Bagaimana mengatasi Pimpinan Proyek / Pimpinan Kerja yangmana masih junior dan kurang berpengalaman?

Bagaimana mengatasi Pimpinan Proyek / Pimpinan Kerja yangmana masih junior dan kurang berpengalaman?

Aku sih pernah ada pengalaman sebagai steering committee (SC) suatu kegiatan
dan kebetulan dalam salah satu divisi dipimpin oleh orang yang masih junior, dan anggotanya ada beberapa yang udah senior ataupun berpengalaman jadi selama mereka rapat aku sebagai SC harus ikut
dari tiap rapat mereka aku bisa menyimpulkan gimana caranya mengatasi pimpinan divisi mereka yang masih junior atau kurang berpengalaman
yaitu hal yang terutama yakni Menghargainya sebagai seorang Pimpinan divisi tersebut dimana arti menghargai sebagai pimpinan kerja bukan semata-mata nurut dengan semua keputusannya, tetapi juga menegur jika ada kesalahan ataupun kekurangannya sebagai ketua divisi

Dari literature yang saya baca yaitu buku “Risk Management for IT” dan “Project Management : A problem based approach” karya Bennet P. Lientz dan Lee Larssen, masalah project leader yang masih seorang junior dan belum memiliki pengalaman yang cukup tentu dirasa sangat biasa ditemukan di dunia pekerjaan. Hal ini sering terjadi karena bos atau pimpinan hanya mengumpulkan tim projek dan menyerahkan jabatan project leader kepada salah satu anggota tim tersebut. Sedangkan, tim tersebut berisi anggota-anggota yang masih sama-sama memulai pada pekerjaan tersebut. Dalam artian, mereka baru merasakan bekerja pada pekerjaan yang baru. Padahal, untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam project IT, tentu dibutuhkan pengalaman dari seorang project leader. Ada beberapa alasan yang mendukung mengapa seorang project leader haruslah seseorang yang berpengalaman, di antaranya adalah :

  • Seorang project leader yang junior dan kurang berpengalaman biasanya akan sulit untuk mendeteksi masalah di awal waktu. Tentu, dalam membuat sebuah pembuatan project diperlukan pendeteksian masalah di awal waktu agar tidak penanganan masalah tersebut mudah dilakukan
  • Seorang project leader yang junior dan kurang berpengalaman mudah melakukan kesalahan dalam berkomunikasi
  • Seorang project leader yang junior dan kurang berpengalaman akan sering mengalami intimidasi oleh anggota-anggota yang lebih senior.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan, di antaranya adalah:

  • Melakukan proses identifikasi dengan benar terhadap orang yang akan dipilih sebagai project leader
  • Mengimplementasikan dua pemimpin/project leader, dimana satu project leader junior dan satunya adalah senior, yang bertugas untuk mengelola project yang sama dan dalam waktu yang sama pula
  • Merotasi project leader dari waktu ke waktu sehingga ada variasi dan dapat dilakukan proses belajar antar project leader
  • Menyediakan sebuah forum antara project leader senior dengan junior pada tiap minggu, sehingga dapat dilakukan sharing ilmu antar project leader senior dengan junior.

Hal tersebut dapat memberikan berbagai manfaat. Pertama, project leader junior akan belajar lewat proses magang. Kedua, dilakukan sharing ilmu. Dan ketiga, akan didapatkan kualitas manajemen proyek yang lebih baik, karena orang yang berbeda akan memiliki sudut pandang yang berbeda juga.

