Bagaimana pendapatan anda tentang Puisi Sajak Matahari karya W.S. Rendra?

Sajak Matahari

SAJAK MATAHARI
Oleh :
W.S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.

Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.

Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.

Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

Yogya, 5 Maret 1976

Puisi “Sajak Matahari” merupakam puisi yang bertemakan kemanusiaan. Kemanusiaan yang dimaksudkan lebih condong atau dominan ke arah moral atau akhlak manusia. Isi dari puisi ini adalah menceritakan kejadian atau peristiwa sekaligus masalah yang sedang marak terjadi di dunia tanpa ada yang menyadarinya. Masalahnya adalah dunia yang mulai hancur karena ulah dan keserakahan seorang penguasa yang ingin menguasai dunia dengan cara cara kotornya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kalimat pada larik puisi tersebut.

Larik “kakimu terbenam di dalam lumpur” yang dapat diartikan seorang wanita yang terjebak di dalam kesengsaraan hidup dan sangat sulit untuk bangun karena semakin ia bergerak ia semakin tenggelam dalam lumpur. Diksi “terbenam” di sini memiliki makna terjebak. Sedangkan “lumpur” memiliki makna konotasi kotor, rendah, dan gelap.