Bagaimana pengaruhnya penyakit diabetes mellitus pada hewan Musang?

image

(DM) adalah penyakit metabolik di mana hewan memiliki kadar gula darah yang tinggi, baik karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin, atau karena sel tidak merespon insulin yang dihasilkan. Karena kekurangan insulin, kadar gula dalam darah naik, sedangkan sel – sel tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa. Dalam keadaan ini glukosa akan dibuang melalui ginjal (kencing manis).

Penyakit ini Jika berlangsung lama hewan akan menjadi lemah dan menimbulkan kematian karena kekurangan zat – zat makanan. Sedangkan di Indonesia kejadian penyakit diabetes mellitus pada hewan belum mendapat banyak perhatian. Hal ini didukung dengan minimnya sumber data mengenai kejadian penyakit ini dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan.

Pemeriksaan dengan “glucose tolerant test” (tes kesanggupan tubuh untuk memetabolisme glukosa) dan pengukuran dari respon insulin kepada kandungan glukosa telah memungkinkan untuk mengidentifikasi tiga tipe diabetes :
• Tipe I dicirikan dengan tidak adanya tanda “plasma imunnoreactive insulin” (IRI) dan tidak ada respon pada kandungan glukosa.
• Tipe II mempunyai ciri dengan adanya tanda normal untuk tingkat IRI yang tinggi dan tidak ada penambahan dari IRI dalam respon kepada glukosa.
• Tipe III mempunyai ciri yang sama juga dengan tanda IRI yang tinggi tetapi terjadi penambahan IRI dalam respon kepada glukosa.

Tipe I merupakan tipe yang sering ditemukan pada anjing.Bentuk klinis dari DM selalu dapat disesuaikan dengan pengujian patofisiologi dari penyakit. Berkurangnya insulin secara absolut atau relatif menyebabkan gula dalam darah tidak dapat masuk sel guna mengalami metabolisme. Adanya hiperglikemia dimana kadar glukosa meningkat melebihi ambang renal glukosa dapat menyebabkan glukosuria. Tetapi hubungan ambang renal glukosa dengan glukosuria tergantung pula pada kemampuan daya saring glomerulus renal. Adanya osmotik deuresis mengakibatkan terjadinya suatu bentuk poliuria dan diikuti oleh dehidrasi, akibatnya menimbulkan bertambahnya pengambilan air. Pengambilan makanan juga bertambah, karena gula tidak dapat menembus membran sel,menderita kelaparan di tingkat sel.