Bagaimana pengaruh Trend BlockChain atau e-Money dalam kehidupan masyarakat?

Saat ini sedang popular nya penggunaan uang elektronik sebagai alat transaksi , namun disamping itu bagaimanakah pengaruhnya pada masyarakat ?

Salah satu perhatian media hari ini adalah soal kemungkinan akuisisi layanan e-money PonselPay, yang dimiliki MVCommerce, oleh layanan on-demand Go-Jek. Sebelumnyai media juga mengabarkan informasi yang menyebutkan akuisisi DOKU oleh EMTEK. Benang merahnya sama, mereka sama-sama memiliki lisensi e-money dari Bank Indonesia. Dengan masih terbatasnya lisensi e-money yang diberikan, sampai sekarang hanya untuk 21 perusahaan, perusahaan seperti ini memiliki bargaining yang menarik bagi perusahaan yang ingin terjun ke sektor pembayaran. Lalu mengapa e-money menjadi begitu penting

Sebagai contoh adalah TrueMoney Witami. TrueMoney Witami saat ini mengklaim sebagai layanan e-money terbesar ketiga, setelah Bank Mandiri dan BCA. Meskipun secara nilai masih kecil — sangat-sangat kecil — dibanding penggunaan uang, konsumen mulai menggunakan e-money untuk melakukan pembayaran berbagai tagihan, top-up pulsa ponsel, pengiriman uang (remiten), dan sebagai pengganti bank untuk tarik tunai dan transfer.

Berikutnya kita tahu bahwa gencarnya Dompetku, produk e-money Indosat Ooredoo, bekerja sama dengan berbagai institusi finansial. Menggunakan Dompetku, konsumen bisa membayar KTA, membeli reksadana, mentransfer dan menerima dana dengan berbagai bank (termasuk dari mancanegara).

Dengan semangat pemerintah yang mengusung skema cashless, masih terbatasnya kepemilikan akun tabungan, dan tetap stagnannya penetrasi kartu kredit, diperlukan suatu perantara yang menjembatani kemudahan transaksi pembayaran yang mengakomodasi segmen offline dan online. Di sini e-money berperan. E-money bisa digunakan tanpa seorang konsumen membuka akun tabungan dan menjadi alat
pembayaran transaksi online.

Bila kita lihat daftar Bank Indonesia tadi, DOKU, Espay, MVCommerce, dan Skye Sab adalah 4 perusahaan “independen” yang tidak terafiliasi dengan korporasi besar di sektor perbankan dan telekomunikasi. Kecuali Bank Indonesia mengeluarkan kembali lisensi e-money, dua perusahaan yang tersisa bakal menjadi “rebutan” dan headline media dalam waktu dekat. Buat saya, hal ini menjadi pertanda bahwa e-money memang dianggap pemain industri sebagai solusi terbaik untuk solusi pembayaran masa depan di Indonesia.

Yang menjadi permasalahan tersisa adalah tingkat adopsi masyarakat. Dengan penetrasi telekomunikasi lebih tinggi dibanding penetrasi layanan perbankan dan tingkat adopsi internet dan smartphone yang semakin tinggi, ada secercah optimisme bahwa tingkat adopsi masyarakat untuk penggunaan e-money akan bertumbuh cepat.


Pada saat ini , trend untuk menggunakan BlockChain atau biasa dikenal e-money sudah sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Karena cara menggunakannya yang mudah sangat mendukung trend ini menjadi booming atau populer di masyarakat.

Blockchain adalah sistem yang tidak menggunakan pihak ketiga tersebut. Intinya, catatan transaksi-transaksi yang sudah terjadi, disimpan oleh banyak komputer yang tersebar di jaringan itu sendiri. Jadi, jika anda misalnya membayar kopi anda menggunakan Bitcoin (salah satu cryptocurrency), Bitcoin untuk pembayaran kopi tersebut ditransfer dari alamat Bitcoin anda ke alamat Bitcoin cafe anda secara peer-to-peer. Dan transaksi ini akan dicatat di seluruh komputer yang tersebar di jaringan Bitcoin.