1 Like

sebenarnya ada banyak tantangan untuk menjadi seorang manager atau pimpinan muda dan lebih junior. beberapa tantangan yang saya baca dari artikel kompasiana menyebutkan bahwa ada beberapa tantangan untuk menjadi seorang manager muda.
Masalah paling umum yang banyak dirasakan oleh manager muda adalah sulit untuk mendapatkan rasa hormat dari bawahan, terutama yang lebih tua dan senior. Memang untuk naik jabatan di suatu perusahaan tidak mudah, namun anda bisa membuat langkah cerdas dan menganalisa setiap kebiasaan anggota team.
Masalah selanjutnya adalah frustasi karena sering merasa tidak puas dengan hasil kerja karyawan. Kebanyakan pimpinan muda hanya berfokus kepada masalah masalah umum saja, kenyataan setelah dijalani malah akan banyak di temui masalah masalah baru di luar dugaan mereka. Yang harus selalu di ingat adalah kesuksesan tidak di raih dengan cara mudah dan cepat, maka lakukan pembagian pembagian tugas kepada karyawan dengan benar. Belajar dari kesalahan dan perbaiki kesalahan tersebut.
Selain itu politik kantor juga akan sering mempengaruhi manager muda. Jika hanya diam dan mengira semua akan baik baik saja justru akan semakin menjadi bumerang bagi manager muda. Yang harus dilakukan adalah menganalisa dari lingkungan sekitar dan menentukan langkah apa saja yang bisa anda perbuat sebagai manajer muda. Penampilan, gaya bicara, dan kecerdasan akan menjadi poin utama dalam permasalahan seperti ini.
Kesulitan lainnya yang sering dialami oleh manager muda adalah sulit untuk mengambil keputusan.Kebanyakan bingung dengan harapan perusahaan dan tugas tugas yang akan didapat team ketika keputusan sudah di tentukan. Jangan malu bertanya, karena dengan bertanya akan membuat seorang manager muda untuk selalu belajar.
Untuk memberikan sanksi akan pelanggaran yang dilakukan karyawan juga sangat di butuhkan oleh suatu perusahaan. Ketika aturan dilanggar, seorang manager muda jangan mengambil tindakan terlalu cepat. Lakukan pendekatan dan teguran kecil sebelum menjatuhkan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran.

Menurut saya menjadi manager muda memang susah, namun kepercayaan dari team sangat di perlukan. Menjadi seorang karyawan dengan manager yang lebih muda dari anda maka yang harus anda lakukan adalah selalu percaya dan hargai setiap keputusan yang di buat. Dalam dunia kerja senior atau junior tidak masalah untuk memimpin suatu perusahaan, profesionalitas sangat dituntut dalam dunia kerja. Ketika seseorang menjadi pimpinan dari suatu perusahaan maka dia telah dianggap sebagai orang yang pantas untuk memipin team nya ke hal yang lebih baik. Dengan kepercayaan dan profesionalitas yang anda tunjukkan maka perusahaan akan berjalan dengan baik

Menambahkan saja,dari ketiga komentar, dapat saya ambil poin bahwa untuk mencegah permasalahan ini timbul, ada sebuah kesamaan ide pencegahan yaitu saling menghormati antar leader junor dengan anggota yang lebih tua dan senior. Dalam buku yang menjadi literatur saya, “RIsk Management for IT” dan “Project Management : A Problem Based on Approach” karya Bennet P. Lientz dan Lee Larssen, untuk mencapai sebuah keharmonisan dalam kinerja seorang leader yang masih dalam taraf junior dan kurang memiliki pengalaman, dibutuhkan juga peran serta dari manajemen untuk lebih membantu leader junor agar bisa lebih survive. Menurut dua buku yang telah saya sebutkan di atas, bukan rahasia umum jika pihak manajemen perusahaan kurang memiliki andil dalam teknis pekerjaan seorang project leader. Manajemen seolah-olah lepas tangan terhadap permasalahan tersebut. Sehingga, untuk mencegah hal itu, maka dibutuhkan peran serta pihak manajemen untuk memberikan dorongan atau sebuah regulasi bagi karyawan senior dan sudah memiliki banyak pengalaman agar mau membagikan ilmunya kepada project leader yang masih junior dan kurang memiliki pengalaman yang cukup. Dorongan atau regulasi tersebut bisa berupa pengadaan club sharing yang berisikan karyawan senior dengan project leader yang masih junior tersebut. Selain akan menimbulkan sharing ilmu, hal tersebut akan mampu menciptakan sebuah suasana yang harmonis dalam suatu tim project yang diketuai oleh leader yang masih junior. Suasana harmonis yang saling menghormati juga akan tercipta dari beberapa usulan yang telah saya buat sebelum postingan ini. Dimana diantaranya adalah dengan pengimplementasian dua project leader, dimana satu project leader senior dan satunya project leader junior; merotasi project leader dari waktu ke waktu sehingga akan tercipta variasi sehingga akan menciptakan suasana yang harmonis bagi project leader maupun anggotanya.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang Project Leader, memimpin suatu proyek / pekerjaan tidaklah mudah. Kemampuan manajerial yang tinggi dibutuhkan guna menunjang terselesaikannya suatu proyek. Maka dari itu, jika yang menjadi pimpinan adalah seorang yang masih junior dan kurang berpengalaman, perlu adanya pelatihan kemampuan (menurut referensi: http://www.snagajob.com/job-descriptions/project-manager):

