Bagaimana pandangan anda tentang kehidupan setelah mati?

akhirat

setiap manusia yang lahir ke dunia mengalami dua kali mati dan dua kali hidup. pada mulanya manusia diciptakan Tuhan dalam keadaan mati, kemudian Tuhan mneghidupkannya, lalu mematikan, dan menghidupkan kembali untuk kembali pada-Nya. karena pada mulanya mansuia berasal dari Allah maka kembali pula pada Allah.

Apa yang ada dalam pikiran anda tentang kematian?
Bagaimana pandangan anda tentang kehidupan setelah mati?

Kita harus yakin bahwa kematian bukanlah akhir dari segala-galanya tapi awal dari kehidupan yang baru, Kematian adalah misteri yang senantiasa mengintai jiwa manusia, kedatangannya secara tiba-tiba dimana manusia tidak akan mengerti kapan dan dimana ajal menjemputnya, karena kematian merupakan hal yang wajib di terima oleh setiap makluk yang hidup di dunia. Setiap orang mukmin pasti percaya bahwa tiada satupun sesuatu yang hidup di bumi dan di langit yang luput dari pengawasan Allah dan luput dari kematian.

Umat Islam secara umum mengimani bahwa alam yang pertama kali akan dialaminya setelah kematian adalah alam barzakh. Secara ontologis, persoalan tentang eksistensi manusia pasca kematian hampir tidak menimbulkan perselisian yang fundamental di kalangan ulama. Sebab ayat-ayat al-Qur’an sendiri pada dasarnya sudah memberikan keterangan-keterangan yang cukup gamblang, bahwasannya manusia akan menerima balasan atas segala pahala dan dosa.

Tentang kematian ini, al-Qur ‘an sudah dengan ekplisit menerangkan:

“Dia yang menciptakan kematian dan kehidupan. Dengan cara itu Dia mendidik dan melihatmu, dan untuk memberikan nilai bagi siapa yang lebih baik amalannya. Dan Dia itu Maha Perkasa dan Maha Melindungi (QS al-Mulk [67]: 02).

Hidup dan mati adalah dua hal yang pasti dirasakan oleh setiap makhluk yang berjiwa. Kalau makhluk itu hidup pasti akan mati. Sebab di dalam al-Qur’an telah dikemukakan dalam berbagai tempat tentang firman-firman Allah yang menegaskan bahwa Allah yang menjadikan hidup dan mati, dan Allah yang menghidupkan dan mematikan. Jadi kita sebagai makhluk yang berjiwa (manusia), yang mana kita telah benar-benar merasakan hidup, sudah barang tentu kitapun pasti akan merasakan mati.

“Apakah arti kematian?”.

Jasad adalah sebuah alat roh, yang memerintah dan mengendalikan semua anggota,sel, dan partikel- partikel kecilnya. Ketika waktu yang telah ditentukan telah tiba, berbagai penyakit atau kesalahan pada fungsi-fungsi tubuh berarti sebuah undangan izra’il, malaikat kematian. Kenyataannya, Allah-lah yang menyebabkan manusia mati. Bagaimanapun, manusia seharusnya manusia tidak mengeluhkan ini kepada Tuhan, seperti yang dapat di benarkan oleh banyak orang, Tuhan menggunakan izra’il sebagai tirai atau selubung dalam mencabut nyawa. Juga, Dia meletakkan penyakit atau sejumlah malapetaka sebagai tirai antara izra’il dan kematian sehingga manusia tidak akn menyalahkannya karena kematian.

Nabi bersabda:

“Orang yang paling bijaksana diantara kita adalah orang yang dapat mengendalikan dan tetap terikat kepada sesuatu yang dapat menolong di kehidupan nanti.”

Seseorang tidak dapat mempersiapkan apapun jika tidak merenungi proses persiapan yang diperlukan. Barang siapa terobsesi dengan urusan dunia, berarti dia sedang menjalani kehidupan yang penuh tipuan. Dia adalah korban rayuan dunia dan lupa akan hal kematiannya”. Allah berfirman:

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka maka sesungguhnya ia akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang Mengetahui, yang Gaib, dan yang Nyata, lalu ia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS al-Jumu’ah (62): 8)

Para ulama mengatakan bahwa mati bukanlah sekedar ketiadaan, bukan pula sekedar kebinasaan, akan tetapi mati adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, keterpisahan dan keterhalangan antara keduanya, perubahan keadaan, perpindahan dari satu alam ke alam lainnya. Sahabat Bilal bin Sa’ad pernah menyampaikan satu nasihat berkaitan dengan kematian. Katanya,

“Wahai kaum yang menghuni keabadian, sesungguhnya kalian diciptakan tidak untuk kefanaan, akan tetapi untuk keabadian. Oleh karena itu kalian hanya di pindahkan dari satu alam ke alam lainnya. Kematian manusia adalah jalan manusia untuk bisa berpindah dari satu alam ke alam lainnya.“

Yang dimaksud dengan pemilik keabadian adalah ruh, karena ruh itu bersifat abadi.