Beberapa alasan yang mendukung Trend Blockchain atau e-money :

  • Open-source dan Transparan
    Jika anda bandingkan dengan mata uang umum sebuah negara (misalnya Dollar AS), yang biasanya dikontrol oleh bank sentral (Federal Reserve di Amerika Serikat), orang biasa seperti kita tidak akan pernah tahu seberapa banyak uang baru yang akan dicetak di masa depan

  • Empowered users
    Users punya kontrol pada informasi dan transaksi.

  • Daya tahan, kehandalan, dan Umur yang panjang
    Karena jaringannya terdistribusi, blockchain tidak memiliki titik pusat kegagalan dan dapat menetralisir serangan berbahaya. Semua transaksi yang dilakukan diberi wewenang oleh pemilik dan tercegah dari ancaman hacking.

  • Faster transactions
    Transaksi melalui Bank Internasional mungkin butuh waktu 1 hari atau lebih untuk menyelesaikan transaksinya,apalagi jika diluar jam kerja. Namun Transaksi melalui Blockchain bisa mengurangi waktu tersebut menjadi menit dan prosesnya bisa dilakukan 24jam

  • Lower transaction costs
    Blockchains membutuhkan biaya yang sedikit untuk biaya transaksi dan biaya asset yang tinggi, serta menghapuskan pihak ke tiga

  • High quality data
    Karena sifatnya yang transparan , Data Blockchain sangat jelas , konsisten , tepat waktu dan akurat

Source :
http://inspira.co.in/blog/blockchain-technology/.

Uang elektronik (juga disebut e-money, e-cash atau tunai digital) adalah setara digital cash, yang tersimpan pada perangkat teknis, misalnya, pada komputer atau kartu plastik.

Alat pembayaran diklasifikasikan menjadi uang dan uang pengganti. Pada gilirannya, uang dibagi menjadi uang tunai, uang skriptual dan e-money. Adapun pengganti uang, mereka dibagi menjadi pemeriksaan, wesel dan kartu kredit. E-money dapat jaringan berbasis dan kartu berbasis. Jaringan e-money berbasis mengacu pada transaksi yang dilakukan melalui internet. jenis uang dapat digunakan untuk melakukan transaksi online, perdagangan saham online, pembayaran tagihan secara online dan pengiriman uang ke negara-negara lain. Kartu berbasis e-money disimpan sebagai nilai pada kartu yang dapat digunakan untuk transaksi. Jenis uang menyediakan pelanggan dengan pita magnetik khusus portabel yang membawa informasi tentang pengguna dan rincian bank nya. Hal ini dapat kredit, debit atau kartu ATM.

Hidup kita telah diubah oleh teknologi baru dan uang bukan merupakan pengecualian. Cara-cara tradisional pertukaran moneter telah berkembang menjadi yang elektronik. Saat ini, uang elektronik telah menjadi semakin populer di kalangan orang di seluruh dunia. Dan ini tidak mengherankan, karena itu adalah cara yang sangat nyaman untuk pemilik situs, yang dapat menggunakan uang elektronik untuk membayar hampir semua layanan yang diperlukan untuk fungsi normal dari situs Web mereka;
majikan, yang memiliki kesempatan untuk membayar pekerjaan untuk freelancer; pengguna internet, yang dapat membayar barang dan jasa yang berbeda dalam toko on-line, membayar untuk utilitas, berbagai denda dan bahkan untuk tinggal di hotel.

Sistem pembayaran mobile inovatif yang bisa merangsang pertumbuhan berbasis kartu penggunaan e-money. dompet ponsel pada smartphone memberikan kesempatan untuk membayar melalui internet dengan kartu kredit virtual yang telah disimpan secara digital.
Digitalisasi jasa keuangan yang couldstimulate pertumbuhan berbasis jaringan penggunaan e-money. Skema jenis ini uang memungkinkan untuk melakukan pembayaran anonim dengan biaya yang lebih murah daripada yang lain.

