Bagaimana Organ Reproduksi dan Gamet Katak?

image

Katak melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh betina). Ketika musim kawin tiba, katak jantan akan menempelkan tubuhnya pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina.

Bagaimana Organ Reproduksi dan Gamet Katak?

Perkawinan katak sangat tergantung pada musim, oleh karenanya untuk mendapatkan katak betina yang matang telur, harus menangkap katak betina menjelang musim hujan tiba. Rana cancrivora dan Rana silvatica musim kawinnya sekitar bulan Maret - Mei, bufo sekitar April - Juni. Rana cancrivora dapat menghasilkan telur 5.000, Rana silvatica , 3.000 dan bufo 8.000 butir setiap musim kawin.

Katak jantan, selain tubuhnya ramping (perutnya tidak membuncit), memiliki membran timpani yang lebih besar, memiliki thumb pad (benjolan pada pangkal ibu jari kaki depan).

Walaupun ovarium katak berbentuk seperti kantung, ovarium tidak langsung berhubungan dengan saluran telur. Telur dari ovarium dibebaskan ke dalam solom dan kemudian ditangkap oleh osteum dari saluran telur.Telur amphibia termasuk tipe mesolecithal , artinya telur telolecithal moderat.

Ovarium yang terisi dengan telur-telur yang matang, membesar dengan bentuk yang tidak teratur dan mengisi bagian terbesar rongga perut. Pada ovarium menempel badan lemak, korpora adiposa , yang diduga merupakan sediaan energi untuk kebutuhan saat masa kawin. Ada struktur istimewa pada katak betina, organ dari Bideer , yang pada kondisi tertentu dapat tumbuh menjadi ovarium.

Pada seluruh klasis pola umum oviduktus amphibi sama. Mereka berpasangan, sebagai pipa yang memanjang dengan ostia pada ujungnya yang membuka ke arah solom. Pada bagian posterior setiap duktus Mulleri agak membesar membentuk “uterus” yang pendek, yang pada bagian terbesar spesies masing-masing terbuka ke dalam kloaka. " Uterus " amphibia berfungsi sebagai tempat penampungan sementara telur sebelum ditelurkan.

Dinding oviduktus mengandung kelenjar-kelenjar. Selama masa kawin, duktus menjadi sangat membesar dan melingkar-lingkar dan epitel yang membatasi kelenjarnya mensekresi substansi seperti gelatin yang jernih. Telur keluar dari ovarium ke dalam rongga tubuh dan langsung masuk ke ostia oleh bantuan silia-silia yang berada pada dinding peritoneum dinding tubuh, hati dan struktur-struktur di dekatnya. Setelah masuk ostia, telur lewat oviduktus turun oleh gerakan yang terpilin dan spiral dan terdorong oleh gelombang peristaltik otot-ototnya. Kelenjar oviduktus mendepositkan beberapa lapis material seperti gelatin di sekitar setiap telur. Lapisan ini akan membengkak ketika telur masuk ke dalam air.

Bentuk testis amphibia memperlihatkan korelasi dengan bentuk tubuh. Testis berbentuk oval, berisi tubulus seminiferus yang berhubungan dengan duktus kolektivus yang longitudinal. Terdapat juga badan lemak, yang pada masa kawin mengecil dan membesar sesudahnya. Ada saling hubungan antara saluran reproduksi dan sistem ekskresi pada katak jantan. Duktules eferen biasanya masuk ke testes atau sepanjang tepi medial melalui kanal longitudinal. Duktules eferen berjalan lewat mesorkhium , masuk bagian anterior opistonephros pada sisi medialnya, dan dapat juga membentuk hubungan langsung dengan duktus archinephric atau bergabung dengan pipa-pipa ginjal tertentu yang akan menghubungkannya dengan duktus archinephric. Spermatozoa lewat melalui rangkaian saluran melintang untuk bergabung dengan pipa-pipa ginjal yang mengalirkannya ke dalam archinephric.

Duktules eferen bergabung dengan kanal longitudinal yang sempit, yang disebut kanal dari Bidder , yang menjulur sepanjang sisi luar tepi medial ginjal tetapi di dalam mesorchium. Kanal dari Bidder dihubungkan oleh sejumlah duktuli pendek dengan tubulus ginjal pada bagian anterior opistonephric yang sempit. Kanal dari Bidder terdapat juga pada katak betina, tetapi rudimenter . Tubulus-tubulus ginjal tertentu muncul pada tepi lateral opistonephros dan bergabung dengan duktus archinephric, yang menjulur ke posterior. Bagian anterior duktuli archinephric, atau duktuli deferen, diutamakan untuk transportasi spermatozoa, tetapi bagian posteriornya atau duktuli deferen membantu mengalirkan urin. Masing-masing duktuli archinephric berujung pada kloaka.

Vesikula seminalis sebagai dilatasi duktuli epinephric di dekat kloaka merupakan tempat penampung spermatozoa sebelum dikeluarkan.

Pada amphibia bentuk kepala spermatozoon spiral. Spermatozoa mempunyai ekor flagela. Spermatozoa dicurahkan bersama-sama dengan dikeluarkannya telur oleh katak betina pada saat ampleksus berlangsung.