Analisis selisih biaya produksi terdiri dari analisis biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Bagaimana menghitung selisih biaya (yield) dalam akuntansi biaya?
Analisis selisih biaya produksi terdiri dari analisis biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Bagaimana menghitung selisih biaya (yield) dalam akuntansi biaya?
Analisa selisih biaya produksi merupakan proses menganalisa selisih biaya yang timbul karena perbedaan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan biaya standar, dan menentukan penyebab selisih biaya tersebut. Biaya produksi terdiri dari tiga komponen yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, maka selisih biaya produksi juga dianalisis menurut tiga jenis biaya produksi tersebut. (Abdul Halim, 2010).
Menurut Abdul Halim (2010 ), “Biaya bahan baku standar adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk tertentu”. Biaya bahan baku standar terdiri dari dua komponen yaitu:
Penentuan harga bahan baku standar
Harga bahan baku standar adalah harga bahan baku yang diharapkan oleh perusahaan berlaku selama periode tertentu.
Kuantitas bahan baku standar
Kuantitas bahan baku standar adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai untuk membuat satu satuan produk tertentu.
Menurut Abdul Halim (2010 ), “Analisa selisih biaya bahan baku adalah selisih biaya bahan baku yang disebabkan oleh adanya biaya bahan baku standar dengan biaya bahan baku yang sesungguhnya”.
Selisih biaya dapat disebabkan oleh :
Menurut Mulyadi (2007 ) terdapat tiga model analisa selisih biaya bahan baku yaitu:
Metode Analisa Satu Selisih
Dalam model ini selisih antara biaya bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku standar tidak dipecah kedalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas yang disebut selisih total bahan baku.
Secara matematis perhitungannya dilakukan sebagai berikut:
ST = (Hst x Kst) (HS x KS)
Keterangan :
ST = Selisih Total
HS = Harga Sesungguhnya
HSt = Harga Standar
KS = Kuantitas Sesungguhnya
KSt = Kuantitas Standar
Metode Analisa Dua Selisih
Dalam model ini selisih antara biaya bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku standar dipecah kedalam dua macam selisih yaitu selisih harga dan selisih kuantitas.
Selisih Harga Bahan Baku
Selisih harga bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara harga bahan baku yang dibeli dengan harga bahan baku standar.
Secara matematis selisih harga bahan baku yang dipakai dapat dirumuskan sebagai berikut:
SH = (HSt - HS) KS
Keterangan :
SH = Selisih Harga
HS = Harga Sesungguhnya
HSt = Harga Bahan Baku Standar
KS = Kuantitas Sesungguhnya
Selisih Kuantitas Bahan Baku
Selisih kuantitas bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara kuantitas bahan baku yang dipakai dengan kuantitas standar.
Secara matematis selisih kuantitas bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut:
SK = (KSt – KS) HSt
Keterangan :
SK = Selisih Kuantitas
KS = Kuantitas Sesungguhnya
KSt = Kuantitas Standar
HSt = Harga Standar
Metode Analisa Tiga Selisih
Metode analisis tiga selisih merupakan perluasan dari model analisa dua selisih, dimana selisih harga bahan baku dipisahkan menjadi selisih harga dan selisih campuran.
Secara matematis Metode analisa tiga selisih dapat dirumuskan sebagai berikut:
SH = (HSt - HS) KSt
SK = (KSt - KS) HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt - KS)
Keterangan :
SH = Selisih Harga Bahan Baku
SK = Selisih Kuantitas Bahan Baku
SHK = Selisih Harga Bahan Baku Dan Selisih Kuantitas
BB HS = Harga Bahan Baku Sesungguhnya
HSt = Harga Bahan Baku Standar
KS = Kuantitas Bahan Baku Sesungguhnya Yang Dipakai
KSt = Kuantitas Standar Bahan Baku
Menurut Abdul Halim (2010), “Analisa selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih biaya tenaga kerja langsung yang disebabkan oleh adanya biaya tenaga kerja langsung standar dengan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya”.
Menurut Abdul Halim (2010) terdapat tiga model analisa selisih biaya tenaga kerja langsung yaitu:
Model Analisa Satu Selisih
Selisih upah langsung adalah selisih antara biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya terjadi dengan biaya tenaga kerja standar
SUL = Upah Langsung Seungguhnya – upah langsung standar
SUL = (Tss x JKss) - (Tst x JKst)
Keterangan :
SUL = Selisih Upah Langsung
Tss = Tarif Upah Sesungguhnya
Tst = Tarif Upah Standar
JKss = Jam Kerja Sesungguhnya
JKst = Jam Kerja Standar
Model Analisa Dua Selisih
Selisih Tarif Upah Langsung
Selisih tarif upah langsung adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan tarif upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah standar.
STU = (Tss x JKss) – (Tst - JKss)
STU = (Tss - Tst) JKss
Keterangan :
STU = Selisih Tarif Upah Langsung
Tss = Tarif Upah Langsung per Jam Sesungguhnya
Tst = Tarif Upah Langsung per Jam Standar
JKss = Jam Kerja Sesungguhnya
Selisih Efisiensi Upah Langsung
Selisih efesiensi upah langsung adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan atara jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja standar.
