Bagaimana induk burung memberi makanan kepada anaknya?

image

Bagaimana burung memutuskan anak mana yang diberi makan? Saat sepasang burung tiba di sarangnya, anak – anaknya menciak minta makan dengan membuka paruh masing – masing selebar mungkin, memperlihatkan kerongkongan merah cerah ketika kedua induk mereka harus menentukan paruh mana yang akan disuapi. Tetapi bagaimana cara mereka memutuskannya?

Sepertinya, warna kerongkongan milik anak burung ini penting. Induk burung cenderung memberi makan anaknya yang punya kerongkongan paling merah dan cerah. Ada beberapa kemungkinan penjelasan akan hal ini. Pada beberapa burung, seperti burung linnet muda, warna merah ini berasal dan pembuluh darah di kerongkongan.

Ternyata, jika anak itu telah diberi makan, sebagian darah akan kembali ke perutnya untuk mencerna makanan. Karena itu, warna mulut menganga yang lebih cerah, menandakan anak itu belum mendapat makan. Kemungkinan lain, ada teori yang mengatakan induk burung akan memberi makan anak mereka dengan warna kerongkongan yang paling cerah saat paruhnya menganga karena inilah pertanda bahwa kesehatannya baik. Warna merah menandakan burung tersebut punya perbandingan pigmen karotenoid (pigmen merah) yang tinggi, yang berarti sistem kekebalannya kuat. Menurut pendapat ini, karena itu pilihan induk burung adalah melayani anak terkuat yang memberikan harapan terbesar untuk melanjutkan garis keturunan mereka.

Sebagian burung parasit telah berevolusi mengambil keuntungan dan kecenderungan ini, dengan memberikan warna kerongkongan yang cerah pada anak – anaknya. Burung incuing (cuckoo) bertelur di sarang burung lain, termasuk burung dunnock, pipit meadow, dan burung penyanyi alang – alang Eurasia. Saat menetas, anak selundupan ini akan berusaha mendorong anak burung tuan rumah keluar sarang, lalu meminta makanan dan induk barunya dengan berusaha memanfaatkan warna merah cerah moncong paruhnya untuk memenangkan perhatian.

Salah satu jenis incuing, yaitu incuing elang hodgson, telah mengembangkan lapisan yang sewarna dengan moncong dalam paruhnya, di bagian bawah sayap, yang biasa digunakan untuk menirukan mulut tambahan. Tampaknya, strategi ini berhasil karena kedua induk burung yang diduduki sarangnya ini lalu menaruh makanan ke lapisan tersebut, mereka berhasil dikelabui, seolah – olah lapisan itu adalah mulut salah satu anaknya.

Referensi : https://unikterbaru.wordpress.com