Kematian (ajal) adalah hal yang pasti terjadi pada setiap makhluk yang bernyawa, tidak ada yang mengetahui kapan dan dimana ia akan menemui ajal, dalam keadaan baik atau buruk. Bila ajal telah tiba tidak ada yang dapat memajukan ataupun mengundurkannya. Oleh karena itu, sebaiknya kita menyiapkan diri untuk menghadapi kematian, agar nantinya kita menemui ajal dalam keadaan khusnul khatimah . Allah SWT berfirman:

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan ” (QS Ali Imran [3]: 185).

Artinya: “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan Hanya kepada kamilah kamu dikembalikan ” (QS al- Anbiya’ [21]: 35). 11

Kemanakah kita setelah mati?

Pertanyaan ini mengguncang akal manusia sepanjang masa. Maka tak heran bila Alquran pun mengabadikan pertanyaan ini:

Dan manusia bekata, “Betulkah apabila aku telah matti bahwa aku sunguh- sungguh aka dibangkitkan menjadi hidup kembali?” Dan tidaklah manusia itu memikirkan bahwa Kami sesunguhnya telah menciptakannya dahulu sedang ia tidak ada sama sekali? (Q.S. Maryam [19]: 66-67).

Banyak yang menganggap kematian sebagai kelenyapan, akhir dari segalanya. Akibat pandangan demikian, tak sedikit orang menebarkan kerusakan di muka bumi ini. Mereka hidup sesukanya. Tak ada yang perlu dipertanggung jawabkannya. 12 Sebaliknya, kita juga melihat tak jarang orang-orang yang frustasi, fatalistk, dan hampa makna. Karena, mati bagi mereka amat menakutkan. Kematian dipandang kekuatan maha dahsyat yang siap merenggut eksistensi seseorang kapan saja dan dimana saja.

Menakutkan? Ya, setidaknya menurut penulis, ada tiga alasan mengapa mati begitu mengerikan.

  • Pertama, sepeti dibincangkan di atas karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah mati. Memasuki belantara gelap dan senyap didunia ini saja begitu mencekam, bagaimana ia memasuki kubur yang sempit?.

  • Kedua, bagi kita yang merasa dimanjakan oleh kenikmatan duniawi, kematian adalah akhir dari sekian banyak kenikmatan yang telah kita peluk selama ini. Maka, memasuki hari tua berarti memasuki fase penyesalan. Dan, kematian merupakan puncak kekalahan dan penderitaan.

  • Ketiga, karena merasa banyak dosa-lebih banyak amal kejahatannya dari pada kebaikannya. Inilah ketakutan yang dirasakan orang soleh. Kalau kita takut mati karena keterikatan

Akhir kata, sebaiknya kita merenungi kata-kata Ali r.a tentang arti kematian bagi orang-orang yang begitu terpesona dengan kehidupan dunia.

Pada suatu saat Ali r.a. ditanya mengapa orang takut mati, ia menjawab,

Karena kalian memakmurkan duniamu dan menghancurkan duniamu! Bagaimana mungkin kalian mau pindah dari kemakmuran menuju kehancuran?” Ya, mati seakan pindah dari istana kepenjara

Referensi :

  • Khawaja Muhammad Islam, Mati Itu Spektakuler, terj. Abdullah Ali dan Satrio Wahono (Jakarta: Serambi, 2001)
  • Spiriritualitas Kematian, Menyingkap Tabir Ajal dan Kehidupan Usai Kematian, terj. Imam Jalaluddin al-Suyuthi (Yogyakarta: DIVA Press, 2007)
  • M. Afnan Chafid dan A. Ma’ruf Asrori, Tradisi Islam, Panduan Prosesi Kelahiran- Perkawiana-kematian (Surabaya : Khalista, 2007).