Bagaimana Menghadapi Teman Kelompok yang Tidak Bisa Diajak Kerjasama?

Untitled-20

Seringkali tugas kuliah yang diberikan oleh dosen mengharuskan kita untuk terlibat dalam kelompok. Banyak kekurangan dan kelebihan dalam mengerjakan tugas secara berkelompok. Untuk kelebihannya sendiri diantaranya adalah tugas dapat dibagi-bagi sehingga beban perindividunya dapat berkurang, perkejaan jadi cepat selesai, dapat bertukar ide, dll. Kemudian untuk kekurangannya sendiri diantaranya adalah kita perlu menunggu teman-teman lain untuk mengerjakan tugas, menyamakan persepsi, harus menyeragamkan waktu untuk berdiskusi, dll. Terlebih lagi jika ada teman sekelompok yang pasif, tidak pernah mengusulkan ide, atau bahkan “ilang-ilangan” atau sulit untuk di kabari. Hal tersebut pastinya dapat menghambat pengerjaan tugas kelompok.

Nah menurut Youdics, bagaimana kah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menghadapi teman sekelompok yang tidak bisa diajak kerjasama dengan baik versi kamu?

Image Source

people sitting down near table with assorted laptop computers photo – Free Business Image on Unsplash

Nah ini merupakan persoalan yang sering saya jumpai, atau mungkin teman-teman yang lain juga merasakan. Apalagi disaat kita terlibat di dalam kelompok dalam jangka waktu yang lama, misal untuk beberapa tugas kedepan atau berjangka waktu yang cukup lama. Menurutku ini cukup dilema, dimana pada saat kita berusaha menjadi yang aktif, maka “oknum” ini akan merasa keenakan bahwa tugas kelompok bisa terselesaikan karena ada kita. Namun, kalau kita coba dengan “terapi diam” pula, maka tugas kelompok bisa-bisa terbengkalai.

Kalau dari aku sendiri, metode yang pertama aku coba untuk menyadarkan “oknum” ini adalah dengan menyindirnya beserta mention pada grup chat yang berisi semua anggota kelompok, dengan harapan mereka sadar bahwa kontribusi mereka dibutuhkan untuk kelompok. Kalau semisal memang tidak ada perkembangan, mungkin saya akan mengajak anggota-anggota kelompok aktif yang lain untuk mendiskusikan masalah ini. Bagaimana enaknya? Apa tindakan yang perlu kita lakukan untuk “oknum” ini? Apa perlu dibicarakan secara terang-terangan (di grup kelompok) atau baik-baik (lewat chat pribadi)?

1 Like

Menurutku ini termasuk common issue saat ini ya, apalagi disaat pandemi seperti ini yang semuanya serba daring atau online. Beberapa dosen tetap mengharuskan kita untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. Biasanya untuk tugas presentasi, makalah, dan tugas laporan akhir yang mewajibkan kita untuk berkelompok. Kalau aku sendiri aku pernah ada disituasi seperti ini, dimana salah satu teman kelompokku sangat tidak aktif dalam kegiatan mengerjakan tugas kelompok, jujur itu membuat beban kelompok menjadi semakin besar dan sangat mengganggu. Untuk sikapku dalam menghadapi seseorang yang seperti itu yang pertama akan aku lakukan adalah menghubunginya secara pribadi lalu aku akan membicarakannya dengan anggota kelompok yang lain juga. Jika masih tidak ada respon dari orang tersebut aku akan izin kepada orang itu untuk menghapus namanya dari kelompok dan melaporkannya pada koordinator kelas atau penanggung jawab kelas, karena menurutku orang yang seperti itu benar-benar sangat mengganggu dan tidak bertanggung jawab. Setidaknya itu yang pernah aku lakukan ketika aku pernah menemukan teman yang tidak bisa diajak bekerja sama.

2 Likes

Wah, sering banget nih hadapin situasi kayak gini, apalagi pas kuliah online. Banyak banget yang jadinya malah anggap enteng tugas kelompok karena gak ketemu langsung. Kalau ada di kelompok yang pasif, aku sebisa mungkin mencoba untuk selalu berinisiatif duluan supaya yang lainnya juga tergerak untuk mulai kerjain tugas. Aku selalu berpikir bahwa lebih baik aku mulai dulu walaupun hanya inisiatif kecil kayak tanya “apa nih yang mau di diskusiin dulu?” atau sekedar ajak “yuk bagi tugas”. Tapi di beberapa kasus kerja kelompok, memang ada orang yang beneran susah banget untuk diajak kerjasama. Menurut aku, tugas kelompok itu sama pentingnya kayak tugas individu, harus diselesain juga dengan baik. Jadi aku paling gak terima kalau ada orang yang gak bisa diajak kerjasama. Cara aku mengatasinya yang paling pertama adalah panggil orang itu di group kelompok, tanya dia kemana atau kenapa belum respon. Kalau gak mempan, biasanya aku lanjut ke personal chat atau aku telfon sekalian supaya lebih cepet. Tapi, kalau dengan cara tersebut orang itu tetep gak bisa diajak kerjasama, pasti kelompok aku akan diskusi untuk ambil langkah yang lebih tegas. Biasanya berakhir dengan ditinggal aja dan namanya gak ditulis. Menurut aku itu langkah yang paling tepat dan simple kalau ada orang yang sama sekali gak bisa diajak kerjasama di kelompok kita.

