Bagaimana menurut anda terkait film Doctor Strange?

Doctor Strange

Doctor Strange adalah sebuah film pahlawan super Amerika yang menampilkan karakter Marvel Comics dengan nama yang sama, diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Motion Pictures.

Bagaimana menurut anda terkait film Doctor Strange ?

Dari ahli bedah menjadi ahli sihir. Stephen Strange yang awalnya merupakan ahli bedah, seakan harus menghadapi takdir lain karena kecelakaan mobil yang melukai kedua tangannya yang merupakan aset berharga sebagai seorang ahli bedah. Ia pun akhirnya berusaha menyembuhkan tangannya sampai ke Nepal, disana ia pun mendapat pelajaran-pelajaran baru yang tidak dapat dijawab dengan ilmu sains dan logika. Film ini tergolong fresh karena menyajikan yang sama sekali berbeda dengan deretan film Marvel lain. 7.5/10

Doctor Strange adalah film superhero teraneh dan teredan dari Marvel sejauh ini. Triknya tidak baru, namun komponen-komponennya —yang diambil dari film semacam The Matrix atau Inception— diracik sedemikian rupa sehingga terasa segar. Adegan seperti “membengkokkan gedung” langsung dipinjam dari Inception, tapi sutradara Scott Derrickson beserta tim efek spesialnya berkreasi melewati itu. Tak ada batas ruang atau gravitasi disini; langit-langit bisa menjadi lantai, permukaan datar bisa tereskalasi atau terdegradasi, realitas bisa dibelokkan. Bukan hanya untuk pamer efek, Derrickson menggunakannya dengan kreatif untuk menggerakkan beberapa sekuens aksi. Visualnya membuat teler, sekuens aksinya memusingkan, namun terlihat fantastis di saat bersaman.

Semua ini memang terdengar tak rasional — jelas, Doctor Strange memang tak dimaksudkan untuk masuk akal karena ia melibatkan sihir, arwah dan chakra. Film ini ditujukan sebagai pertunjukkan efek spesial dan oleh karenanya, berpondasi kuat pada efek spesial. Benar, ia dipenuhi dengan CGI, namun alih-alih terkesan sebagai manifestasi artifisal di dunia nyata, CGI-nya berfungsi sebagai sarana pembangunan semesta dalam film. Ini adalah contoh dari sedikit film dimana saya bisa memaklumi CGI yang eksesif.

Benedict Cumberbatch adalah dokter Stephen Strange, seorang ahli bedah saraf hebat yang arogan. Dibandingkan menyelamatkan pasien, prioritas utamanya adalah reputasi dan uang. Kecelakaan terjadi saat Strange memacu mobil sport menterengnya, yang mengakibatkan saraf di tangannya cacat. Ia tak bisa menulis, apalagi menangani operasi. Demi mencari kesembuhan, ia melakukan perjalanan hingga ke Kathmandu. Disana ia bertemu dengan Sang Leluhur (Tilda Swinton), seorang guru mistis yang memperkenalkannya dengan dunia sihir dan multidimensi.

Sementara itu, mantan murid Sang Leluhur, Kaecillus (Mads Mikkelsen) telah mencuri mantra terlarang dan berencana untuk membuka gerbang ke Dimensi Gelap. Perguruan Sang Leluhur selama ini ternyata adalah pelindung bumi dari ancaman goib. Dan dengan bahaya besar yang akan menjelang, mau tak mau Strange harus terlibat di dalamnya. Untungnya, Strange mampu menguasai ilmu sihir dalam waktu begitu singkat, yang akan membuat Harry Potter terlihat bodoh.

Semesta dalam Doctor Strange tampaknya tak terbatas, namun sepanjang pengetahuan saya dalam menonton, saya mempelajari bahwa setidaknya ada 3 dimensi disini selain dunia nyata: Dimensi Astral, Dimensi Cermin dan Dimensi Gelap. Para jagoan dan villain kita juga bertarung di setiap dimensi tersebut. Akal sehat kita berkali-kali akan ditentang dengan berbagai visualisasi surreal. Film memberikan penjelasan akan logika dan peraturan dimensinya, tapi, hei, sejak kapan sihir masuk akal? Semua bisa terjadi dan ada beberapa titik di tengah film dimana saya tak tahu bagaimana dan dimana sesuatu terjadi. Film ini menyadari kegilaan konsepnya dan membuat lelucon dari hal tersebut.

Adegan pertarungannya memang berbasis sihir, namun tak hanya sekedar melempar mantra atau adu jurus kebatinan, melainkan juga martial arts serta manipulasi ruang dan waktu. Dan ini bukan lip service belaka; adegan puncaknya adalah Doctor Strange yang mengendalikan waktu. Adegan ini melibatkan makhluk CGI raksasa, namun puncaknya bukanlah saat jagoan kita melakukan pertarungan bombastis dengan segala macam ledakan CGI… Ups, saya terlalu banyak bicara. Silakan anda temukan sendiri.

Selain suguhan visual impresif, satu lagi faktor yang mengangkat kualitas film ini adalah pemainnya yang mampu membawakan karakter yang nyaris satu dimensi menjadi layak tonton. Doctor Strange adalah satu lagi film Marvel yang berisi aktor yang terlalu kompeten untuk perannya. Swinton, Cumberbatch dan Chiwetel Ejiofor (yang bermain sebagai tangan kanan Sang Leluhur, Mordo) dengan mudah menyatu dengan peran masing-masing. Rachel McAdams (sebagai Christine Palmer, rekan kerja Strange) hanya mendapat porsi minim, tapi punya chemistry yang cukup untuk menggambarkan pada kita bahwa mereka sudah akrab sejak lama. Film ini hanya memberikan sedikit ruang bagi perkembangan karakter, khususnya Kaecillus-nya Mikkelsen yang sebenarnya punya latar belakang yang lumayan menarik.

Referensi

http://www.ulasanpilem.com