Virtual e-money, seperti Bitcoin, yang menyebar dengan sangat cepat dan memiliki banyak pengguna potensial. Bitcoin adalah versi peer-to-peer e-money yang memungkinkan pembayaran online yang akan dikirim langsung dari pembayar ke penerima tanpa melalui lembaga keuangan.
Pengurangan biaya proses pembayaran, pertumbuhan e-commerce dan penurunan biaya teknologi yang merangsang perluasan penggunaan uang elektronik.
Menurut data statistik, jumlah total transaksi e-money telah meningkat secara signifikan. Hanya di Uni Eropa selama periode 2010-2015 jumlah transaksi e-money meningkat 1090-3500 jutaan. Tren ini juga relevan pada saat ini.

Menggunakan orang uang elektronik dapat melakukan pembayaran yang lebih efisien. biaya transaksi yang lebih rendah daripada dalam kasus menggunakan alat pembayaran lainnya. Jumlah transaksi e-money memiliki potensi untuk tumbuh. Meluasnya penggunaan e-money mungkin akan mengurangi penggunaan uang tunai dan kartu kredit. Digitalisasi jasa keuangan mungkin meningkatkan penggunaan e-money dalam waktu dekat. uang elektronik adalah menemukan berguna untuk pengguna internet dan asisten yang besar dalam transaksi perbankan dan potensi pengembangannya sangat besar. Memiliki diingat bahwa setiap inovasi membutuhkan waktu untuk implantasi, kita dapat berharap bahwa di masa depan dunia akan ditutupi dengan e-money.

image

Perkembangan teknologi yang telah mampu memunculkan credit card dan debit card, saat ini berupaya memunculkan e-money ke hadapan masyarakat. Pada dasarnya e-money telah lama berkembang di dunia perbankan, tetapi penggunaannya belum merata. Hanya sebagian kecil pihak yang menggunakan e-money sebagai alat pembayaran.

Kemunculan e-money ditengah-tengah masyarakat bertujuan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai. Pembayaran-pembayaran ini dikhususkan yang bersifat mikro dan ritel. E-money bukan hanya sebagai pengganti uang tunai fisik dalam bentuk koin dan uang kertas dengan uang elektronik yang setara, namun juga sebagai sebuah sistem yang memungkinkan seseorang untuk membayar barang atau jasa dengan mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer lain. Seperti nomor seri pada uang yang nyata, jumlah uang digital yang unik. Masing-masing diterbitkan oleh bank dan mewakili sejumlah uang riil tertentu.
Namun menurut European Central Bank, e-money adalah sebuah toko elektronik yang memiliki nilai moneter pada perangkat teknis yang mungkin banyak digunakan untuk melakukan pembayaran kepada usaha selain issuer tanpa harus melibatkan rekening bank dalam transaksi, tetapi bertindak sebagai instrumen yang bersifat prabayar.

Sistem e-money yang paling layak dan menjanjikan adalah bahwa menyimpan nilai moneter di kartu akan lebih aman dengan microchip, yang dikenal sebagai smart card. Smart card hanya menempatkan, “persegi panjang plastik berisi chip elektronik, dan memegang sejumlah data yang akan dibaca.” Teknologi ini tidak hanya dibatasi untuk sistem pembayaran elektronik, juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain seperti digital television boxes dan Subscriber Identity Module (SIM) untuk ponsel. Smart card untuk pembayaran elektronik menggunakan chip untuk menyimpan sejumlah nilai, yang dapat diisi pada apa pun dari telepon umum ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Untuk alasan keamanan, informasi dalam kartu harus disimpan dengan menggunakan algoritma enkripsi yang hanya dapat diterjemahkan oleh pembaca yang memadai, jika nilai dari kartu tersebut tidak dapat dibuka.

Keuntungan Penggunaan E-Money

  1. Kenyamanan konsumen
    Fasilitas canggih yang dimiliki e-money, konsumen tidak perlu membawa-bawa uang tunai untuk transaksi bernilai kecil.
  2. Meningkatkan kepercayaan konsumen
    Adanya kode yang digunakan untuk mengunci sistem dalam kartu, memungkinkan pengguna untuk melakukan penguncian terhadap uang yang ada di smart card jadi jika kartu hilang atau dicuri, orang lain tidak akan dapat menggunakan uang itu.
    keuntungan bagi issuer,sistem e-money jauh lebih murah untuk beroperasi dari model pembayaran lainnya, yang merupakan keuntungan besar. Kewajiban untuk penerbit juga minim, yang mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan.