SEU = (JKss x Tst) – (JKst x Tst)
SEU = (JKss – JKst) Tst
Keterangan :
SEU = Selisih Efesiensi Upah Langsung
JKss = Jam Kerja Sesungguhnya
JKst = Jam Kerja Standar
Tst = Tarif Upah Langsung Standar per Jam
Model Analisa Tiga Selisih
Model analisa tiga selisih merupakan perluasan dari model analisa dua selisih, dimana selisih tarif upah langsung dipisahkan menjadi dua yaitu selisih tarif dan selisih tarif efesiensi.
STU = (Tss-Tst) x JKst
SEU = (JKss-JKst) x Tst
STE = (Tss- Tst) x (JKss-JKst)
Keterangan :
STU = Selisih Tarif Upah Langsung
SEU = Selisih Efesiensi Upah Langsung
STE = Selisih Tarif Efisiensi Upah Langsung
Tss = Tarif Upah Langsung Sesungguhnya
Tst = Tarif Upah Langsung Standar
JKss = Jam Kerja Sesungguhnya
JKst = Jam Kerja Standar
Menurut Ibnu Subiyanto, “Perhitungan selisih biaya overhead pabrik sama dengan selisih bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Tetapi overhead pabrik terdiri dari beberapa jenis biaya ada yang variabel dan ada yang tetap”. (Ibnu Subiyanto, 1993).
Menurut Abdul Halim, “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan overhead pabrik standar”. (Abdul Halim, 2010).
Ada empat metode yang digunakan untuk menghitung biaya overhead pabrik yaitu :
Model Analisa Satu Selisih
Selisih biaya overhead total adalah selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk.
SBOP = BOPss – BOPst
SBOP = BOPss - (Kpst x Tst)
Keterangan :
SBOP = Selisih Biaya Overhead Pabrik Total
BOPss = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kpst = Kapasitas Standar
Tst = Tarif Standar BOP ( tarif tetap standar + tarif variabel standar)
Model analisa dua selisih
Selisih terkendalikan
Selisih terkendalikan (controllable variance) adalah selisih biaya yang disebabkan oleh perbedaan antara biaya overhead yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar (angaran fleksibel pada kapasitas standar).
SET = BOPss – BOPKst
SET = BOPss - [BTA + (Kpst x TVst)]
SET = BOPss - [(KN x TTst) + (Kpst x TVst)]
Keterangan :
SET = Selisih Terkendalikan
BOPss = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
BOPKst = BOP Yang Dianggarkan Pada Kapasitas Standar
BTA = Biaya Overhead Tetap Yang Dianggarkan
Kpst = Kapasitas Atau Jam Standar
KN = Kapasitas Normal, yaitu Kapasitas yang Dipakai Dasar Menghitung Tarif Standar
TVst = Tarif Variabel Standar
TTst = Tarif Tetap Standar
Selisih volume
Selisih volume (volume variance) adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk.
SV = BPOKst - BOPst
Keterangan :
SV = Selisih Volume
BPOKst = Biaya Overhead Pabrik (anggaran pada kapasitas standar)
BOPst = Biaya Overhead Standar atau BOP Dibebankan kepada Produk Melalui Rekening Barang Dalam Proses
Model Analisa Tiga Selisih
Selisih Anggaran
Selisih anggaran atau selisih pembelajaran (spending variance) adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya overhead sesungguhnya dibandingkan dengan biaya overhead pada kapasitas sesungguhnya.
SA = BOPss – BOPKss
SA = BOPss - [BTA + (Kpss x TVst)]
SA = BOPss - [(KN x TTst) x (Kpss x TVst)]
Keterangan :
SA = Selisih Anggaran
BOPss = Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
BOPKss = Biaya Overhead Pabrik
BTA = Biaya Overhead Pabrik telah Dianggarkan
KN = Kapasitas Normal
Kpss = Kapasitas Sesungguhnya
TTst = Tarif Tetap Standar
TVst = Tarif Variabel Standar
Selisih kapasitas
Selisih kapasitas (capacity variance) adalah selisih antara biaya overhead pabrik pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead yang dibebankan.
SK = BOPKss – BOPB
Keterangan :
SK = Biaya Overhead Pabrik pada Kapasitas Sesungguhnya
BOPB = Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
Selisih Efisiensi
Selisih efisiensi (efficiency variance) adalah selisih antara biaya overhead dibebankan dengan biaya overhead pabrik standar.
SE = BOPB – BOPst
SE = (Kpss xTst) – (Kpst x Tst)
SE = (Kpss – Kpst) Tst
Keterangan :
SE = Selisih Efisiensi
BOPB = Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
BOPst = Biaya Overhead Pabrik Standar KPss = Kapasitas Sesungguhnya
KPst = Kapasitas Standar
Tst = Tarif Total Standar
Model analisa empat selisih
Model analisa empat selisih merupakan perluasan dari model analisa tiga selisih, dimana selisih efisiensi dipisahkan menjadi selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
SA = BOPss – (KN x TTst) + (Kpss x TVst)
SK = (KN – Kpss) TTst
SEV = (Kpss – Kpst) TVst
SETt = (Kpss – Kpst) TTst
Keterangan :
SA = Selisih Anggaran
SK = Selisih Kapasitas
SEV = Selisih Efisiensi Variabel
SETt = Selisih Efesiensi Tetap
BOPss = Biaya Overhead Sesungguhnya
KN = Kapasitas Normal
KPss = Kapasitas Sesungguhnya
KPst = Kapasitas Standar
TVst = Tarif Variabel Standar
TTst = Tarif Tetap Standar