Bagaimana mengembangkan sebuah produk tetap sesuai dengan perkembangan IT dan tetap sejalan dengan visi misi?


Bagaimana mempertahankan sebuah produk yang kita buat agar tetap sesuai visi misi kita diawal? Sedangkan perkembangan IT saat ini sangat pesat dan menuntut agar produk yang kita buat mengikuti perubahan zaman tersebut. Kemudian, manajemen produk seperti apa yang dapat diterapkan di perusahaan tersebut?

Teknologi Informasi saat ini bukan menjadi hal pendukung kebutuhan, melainkan dapat dikatakan sebagai aktor yang mempengaruhi user untuk selalu mengikuti perkembangannya, terutama internet. Internet saat ini sudah menjadi IoT, hal ini yang mempengaruhi banyaknya perusahaan diluar sana yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuat sebuah produk / startup seperti media sosial, games, dan banyak yang lain.

Namun, tidak semua produk maupun stratup yang dibuat tersebut selalu meraih kesuksesan sejak diluncurkan, tidak banyak dari mereka yang dapat survive dengan produk lainnya. Hal yang penting dalam membuat sebuah produk adalah bagaimana manajemen produk itu sendiri dan vision dari produk tersebut, apakah perusahaan mempunyai vision yang jelas, terarah dan dapat mereka pertahankan serta mereka kembangkan, namun masih tetap sejalan dengan perkembangan IT di era sekarang.

tips-product-management-600x405

Mungkin beberapa dari kita mengenal produk yang dahulunya sukses berat, namun di era sekarang hanya tersisa namanya saja, ataupun eksistensi mereka saat ini masih tetap ada, namun power dari produk tersebut tidaklah maksimal dirasakan oleh user.

Saya ambil studi kasus BBM dan facebook. BBM memiliki tujuan / vision sebagai wadah komunikasi antar pengguna satu dengan lainnya, namun hanya terbatas dapat digunakan oleh kalangan atas saja seperti manager, dan lain sebagainya, akan tetapi seperti dilihat sekarang ini fungsi BBM tidak seperti awal dulu yang hanya digunakan sebagai media chatting, namun sekarang sudah terdapat banyak sekali fitur – fitur yang ada di bbm seperti fitur pembayaran listrik dan lain sebagainya, dimana menurut saya hal tersebut sudah tidak sesuai dengan fungsi BBM itu sendiri apa, apalagi BBM saat ini bukan dikenal sebagai OS, namun aplikasi.

Jika kita kembali ke awal, BBM merupakan salah satu fitur yang terdapat di OS dan Hp dengan brand BlackBerry, dimana BBM merupakan fitur yang dapat hanya dapat diakses di platform BlackBerry saja, namun nyatanya di era sekarang BBM sudah terdapat di berbagai macam platform.

Selanjutnya adalah Facebook, Mark Zuckberg yang merupakan CEO Facebook mengatakan perihal dirinya mendirikan facebook adalah dia berkeinginan memberikan kemudahan bagi banyak orang untuk membangun komunitas secara online dan mendekatkan dunia dalam satu genggaman. Hal ini terealisasikan dengan sukses dilihat banyak sekali pengguna Facebook di seluruh penjuru dunia, bahkan banyak juga anak di bawah umur di Indonesia yang menggunakan facebook.

Hal tersebut malah memberikan dampak negatif terhadap facebook yang dikenal sebagai sebuah wadah informasi palsu dan sebagai wadah penyebaran konten negatif seperti video bunuh diri dan sebagainya, dari hal tersebutlah Zack merubah vision mereka menyesuaikan tingkah laku user terhadap facebook seperti itu.

Dari studi kasus diatas dapat saya tarik kesimpulan bahwa vision sebuah perusahaan terhadap porduk yang diciptakan sangatlah penting. Perusahaan harus dengan matang memikirkan apakah visi mereka sesuai dengan kebutuhan user, dapat memenuhinya dan tetap sejalan dengan tujuan perusahaan itu sendiri.

Memang banyak diluar sana startup diluar sana yang berhasil, namun perlu dipertanyakan apakah tujuan / vision dari perusahaan itu sesuai dan tercapai? Jawabannya adalah : belum tentu. Perusahaan sebesar facebook saja berani mengubah misi mereka untuk dapat menyesuaikan lingkungan.

Lalu, bagaimana manajemen produk yang tepat untuk dapat mengembangkan produk dan tetap sesuai dengan visi perusahaan??

Karena manajemen produk disini sangatlah penting untuk mendukung pembuatan produk terhadap perusahaan dan mengantarkannya sukses di pasar.

  1. Buatlah sebuah tim kerja, buatlah mereka memikirkan sebuah vision untuk perusahaan terkait produk yang akan dibuat, hal ini bertujuan agar pegawai merasa bahwa perusahaan tersebut juga miliknya, sehingga dapat membuat mereka semangat karena memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan. Setelah mereka mengemukakan vision mereka masing – masing, kemudian terdapat beberapa ada yang memiliki pemikiran yang tidak sejalan, diskusikanlah hal tersebut sehingga terbentuklah pencapaian hasil yang mufakat.
  2. Setelah visi sebuah perusahaan sudah jelas, tetaplah jaga komunikasi antar tim kerja tersebut guna mendiskusikan terkait perubahan atau plan apa yang ingin dikembangkan dari produk untuk menghadapai masa depan.
  3. Terapkan lah konsep agile Inception, Scrum dsb
    Dimana agile inception ini adalah salah satu konsep dari manajemen produk yang dapat berperan untuk menentukan cakupan proyek sejauh mana, biaya dan waktu, serta risiko apa saja yang akan dihadapi , dan memberikan pertimbangan apakah suatu proyek memungkinkan terjadi atau tidak.

Jadi, dapaat diambil poin bahwa untuk mengembangkan produk adalah kenali keadaan lingkungan sekitar, mencoba untuk peka terhadap apa yang sedang terjadi dan dibutuhkan oleh user, sehingga dapat menghasilkan produk yang up to date. Sedangkan mengenai vision itu sendiri, mengambil dari perkataan Steve Jobs

“If you are working on something exciting that you really care about, you don’t have to be pushed. The vision pulls you, Your vision should therefore motivate people, connect them to the product, and inspire them”.


Kesimpulan : Jangan biarkan vision perusahaan kita mudah terpengaruhi (tidak memiliki tujuan yang tidak jelas) buatlah vision perusahaan kita dapat mempengaruhi seseorang, buatlah user terinspirasi oleh produk kita, sehingga kita dapat dengan mudah membuat mereka suka dengan produk kita dan kita dapat lebih mudah mengembangkan produk kita itu sendiri.

sumber :
https://id.techinasia.com/pentingnya-product-management-dalam-kualitas-produk/amp/

http://www.vionex.id/2017/06/visi-misi-baru-mark-zuckerberg-membangun-facebook.html