Bagaimana organisasi menentukan bahwa mereka perlu melakukan outsourcing?

Dalam organisasi, perlu adanya pengelolaan atau yang biasa disebut dengan manajemen organisasi. Biasanya organisasi besar memiliki jumlah anggota yang banyak pula. tetapi dalam mengerjakan kegiatan tertentu, organisai memilih untuk melakukan outsourcing. Bagaimana organisasi menentukan bahwa mereka perlu melakukan outsourcing?

Pertama-tama mari kita mengetahui definisi outsourcing atau dalam bahasa indonesianya Alih Daya, terlebih dahulu.
Menurut Maurice Greaver, Outsourcing adalah tidakan mengalihkan beberapa aktivitas perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain (outside provider) dimana tindakan ini terikat dalam suatu kerjasama.
Menurut The British Computer Society, outsourcing adalah kegiatan memindahkan aktivitas dan layanan pada pihak lain di luar perusahaan dengan jangka waktu, biaya, dan layanan tertentu.

Faktor-faktor perusahaan melakukan outsourcing:

  • Sumber daya maupun teknologi di perusahaan bisa jadi tidak mampu dalam membuat apa yang mereka inginkan
  • Pengurangan resiko
  • Memperkecil biaya perusahaan
  • Menghemat energi yang ditujukan pada kompetensi bisnis tertentu

alam outsourcing perlu beberapa aktivitas yang harus dikerjakan agar outsroucing dapat berjalan sesuai keinginan perusahan:

  • Menentukan pengembangan yang dipilih dengan hati-hati
  • Menandatangani kontrak
  • Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan
  • Menjaga komunikasi yang efektif
  • Mengendalikan biaya dengan tepat

Menurut The Computer Sciences Corporation (CSC) Index, ada 4 kategori:

  1. Total Outsourcing: outsourcing secara total pada seluruh komponen IT
  2. Selective Outsourcing: outsourcing hanya pada komponen tertentu
  3. Transitional Oursourcing: outsourcing yang fokusnya pada pembuatan sistem baru
  4. Transformational: outsourcing yang fokusnya pada pembangunan dan operasional dari sistem baru

Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan menentukan bahwa mereka perlu melakukan oursourcing, ketika dalam menganalis sumber daya perusahaannya sendiri tidak atau kurang mampu dalam mengerjakan sesuatu kebutuhan yang mereka inginkan. Outsourcing dilakukan untuk mempercepat proses pengerjaan aktivitas perusahaan dan beriringan dengan mempercepat juga proses bisnisnya. Sebelum melakukan outsourcing dapat menentukan jenis outsourcing apa yang mereka gunakan, jangan sampai mereka menggunakan total sourcing sementara kebutuhannya dapat memilih selective outsourcing, karena hanya membuang-buang biaya.

Contohnya, Diajeng Lestari CEO hijup.com, hijup merupakan perusahaan besar yang memilih Indonesia sebagai lokasi untuk outsourcing. Diajeng berpendapat bahwa industri fesyen dari pabrikan di Indonesia diacungin jempol dan pekerja Indonesia rajin dan juga pinter.
Selain itu, adapula PT Mas Sumbiri di kendal, Jawa Tengah, merupakan pabrik untuk memproduksi produk Victoria’s secret yang akan dipasarkan ke Amerika Serikat.

Sumber:

  • http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2017/04/apa-itu-outsourcing/
  • Carol V Brown, Daniel W. DeHayes, Jeffrey A. Hoffer, Wainright E. Martin, William C. Perkin, Managing Information Technology, 2008 (Materi Kuliah Manajemen Organisasi)
  • CJ Rhoads, The Enterpreneur’s Guide to Managing Information Technology, Praefer Publishers, 2008 (Materi Kuliah Manajemen Organisasi)
  • Rich Schiesser, IT Systems Management: Designing, Implementing, and Managing World Class Infrastructure, Prentice Hall PTR, 2001 (Materi kuliah manajemen organisasi)
1 Like