Bagaimana Membangun Koordinasi yang Baik dalam Pengembangan Organisasi?

Manajemen organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan, memimpin dan mengendalikan sumber daya dalam suatu entitas dengan tujuan keseluruhan untuk mencapai tujuannya. manajemen organisasi bisnis perlu dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah agar efektif dan bermanfaat.

Bagaimana membangun koordinasi yang baik dalam pengembangan organisasi ?

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun koordinasi yang baik dalam Pengembangan Organisasi antara lain :

  1. Perencanaan yang matang
    Sebelum melakukan koordinasi perlu untuk membuat sebuah perencaan atas pelaksanaan koordinasi yang akan dilakukan. Perencanaan ini dapat meliputi waktu, agenda, dan siapa saja yang akan telribat. Hal ini penting agar koordinasi berjalan dengan efektif dan efisien, dengan mengetahui agenda sebelumnya, maka setiap pihak akan mampu untuk mempersiapkan diri sebelumnya. Penetapan waktu juga hal penting agar kegiatan dapat diarahkan sesuai waktu yang ada.

  2. Pentingnya menyamakan persepsi
    Setiap pihak yang terlibat dalam koordinasi haruslah memiliki kesamaan persepsi mengenai tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian, walaupun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, setiap pihak menyadari bahwa semua itu adalah dalam rangka saling melengkapi dan mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Misalnya kamu yang terlibat dalam suatu social project atau komunitas sosial pasti sering menemukan volunteer yang tujuannya berbeda-beda ketika bergabung. Ada yang benar-benar ingin belajar dan berkomitmen, ada yang muncul sesekali hanya untuk mendapatkan sertifikat, bahkan ada yang hanya muncul sekali dan setelah itu hilang bagai ditelan bumi. Hal ini bisa disebabkan persepsi kamu tidak sampai secara utuh kepada mereka, sehingga motivasi kuat kamu tidak menyentuh mereka dalam mencapai tujuan organisasi ataupun kegiatan.

  3. Pemahaman materi pembicaraan
    Koordinasi akan berjalan lebih efektif apabila masing-masing anggota tim memahami posisi dan tanggung jawabnya serta dalam kaitannya dengan pihak lain. Dengan demikian, ketika berbicara sudah memahami konteksnya. Terlebih lagi bagi para pemimpin, harus memahami hal yang akan disampaikan dan situasi yang terjadi. Sebagai contoh, dalam presentasi misalnya, gak ada gunanya kalau kamu menjelaskan berpuluh-puluh slide yang bikin ngantuk dan hal yang disampaikan berbelit-belit. Cukup sampaikan hal-hal yang dirasa perlu, simple dan jelas. Sehingga anggota tim pun paham apa yang harus mereka lakukan kedepannya.

  4. Sikap terbuka dan saling menghargai
    Jangan pernah berpikir karena kamu itu pemimpin, maka kamu bisa memperlakukan semua anggota tim seenaknya. Dalam suatu koordinasi, ada saatnya satu pihak harus menerima pegaturan dari pihak lain, namun tetap harus dengan sikap menghargai. Gak sedikit orang-orang yang keluar dari organisasi dikarenakan para pemimpin yang gak bisa menghargai anggotanya dengan baik. Nah, di samping itu, ada kala ketika pemimpin harus memberikan pengaturan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan anggotanya. Di situlah diperlukan sikap saling terbuka. Sikap saling terbuka ini diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin nantinya akan terjadi.

  5. Minta feedback
    Feedback diperlukan untuk melihat respon dari semua pihak yang terlibat. Umpan balik juga untuk memastikan bahwa koordinasi yang kamu lakukan dapat dipahami dengan benar dan diterima. Hal ini untuk menjamin pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga untuk melihat berbagai celah dan kekurangan yang mungkin masih ada, sehingga kamu masih bisa melakukan persiapan yang lebih matang.

  6. Penegasan dan motivasi
    Sangat penting sekali bagi kamu untuk mempertegas kembali segala yang telah disepakati ketika dilakukan koordinasi (rapat). Sehingga semua yang menjadi kesepakatan harus dapat diterima dan selanjutnya dilaksanakan dengan baik. Penegasan juga perlu dilakukan terhadap monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan, sehingga setiap orang akan bekerja atau melakukan aktivitasnya dengan lebih terarah para pencapaian tujuan yang diharapkan. Selain itu, hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemimpin juga harus mampu memotivasi agar setiap pihak yakin dan terdorong untuk melaksanakannya. Hal ini juga meningkatkan rasa memiliki oleh setiap anggota, yang nantinya sangat berpengaruh terhadap kinerja setiap anggota tim dalam mencapai hasil yang maksimal.

  7. Komunikasi informal juga perlu dibangun
    Untuk meningkatkan efektivitas hasil koordinasi yang dilakukan, selain dilakukan monitoring, kamu sebagai pemimpin juga perluu melakukan komunikasi atau pendekatan yang bersifat informal (tidak dalam konteks rapat). Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan bonding kamu dengan tim. Membangun komunikasi informal akan membuat kamu dapat meningkatkan kepercayaan dan respek dari anggota tim sehingga mereka nyaman untuk bekerja sebagai tim dengan kamu. Komunikasi informal ini mungkin bisa kamu bangun dengan melakukan hangout bareng atau melakukan aktifitas have fun bareng.