Bagaimana pendapatmu mengenai budaya menyalahkan orang lain?

image

Saat ada hal-hal yang nggak berjalan sesuai rencana dan ternyata salah satu penyebabnya datang dari kesalahan kita, terkadang muncul sikap defensif sebagai reaksi untuk melindungi diri dari konsekuensi. Sikap defensif ini dilakukan dengan mengalihkan faktor kesalahan internal dari diri kita ke faktor-faktor eksternal, dengan mencari-cari kesalahan orang lain misalnya. Nah, perilhal menyalahkan orang lain ini nggak sekali dua kali aku temukan baik di lingkup pertemanan sampai di lingkungan profesional. Sering heran aja. Kalau ada sebuah pencapaian yang baik, semua orang berlomba-lomba mengklaim dan membesar-besarkan perannya, sedangkan kalau terjadi sebaliknya, setiap orang saling tunjuk dan tidak mau mengakui keterlibatannya. Aku pengen tau apa pandangan temen-temen mengenai hal ini. Share pendapatmu ya!

3 Likes

Maaf kalau sedikit kasar, tapi menurutku cuma pecundang yang menyangkal kesalahan dan menyalahkan orang lain agar terhindar dari konsekuensi. Meskipun memang ada keuntungan sesaat, yaitu terhindar dari konsekuensi atau punishment, tapi orang ini akan menanggung konsekuensi lain dalam dirinya yaitu kehilangan kehormatan diri. Seseorang yang memiliki kehormatan diri bertindak secara sadar dan berani bertanggungjawab untuk apa yang ia lakukan. Mengakui kesalahan diri itu sikap kesatria dan merupakan suatu kemewahan yang tidak dimiliki seorang pecundang.

2 Likes

Menurutku tak jarang budaya menyalahkan orang lain ini terjadi. Membutuhkan kebesaran hati untuk kita mengakui kesalahan yang kita lakukan. Pada dasarnya saya suka jika seseorang berkehendak namun sudah memikirkan konsekuensi apa yang akan muncul. Misalkan seseorang itu mengambil keputusan A, dan keputusan A ini berakhir buruk, alangkah baiknya jika ia mengakui bahwa ini tanggung jawab dirinya sendiri yang telah mengambil keputusan A. Bukannya menyalahkan seseorang lain yang ada di sekitarnya. Tindakan dan budaya menyalahkan itu sangat tidak terpuji dan sebaiknya kita mawas diri. Masalah apapun yang muncul dalam hidup kita memang tidak selalu penyebabnya adalah 1 orang. Tetapi itu tidak bisa menjadi alasan tetap untuk terus membudayakan menyalahkan orang lain.

2 Likes

Setuju sekali dengan pendapat @akiradpramono hanya pecundang yang ketika ada suatu problem dia malah menyalahkan orang lain. Semata-mata agar dirinya tidak dianggap salah dan tidak mempunyai nyali mengakui kesalahannya. Orang yang suka menyalahkan orang lain ia akan cenderung tidak bisa bijak dalam kehidupan bahkan dirinya sendiri. Ia hanya akan selalu bersembunyi dibalik kecewanya orang lain.

Menyalahkan oran lain juga termasuk dalam melanggar hak orang lain, jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan orang tersebut bahkan lebih nyaman bersikap seperti itu akan berdampak pada kepribadiannya. Ia akan menjadi penakut, pecundang, munafik dll. Ada salah satu quotes yang menurut saya cukup menarik :

“Semakin sering kau menyalahkan orang lain, berarti terbukti betapa lemahnya dirimu” -Muhammad Agus Syafii

Jadi tidak ada manfaatnya jika selalu menyalahkan orang lain demi menjaga image dirimu, karena semakin banyak orang tau dengan sifatmu yang ini orang-orang akan kurang respect denga dirimu.

2 Likes

Sebenarnya miris ya budaya seperti ini, karena menandakan bahwa orang-orang tersebut egois dengan menyalahkan orang lain. Dalam hal ini, saya pun masih belajar kok, karena kalo saya sendiri sih nggak suka disalahkan oleh orang yang dia juga punya salah dalam hal tersebut. Misal, dalam kerja kelompok, saya orang yang paling inisiatif dan orang yang mampu menggerakkan orang lain untuk menuntaskan pekerjaan. Namun hasil dari pekerjaan bisa jadi memuaskan atau tidak, sedangkan salah satu teman saya yang pasif malah menyalahkan saya atas hasil pekerjaan kami. Tentunya hal ini membuat saya maah, dan muncul rasa ingin menyalahkan dia. Ya, pasti masing-masing dari kita ingin menyalahkan satu sama lain.

Sifat suka menyalahkan orang lain apalagi kalau menyalahkan atas perbuatan kita, sudah seharusnya diperbaiki, karena sangat toxic apabila sifat seperti ini dibawa ke ranah bersosialisasi dg orang lain. Bisa jadi kita menjadi orang yang tidak dapat dipercaya dan tidak memiliki sifat kepemimpinan karena tidak bisa menerima sebuah resiko. Seseorang harus bisa mengakui kesalahan diri sendiri untuk menjadi bahan evaluasi ke depannya, dan manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mengakui kesalahannya bukan malah menyalahkan orang lain.