Bagaimana menurut anda terkait dengan fenomena Hutan Vertikal ?

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara di Cina yang semakin parah kerap menjadi sorotan dunia. Saking parahnya, Desember lalu, pemerintah memberi saran bagi kota-kota yang dilanda kabut asap tersebut untuk mengeluarkan peringatan bahaya.

Berbagai upaya dikerahkan pemerintah untuk menangani masalah kabut asap tersebut. Salah satunya adalah Nanjing Green Towers, bangunan multifungsi yang dirancang untuk mengatasi masalah polusi udara.

Minggu ini, studio arsitektur asal Italia, Stefano Boeri Architetti, menunjukkan rancangannya untuk Nanjing Green Towers, yang akan dibangun di Distrik Pukou, Nanjing. Dengan 1.100 pohon dari 12 jenis spesies lokal dan 2.500 tanaman, bangunan-bangunan ini akan berfungsi sebagai penyaring udara.

housing-estate.com

Apabila dibentangkan, total area hijau setiap bangunan mencapai hingga 6.000 meter persegi. Menurut para arsiteknya, hutan buatan ini setiap harinya akan mampu menyerap 25 ton kabut asap dan memproduksi 60 kilogram oksigen.

Sebelumnya, Studio Boeri telah membangun proyek hutan vertikal yang sama di Milan, Italia, dan Lauranne, Swiss. Nanjing Green Towes akan menjadi hutan vertikal pertama di Asia.

Rencananya, menara Nanjing Green yang paling tinggi akan mencapai hingga 200 meter dan menyediakan berbagai fasilitas, seperti kantor, museum, sekolah arsitektur hijau, dan rooftop club.

Sedangkan, di dalam menara terendahnya dengan tinggi 108 meter, akan dibangun Hotel Hyatt dan kolam renang rooftop. Studio Boeri menargetkan proyek ini agar selesai tahun depan.


Fenomena hutan vertikal ini tentu merupakan hal baru di Asia. Inovasi yang sebelumnya di kembangkan di Eropa terutama di Italia ini tentu merupakan sebuah respon dari pemerintah Cinta dalam menghadapi polisi udara yang sedang menjangkit di Cina. Seperti yang diketahui bahwa polusi di udara di Cina sudah masuk kategori berbahaya.

Langkah ini tentunya tepat karena umumnya daerah yang sangat berpolusi merupakan kawasan kota yang padat sehingga tentu sulit apabila harus membuka lahan untuk menciptakan ruang kawasan hutan. Disamping itu inovasi ini juga tentu juga menghemat ruang yang terbatas. Menyatukan alam dan peradaban tentu menjadi solusi.

Tapi disisi lain, sudah tentu proses konstruksi akan menambah polusi dalam jumlah yang tidak sedikit dikarenakan limbah sisa konstruksi dan waktu yang panjang. Dari hal tersebut sudah tentu untuk merasakan manfaat dari hutan vertikal ini membutuhkan waktu. Disamping itu penanaman tanaman di gedung juga pastinya akan terbatas dan tidak sebebas tumbuhan yang tumbuh di tanah. Ditambah lagi dengan biaya perawatan yang tidak sedikit.

Terlepas dari kekurangan yang ada, sudah tentu hutan vertikal ini diharapkan untuk menjadi solusi dari permasalahan pencemaran udara yang sudah lama menjadi permasalahan utama di dunia.

Bagaimana menurut anda terkait dengan fenomena Hutan Vertikal ?