  1. Leadership Skills
  2. Time Management
  3. Math and Budgetting
  4. Analytical Skills
    Karena seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan dan pengalaman akan bertambah

Bagaimanakah jika kondisinya perusahaan tidak memberikan satu pun bentuk pelatihan, dan perusahaan tidak mau tahu terhadap backgrund project leader yang masih junor dan kurang pengalaman? Perusahaan hanya meminta seorang project leader untuk menjalankan tugasnya memimpin suatu projek dengan secepat mungkin dan tentu juga sebaik-baiknya, bagaimana mengatasi hal tersebut?

Dari beberapa pengalaman yang pernah saya alami, memang ada kondisi seperti hal tersebut, maka dari itu dituntut kedewasaan dari team tersebut, yang dimaksud yakni anggota-anggota dari team tersebut harus mampu mensupport project leader tersebut, dan mengesampingkan pemikiran bahwa yang lebih muda berarti yang lebih minim pengalaman, maka dari itu project yang dijalankan akan selesai sesuai rencana

Mungkin memang yang mas Juju katakan bisa menjadi solusi, tapi kita tentu tidak bisa menepis budaya yang telah terbentuk di dunia usaha di Indonesia. Dimana, budaya yang benar-benar melekat bagi setiap karyawan, khususnya yang lebih tua dan senior adalah yang bertindak sebagai penguasa. Namun, hal ini tetap bisa dapat diantisipasi, tentunya dengan bantuan manajemen yang membawahi tim projek tersebut. Manajemen di sini mempunyai role penting dalam membangun budaya di tim projek tersebut. Sehingga dengan role utama adalah dari pihak manajemen maka diharapkan terbentuk sebuah budaya kerja yang harmonis dan sehat. Dan tentunya dapat berperan aktif dalam menyelesaikan projek yang diemban tim projek tersebut dengan baik.

Berdasarkan statement saudara Iqbal Taufiq, memang benar orang yg lebih tua dan senior yang bertindak sebagai penguasa, namun tidak semuanya demikian. Antisipasi dengan bantuan manajemen apakah sudah efektif dan efisien untuk saat ini?

Dengan sistem budaya kerja yang telah dianut sekian lama oleh banyak pekerja di dunia usaha dan industri di Indonesia seperti yang telah saya sebutkan di komentar saya sebelumnya, memang tidak semua pekerja senior bertindak sebagai penguasa, namun apakah kita juga bisa memastikan bahwa pekerja senior tersebut akan memiliki sebuah rasa ingin berbagi? Bukan saya bernegatif thinking, namun rasanya untuk level seorang staff sulit untuk bergerak jika tidak ada tekanan berupa tugas atau perintah dari atasan. Dengan permasalahan jika project leader yang memimpin tim project seorang pekerja muda dan bisa dibilang masih kurang memiliki pengalaman, tentu saja dibutuhkan sebuah proses controllling dari manajemen di atas tim project tersebut. Jelas sekali, dengan implementasi sistem kepemimpinan top-down hal itu bisa jadi akan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut. Contohnya juga sudah saya sebutkan di atas, semisal jika manajemen membuat sebuah kebijakan berupa adanya hari untuk berbagi pengalaman antara pekerja senior dengan project leader yang masih junior, tentu hal tersebut secara efektif dan efisien akan menyelesaikan permasalah di atas, karena dengan adanya peraturan tesebut, tentu secara tidak langsung akan merubah budaya kerja antara pekerja senior dengan project leader yang masih junior menuju budaya kerja yang harmonis dan saling menghargai.