Bagaimana klasifikasi hewan berdasarkan waktu aktivitasnya?

nokturnal

Hewan memiliki waktu-waktu tertentu untuk beraktivitas, misalnya hewan Kelelawar yang beraktivitas pada malam hari. Bagaimana klasifikasi hewan berdasarkan waktu aktivitasnya ?

2 Likes

Klasifikasi Hewan BersadarkanWaktu Aktivitasnya


Menurut waktu beraktivitasnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan diurnal, krepuskular, dan nokturnal. Hewan krepuskular aktif saat fajar dan senja. Sedangkan hewan diurnal adalah aktif saat siang hari. seperti pada penjelasan berikut :

  1. Hewan Diurnal

    Seperti hewan diurnal, diurnaliti (perilaku diurnal) juga menjadi salah satu bentuk adaptasi hewan terhadap cahaya matahari dan suhu. Beberapa hewan yang biasanya bersifat nokturnal saat di alam liar dapat berubah menjadi diurnal saat didomestikasi. Hal ini sebagai bentuk penyesuaian terhadap aktivitas manusia. Banyak hewan yang beraktivitas pada siang hari atau diurnal. Baik dari kelas mamalia, burung, reptil, hingga amfibi, dan ikan.

  2. Hewan Krepuskular

    Beberapa hewan yang santai digambarkan sebagai nokturnal sebenarnya krepuskular dan vespertine , menunjukkan spesies aktif hanya di fajar atau hanya di kala senja. mereka yang aktif selama pagi dan malam senja dikatakan memiliki pola bimodal aktivitas.

    Sejumlah spesies mamalia krepuskular, termasuk beberapa kelelawar, hamster, housecats , anjing liar, kelinci, musang, kelinci percobaan, dan tikus. Mamalia krepuskular lainnya meliputi ocelots , prosimia , Panda merah, beruang, rusa, rusa, chinchillas , common mouse sigung, Australia wombat , walabi , Quoll , posum dan marsupial glider , spotted Hyena , bobcats , tenrecidae , capybaras , anjing liar Afrika, Sitatunga dan Harimau Tasmania punah. Burung-burung krepuskular termasuk common Nighthawk , Owlet-nightjar , chimney Swift , berkik-Gunung Amerika dan spotted Crake . Banyak ngengat, kumbang, lalat dan serangga lainnya adalah krepuskular dan khususnya, vespertine .

  3. Hewan Nokturnal

    Hewan nokturnal adalah hewan yang tidur pada siang hari, dan aktif pada malam hari. Pada hewan, “Nokturnalitas” adalah kata yang menggambarkan perilaku mereka untuk makhluk-makhluk ini yang aktif selama waktu malam dan tidur siang hari. Hewan ini memiliki indera penciuman atau berbau dan pendengaran yang tinggi. Beberapa hanya dapat melakukan tugas-tugas mereka di malam hari, seperti kelelawar. Banyak hewan nokturnal biasanya memiliki mata yang lebih besar dari kepala dan tubuh mereka. Nokturnalisi (perilaku nokturnal) yang dilakukan hewan mempunyai tujuan sebagai adaptasi untuk menghindari dan meningkatkan predasi atau proses mangsa memangsa.

    Hewan nokturnal adalah hewan yang tidur pada siang hari, dan aktif pada malam hari. Menurut waktu beraktivitas, hewan dapat dibedakan menjadi hewan diurnal, hewan matutinal, hewan krepuskular, hewan nokturnal, dan hewan metaturnal. Hewan diurnal (aktif disaat siang hari). Hewan matutinal (aktif disaat fajar menjelang pagi). Hewan krepuskular (aktif disaat senja menjelang malam). Hewan nokturnal (aktif disaat malam). Sedangkan hewan metaturnal (aktif disebagian malam juga sebagian siang). “Nokturnal” adalah istilah yang digunakan yang berasal dari kata Latin “ nocturnus ” yang berarti “milik malam.” Ini adalah kata yang menggambarkan organisme yang aktif di malam hari, seperti hewan dan tumbuhan.

    Pada hewan, “Nokturnalitas” adalah kata yang menggambarkan perilaku mereka untuk makhluk-makhluk ini yang aktif selama waktu malam dan tidur siang hari. Hewan ini memiliki indera penciuman atau berbau dan pendengaran yang tinggi. Beberapa hanya dapat melakukan tugas-tugas mereka di malam hari, seperti kelelawar. Banyak hewan nokturnal biasanya memiliki mata yang lebih besar dari kepala dan tubuh mereka. Nokturnalisi (perilaku nokturnal) yang dilakukan hewan mempunyai tujuan sebagai adaptasi untuk menghindari dan meningkatkan predasi atau proses mangsa memangsa. Dengan menjadi hewan nokturnal sebagian binatang berusaha menghindari diri dari para pemangsa (predator). Selain itu bagi sebagian jenis hewan lainnya, bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dalam memburu mangsa. Karena hewan nokturnal mencari mangsa di saat malam hari, mereka tidak perlu bersaing dengan banyak hewan lain, karena tidak banyak yang mencari mangsa di saat malam hari. Selain itu hewan menjadi nokturnal sebagai adaptasi terhadap cuaca siang yang panas. Dengan menjadi binatang malam, seekor spesies berusaha mengurangi pengapan cairan tubuh. Ini biasa terjadi di daerah gurun.

    Hewan nokturnal biasanya mengembangkan kemampuan pendengaran dan penciuman, serta mempunyai adaptasi khusus pada mata untuk dapat melakukan aktivitas pada kondisi yang minim cahaya. Hewan nokturnal menggunakan indera mereka yang tajam untuk bertahan hidup dan mencari mangsa. Tetapi beberapa hewan nokturnal punya kemampuan khusus, seperti kemampuan ekolokasi milik kelelawar. Selain kelelawar, beberapa hewan nokturnal lain juga punya ciri khusus yang dapat membantu mereka bertahan hidup. Contohnya burung hantu, dan kucing. Burung hantu punya lapisan bulu yang unik pada pinggir sayap mereka, bulu unik itu dapat meredam suara ketika burung hantu menyambar mangsanya. Kucing memiliki rambut tebal dan alas kaki yang empuk, untuk membantu kucing mengintai mangsanya. Beberapa binatang seperti kucing memiliki mata yang dapat beradaptasi pada kondisi minim cahaya maupun kondisi terang. Beberapa jenis kelelawar hanya dapat beraktifitas di malam hari. Banyak hewan nokturnal seperti tarsius dan burung hantu memiliki mata yang relatif besar dibandingkan ukuran tubuh mereka untuk mengkompensasi tingkat cahaya yang minim pada malam hari. Di kebun binatang, hewan nokturnal ditempatkan pada kandang khusus kedap cahaya untuk mengalihkan siklus tidur mereka agar tetap aktif selama waktu berkunjung.

2 Likes