Bagaimana hukum mandi selepas Zuhur di bulan Ramadhan ?

Bulan Ramadhan

Dengan niat mandi wajib, proses mensucikan dan membersihkan diri tidak akan ditunda-tunda. Misalnya saja segera untuk beribadah melaksanakan shalat fardhu atau shalat wajib Hal ini menunjukkan bahwa niat, bagi orang beriman adalah sebuah alarm untuk segera kembali melaksanakan ibadah. Bagaimana hukum mandi selepas Zuhur di bulan Ramadhan ?

Ada yang berpendapat bahwa mandi selepas Zuhur itu hukumnya makruh. Hal ini disebabkan anggapan bahwa mandi atau menyiramkan air ke tubuh yang sedang berpuasa dapat menyebabkan air masuk ke dalam tubuh.

Pada dasarnya, Islam tidak memberatkan umatnya dalam melaksanakan ibadah, termasuk ibadah puasa. Mandi ketika sedang berpuasa, baik itu mandi wajib maupun mandi mubah, keduanya diperbolehkan dalam Islam dan boleh dilakukan kapan pun. Hal ini berdasarkan dari sebuah riwayat dimana Rasulullah SAW juga pernah membasahi kepalanya saat ia sedang berpuasa.

Diriwayatkan dari salah seorang sahabat ra :

“Aku melihat Rasulullah saw menuangkan air diatas kepalanya semasa beliau sedang berpuasa kerana kehausan atau kepanasan” (Hadith riwayat Abu Daud #2365, dikelaskan sebagai sahih oleh al-Albani didalam Sahih Abi Daud)

Dalam sebuah riwayat dari Abu Bakr, beliau berkata,

“Sungguh, aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya -karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik- dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. ” (HR. Abu Daud no. 2365)

Dari hadist di atas, kita telah mendapatkan jawaban mengenai hukum mandi selepas Zuhur ketika sedang berpuasa di bulan Ramadhan. Mandi ketika sedang berpuasa dibolehkan asal mandi tersebut tidak berlebihan, misalnya berlama-lama ketika mandi atau bahkan berendam. Hal ini ditakutkan akan menyebabkan puasa menjadi batal. Tetapi mandi bukanlah hal yang membatalkan puasa Ramadhan.