadi tinggi di dalam darah

Asam urat menjadi tinggi dapat disebabkítn karena perubahan purin menjadi asam urat terganggu atau karena asupan purin dari makanan yang terlalu tínggi. Seseorang dikatakan mengalami hiperuricemia atau kelebihan asam urat adalah jika nilai asam urat lebih dari 7 mg/dl dan nilai tersebul meningkatkan resiko teijadinya penyakit gout.

Gout dapat diakibatkan oleh sejumlah kondísi, termasuk konsumsi alkohol berlebihan, diet kaya purin, atau penvakit ginjal. Jika asam urat di dalam darah menjadi tinggi maka akan terbentuk kristal asam urat. Kristal ini berbentuk tajam seperti jarum yang akan menyebabkan rasa nyeri. Kristal asam urat ini tidak dapat díkeluarkan dari dalam tubuh dan mengendap di dalam jaringan tubuh.

Ada beberapa obat yang dapat dígunakan untuk mengatasí kondisi ini, yaitu pemberian NSAID atau obat anti nyeri untuk mengatasi peradangan dan nyeri yang teijadi atau dengan menurunkan kadar asam urat sampai di bawah titik jenuh. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar asam urat adalah allopurinol.

Alopurinol adalah salah satu obat yang digunakan untuk menurunkan asam urat dengan mempengaruhi sintesis asam urat. Artinya pembentukan purin menjadi asam urat dihambat. sehingga tidak terbentuk kristal asam urat.

Kapan allopurinol diberikan oleh dokter pada pasien gout atau hiperuricemia?

Pada kondisi acute gout maka dokter akan mcmberikan obat NSAID (contolmya : piroxieam) untuk mengobati peradangan dan mengurangi rasa nyeri. Kemudian jika pada saat cek laboralorium ditemukan nilai asam urat yang melebihi normal, maka salah satu pilihan yang diberikan dokter adalah allopurinol.

Alopurinol setelah masuk ke dalam saluran pencemaan langsung diabsorbsi utuh 100% ke dalam darah. kemudian oleh hati dirubah menjadi senyawa alosantin (oksipurinol) yang juga merupakan penghambat terbentuknya purin menjadi asam urat.

Kombinasi allopurinol dan senyawa metabolitnya yaitu oksipurinol meningkatkan efek kerja untuk menghambat terbentuknya asam urat. Waktu paruh oksipurinol panjang yaitu 15 jam.

Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan obat sehingga kadamya dalam darah tinggal sctengahnya.

Waktu paruh allopurinol dalam darah hanya 2 jam. sedangkan oksipurinol panjang. Artinva kadar oksipurinol lebih lama berada di dalam darah. Hal tersebut mengakibatkan waktu penghambatan terbentuknya asam urat dapat dipelihara oleh obat alopurinol. sehingga dapat diberikan dengan dosis sekalí sehari.

Walaupun dapat diberikan sekalí sehari, allopurinol juga dapat diberikan dengan dosis yang berbeda misalkan 2 kali sehari. Kenapa dapat seperti itu? Dosis obat adalah individual, artínya setiap individu dengan kondisi yang berbeda, maka dapat berefek pada pemberian obat dan dosis yang berbeda.

Fenomena di masyarakat bahwa minum allopurinol sekali dua kali sudah cukup adalah anggapan yang salah. Allopurinol mempunyai onset aksi 1-2 minggu. Artinya bahwa obat ini dapat berefek atau efeknya maksimal menurunkan asam urat jika diminum rutin selama 1-2 minggu. Sehíngga jika pasíen minum allopurinol 1 atau 2 kali saja, maka efek penurunan kadar asam urat di dalam darah tidak maksimal.

Kenapa dapat terjadi seperti itu?

Obat di dalam darah akan mengalami metabolísm untuk mengeluarkan obat tersebul. Sedangkan untuk berefek obat tersebut harus mencapai kadar di dalam darah yang optimal. Jika pasien meminum 1 kali atau 2 kali saja, maka kadar dalam darah tidak akan mencapai efek maksimal. dan tidak dapat bekerja maksimal.

Jadi apa yang harus diperhatikan dan dipatuhi dalam mengkonsumsi allopurinol?

  1. Konsumsi allopurinol berdasarkan resep dokter. dan patuhi cara minum obatnya agar bekerja secara maksimal menurunkan asam urat

  2. Allopurinol dapat ditolerasi oleh banyak penderita, tetapi ada beberapa pasien yang mengalami efek samping. Elek samping yang sering teijadi adalah reaksí hipersensítivítas / alergi, terutama berupa ruam kemerahan pada kulít.

    Lalu bagaimana cara kita tahu apakah itu efek samping allopurinol atau karena lainnya?

    Pada saat setelah meminum allopurinol jika terjadi kemerahan maka terlebih dahulu stop penggunaan allopurinol. Jika kemeralian berangsur hilang. tetapi muncul lagi jika minum alopurinol lagi, maka itu berarti efek samping dari alopurinol. Jika terjadí demikian, maka sampaikan kepada dokter untuk mendapatkan obat alternatifnya.

  3. Batasi asupan vitamin C. karena vitamin C dosis tinggi bersamaan dengan allopurinol dapat beresiko meningkatkan terjadinya batu ginjal. Lalu apakah tidak boleh kita konsumsi buah yang mengandung vitamin C? boleh asalkan tidak terlalu berlebihan.

Sumber :
Mira Kemila, S.FARM.APT, Asam Urat dan Cara Bijak Minum Alopurinol