1 Like

Kalau bisa memilih sendiri teman kelompoknya, maka aku akan memilih teman yang sudah aku kenal karena pasti jauh lebih nyaman untuk berkomunikasi. Tapi kalau teman kelompoknya ditentukan oleh dosen, ini menurutku agak sedikit rumit apalagi kalau sebelumnya tidak saling kenal dekat karena pasti masih ada canggung-canggungnya sedikit. Dan menurut pengalamanku, kebanyakan kelompok yang komunikasinya tidak lancar pasti sulit buat kerja sama. Ujung-ujungnya ada yang kena sial harus mendapat bagian lebih banyak. Selama ini yang aku lakukan untuk mencegahnya adalah dengan rutin berkomunikasi antar anggota kelompok. Tidak melulu harus membicarakan tugas kelompok, tapi bisa juga membahas obrolan ringan atau me-reply story-nya supaya agak lebih cair. Kalau sudah cair pasti jauh lebih mudah untuk diajak kerja sama. Jangan lupa juga untuk membuat timeline, nantinya tiap orang bisa saling mengingatkan satu sama lain untuk menyelesaikan bagiannya masing-masing. Kalau cara ini masih tidak mempan juga bisa coba “ancam” dia sedikit. Kalau masih tidak mempan juga, ya terpaksa tidak usah dimasukkan namanya ke dalam kelompok dan bilang sejujurnya pada dosen. Tidak perlu takut dimusuhi, daripada cape kerja sendirian, kan? Lagipula sebelumnya kan sudah diingatkan dengan baik-baik.

1 Like

Sebelumnya jika aku benar benar tidak tau orang tsb, mungkin karena klompok yang acak dan dipilihkan oleh dosen,aku bakalan cht pribadi dulu cari tau alasan dia kaya gtu kenapa, mencari tau penyebabnya, mengapa dia sangat sulit diajak kerja sama. Dengan begitu, akan tahu pokok permasalahannya dan hal itu akan mempermudah kami dalam mencari solusi. jika sudah baru didiskusiin ke anggota klompok yang lain gimana enaknya dan lain lain. namun jika anggota klompok merupakan teman teman saya sendiri mungkin akan lebih mudah dalam mencari tau kenapa dia begtu.

1 Like

Aku rasa sebagian banyak orang pernah mengalami hal ini deh, termasuk aku pribadi. Kasus seperti ini tentunya menjengkelkan banget ya, disamping kita memiliki tanggung jawab yang harus diselesaikan kemudian ditambah lagi dengan anggota kelompok yang pasif dan tidak bisa diajak bekerja sama. Pada dasarnya sebuah kelompok dibentuk itu bertujuan untuk mengurangi beban yang kita punya, karena dengan mengerjakan bersama-sama maka kemungkinan besar tanggung jawab atau tugas yang kita punya akan dapat terselesaikan dengan lebih efektif dan efisien. Namun realitanya, hal tersebut seringkali tidak sesuai. Banyak dari teman kita yang tiba-tiba menghilang atau bahkan tidak muncul sejak awal kelompok tersebut dibuat. Terlebih banyak orang yang mengandalkan teman mereka yang lebih unggul, karena yakin bahwa mereka akan bekerja lebih dominan. Padahal kebiasaan mengandalkan atau bergantung pada orang lain bukanlah hal yang baik, sebab bukan hanya merugikan diri sendiri namun juga orang lain.

Berdasarkan pengalamanku, untuk menghindari hal tersebut bisa dilakukan dengan cara membagi tugas per individu dalam sebuah kelompok. Namun, jika terdapat anggota kelompok yang tidak bertanggung jawab atau lari dari tugas yang diberikan maka bisa dengan langsung menghubungi mereka terkait progress tugas yang dikerjakan. Jika hal tersebut tidak berhasil, maka sebaiknya dapat dilaporkan kepada pihak yang memberikan tugas atau tanggung jawab tersebut. Atau juga dapat dilakukan dengan cara lain seperti tidak mencantumkan nama mereka. Hal ini karena jika kita membiarkan mereka terlepas dari tanggung jawab yang dimiliki, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaannya hingga nanti. Selain itu, ketika aku berada pada sebuah kelompok yang anggotanya pasif maka biasanya aku akan memulai untuk membuka diskusi. Dengan harapan kita dapat menyelesaikan tugas lebih awal.