Bagaimana Konsep Integrasi Dalam Hubungan Internasional?

integrasi
Teori integrasi internasional dianalogikan sebagai satu payung yang memayungi berbagai pendekatan dan metode penerapan yaitu federalisme, pluralisme, fungsionalisme, neo fungsionalisme, dan regionalisme. Meskipun pendekatan ini sangat dekat dengan kehidupan kita saat ini, tetapi hal ini rasanya masih sangat jauh dari realisasinya , sebagaimana sekarang banyak teoritisi integrasi memfokuskan diri pada organisasi internasional dan bagaimana ia berubah dari sekedar alat menjadi struktur dalam negara. Bagaimana Konsep Integrasi Dalam Hubungan Internasional ?

Konsep Integrasi


Integrasi menitikberatkan perhatiannya pada proses di mana pemerintahan secara kooperatif bertalian bersama seiring dengan perkembangan homogenitas kebudayaan, sensitivitas tingkah laku, kebutuhan sosial ekonomi, dan interdependensi yang dibarengi dengan penegakan institusi supranasional yang multi dimensi demi memenuhi kebutuhan bersama. Hasil akhirnya adalah kesatuan politik dari negara-negara yang terpisah di tingkat global maupun regional menuju terciptanya perdamaian dunia.

Charles Pentland mendefinisikan integrasi politik internasional sebagai sebuah proses di mana sekelompok masyarakat, yang pada awalnya diorganisasikan dalam dua atau lebih negara yang mandiri, bersama-sama mengangkat sebuah keseluruhan politik yang dalam beberapa pengertian dapat digambarkan sebagai sebuah community.

Integrasi dapat dipahami sebagai suatu proses yang mengarah pada suatu kondisi yaitu (1) berbagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antar negara, (2) penyerahan kekuasaan secara bertahap kepada institusi supranasional, (3) penyeragaman nilai, (4) terjadinya masyarakat global dan rekonstruksi norma dalam komunitas politik.

Luasnya cakupan integrasi yang terdiri dari beberapa sistem yang berlainan memberikan kesulitan dalam memahami konsep integrasi. Untuk itu Walter Jones membagi integrasi dalam empat sektor yaitu:

  • Integrasi Ekonomi, merupakan yang paling kompleks dan berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar manusia. Integrasi ini dapat diupayakan melalui pasar bersama untuk meningkatkan potensi ekonomi melalui konsolidasi kebijakan.
  • Integrasi di sektor Sosial , adalah pembelokan preferensi nasional menuju loyalitas bagi kesatuan politik yang lebih besar. Keberhasilan integrasi di sektor sosial ditentukan oleh toleransi bersama dan kesamaan nilai-nilai sosial politik negara-negara yang terlibat.
  • Integrasi Politik, merujuk pada konsep integrasi yang sempit yaitu integrasi lembaga-lembaga politik pokok serta pengalihan kedaulatan atas kebijakan luar negeri ke tangan lembaga-lembaga institusional bersama. Tujuan pengalihan bukan untuk menghilangkan pemerintahan nasional, melainkan membatasi wewenangnya pada fungsi-fungsi tertentu.
  • Integrasi dalam sektor Keamanan, dapat tumbuh dari persekutuan (aliansi) namun sebaiknya aliansi yang betul-betul integratif jarang ditemui. Dari beberapa fakta yang ditemui seperti NATO, terdapat dua kesimpulan yaitu integrasi keamanan harus didahului oleh integrasi politik mengingat pentingnya kebijakan strategis bagi kelangsungan hidup nasional dan pemerintah yang berkuasan. Dan yang kedua integrasi keamanan hanya berlangsung dalam masa-masa krisis yang muncul berasal dari kebutuhan vital yang mendesak bukan dari desakan-desakan domestik dan pertimbangan politik dan sosial.

Keempat bidang integrasi di atas yang saling terkait satu sama lain pada akhirnya akan mengarah pada tujuan akhir dari proses integrasi yaitu pada terbentuknya integrasi model negara dan model komunitas. Dalam terminologi institusional, model negara sangatlah spesifik, terutama bagi penganut faham Federalis dan Fungsional, dimana konsensus integrasi haruslah berdasarkan konstitusional dalam artian negara yang berdaulat yang menyatukan identitas nasionalnya dalam entitas politik baru yang legal. Sedangkan model komunitas menitikberatkan pada proses yang terjadi dalam hubungan antar penduduk negara dengan sedikit keterlibatan negara.

Sumber:

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MzdjYWE3NDVjOWY2MTFmOWVlMDcwYjk2ZjNiNmViMGY2NGRhNzg3OA==.pdf