Kekurangan Penggunaan E-money

  1. Banyaknya sistem kartu yang muncul dimana-mana, mejadikan konsumen bingung dalam penggunaan kartu-kartu tersebut. Bahkan mungkin tidak dapat menggunakan kartu di mana-mana. Jika pengguna saja bingung dalam penggunaannya, fungsi e-money sebagai pengganti uang fisik akan hilang. Hal ini akan berdampak pada keuntungan issuer yang akan menurun bahkan null.

BlockChain dalam Kehidupan Bermasyarakat

Blockchain, teknologi yang mendasari sistem Bitcoin, telah lama diprediksi akan mengubah wajah masa depan teknologi informasi. Konsep buku besar terdistribusi ini akan menyederhanakan cara orang menyimpan data di masa depan. Kesederhanaan blockhain juga dibarengi oleh tingkat keamanan yang tinggi dan juga kemudahannya dalam berbagi informasi dalam sebuah basis data saja.

Berbagai usaha telah dimulai untuk mengeksplorasi potensi implementasi blockchain, di antaranya konsorsium R3 CEV yang terdiri atas berbagai perusahaan teknologi dan perusahaan finansial. Selain itu, Rusia juga telah memulai inisiasi untuk meneliti blockchain. Australia melalui lembaga penelitiannya CSIRO juga telah memulai proyek pengembangan blockchain dalam pemanfaatannya di dunia industri. Wall Street, pusat finansial dunia, juga tidak ketinggalan dalam pengembangan blockchain.

Kelebihan
Blockchain pada Bitcoin merupakan sebuah sistem yang terdesentralisasi. Hal ini berarti bahwa Bitcoin tidak dipengaruhi kebijakan pemerintah manapun yang mungkin saja membawa pengaruh buruk terhadap sistem. Bitcoin juga merupakan contoh atas keberhasilan sistem peer-to-peer tanpa adanya pusat pengendali yang mengontrol jalannya sistem. Bitcoin bisa saja menggantikan kartu kredit dan kartu debit di masa depan.

Kekurangan
Sistem desentralisasi dalam Bitcoin tidak hanya menghadirkan kelebihan, melainkan juga kekurangan. Transaksi yang terjadi di dalam sistem tidak dapat dibatalkan. Apabila terjadi kesalahan transaksi, maka dana yang dibayarkan sudah tidak dapat kembali kepada pengirim. Tidak ada cara untuk membatalkan transaksi yang telah dikonfirmasi ke dalam blockchain. Hal ini cukup berbeda dengan sistem sentralisasi seperti kartu kredit, di mana konsumen mendapatkan perlindungan atas kesalahan-kesalahan tersebut, dan bisa mendapatkan dana yang dibayarkan kembali. Pemanfaatan bitcoin dalam jasa remitansi juga akan mengalami kendala. Mereka yang menerima dana dalam bentuk bitcoin harus melakukan konversi ke dalam mata uang lokal melalui layanan exchange. Inilah salah satu yang menghambat implementasi bitcoin untuk menjadi perantara transaksi remitansi.

Potensi
Wall Street telah menginvestasikan $1 miliar dalam teknologi blockchain. Ujicoba implementasi teknologi ini di dalam Wall Street akan dilakukan pada tahun ini. Goldman Sach telah menyebut beberapa aplikasi praktis blockchain dalam berbagai industri seperti energi dan properti. Blockchain juga dapat membantu industri musik dalam menentukan royalti yang harus dibayarkan kepada pemilik hak cipta lagu dan artis, berdasarkan jumlah lagu yang diputar. Blockchain juga akan berperan dalam Internet of Things dengan fokus pada transaksi mikro. Blockchain juga dapat diimplementasikan dalam berbagai kegunaan lain yang belum disebutkan, yang mungkin akan muncul di masa depan.