Bagaimana Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan United Nations Development Programme?

Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan United Nations Development Programme

Bagaimana Hubungan Eksternal ASEAN dalam Rangka Kerja Sama dengan United Nations Development Programme?

Dalam upaya melakukan kerja sama di bidang ekonomi, ASEAN tidak hanya menjalin kerja sama di antara anggotanya, namun juga melakukan kerja sama dengan negara-negara lain, kawasan perdagangan lain, ataupun dengan organisasi atau institusi internasional lainnya. Kerja sama yang dijalin dibangun atas dasar hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan diwujudkan dalam kinerja dialog, kerja sama dan kemitraan.

Keberadaan ASEAN secara geografis yang strategis, sumber daya yang beranekaragam, pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang meningkat, dan adanya sikap terbuka terhadap dunia luar merupakan kelebihan ASEAN yang menarik minat negara-negara lain khususnya negara-negara maju untuk menjalin kerja sama dengan ASEAN. Pada awalnya terjalinnya hubungan eksternal ASEAN memang bermula dari permasalahan keamanan dan politik, namun pada perkembangannya, bidang ekonomi dan sosial budaya juga menjadi bagian dari hubungan ASEAN dengan negara-negara lain atau subjek non ASEAN.

Pembahasan akan dibatasi pada bentuk kerja sama ASEAN plus one atau lebih dikenal dengan dialogue partners (mitra wicara) ASEAN antara ASEAN dan mitra wicaranya, ASEAN plus three , dan ASEAN plus six atau lebih dikenal dengan East Asia Summit .

ASEAN- United Nations Development Programme


Hubungan ASEAN dan UNDP sebenarnya sudah mulai terjalin sejak dibentuknya ASEAN pada tahun demikian, peran UNDP baru terasa ketika UNDP mensponsori suatu kegiatan pendidikan selama dua tahun dan melibatkan sebanyak empat puluh satu tenaga ahli internasional untuk membantu inisatif pertama ASEAN dalam kerja sama ekonomi. Inisiatif ini pada tahun 1972 menghasilkan dasar-dasar kerja sama ASEAN dalam bidang pengembangan industri, pertanian dan kehutanan, transportasi, keuangan, moneter, dan jasa-jasa asuransi. UNDP juga membantu ASEAN dalam bantuan teknis ketika mewujudkan PTA, AIP, dan AIJV.

Baru pada tahun 1977, UNDP resmi ditunjuk sebagai mitra wicara ASEAN, yang merupakan organisasi multiraleral satusatunya yang memperoleh status sebagai mitra wicara. Kerja sama antara ASEAN-UNDP semakin diperkuat dengan dibentuknya ASEAN-UNDP Sub-regional Programme (ASP) pada tahun yang sama, yang bertujuan untuk membantu ASEAN dalam kerja sama regionalnya dan proses intergrasinya.

UNDP sangat membantu ASEAN dalam bidang pengembangan dan bantuan seperti di bidang pendidikan, masalah pengungsi, bantuan teknis untuk CLMV, penelitian-penelitian, dan upaya lain yang membantu ASEAN menciptakan integrasi ekonomi regional ASEAN. Selain itu, melalui ASP, UNDP juga memberikan bantuan dana yang telah dialokasikan ke beberapa bidang.

Salah satu bantuan dana yang telah dilakukan oleh UNDP yakni melalui The ASEAN-UNDP Sub-regional Programme for the Fifth Cycle (1992-1996) atau dikenal dengan ASP5. Dalam program ini dialokasikan dana sebesar US$ 5.800.000,- 1967. Meskipun untuk mendukung liberalisasi ASEAN melalui AFTA-CEPT. Dana sebesar itu dialokasikan ke beberapa bidang yakni:

Begitu pula ketika UNDP membantu ekonomi ASEAN ketika terjadi krisis regional di ASEAN pada tahun 1997, UNDP mengalokasikan US$2,266,824 untuk membantu ASEAN keluar dari gejolak krisis tersebut. Perkembangan terakhir dari kerja sama ASEAN-UNDP yakni pada tahun 2002 digelar the Second ASEAN-UNDP Joint Management Committee and ASEAN - UNDP Dialogue .

Dari dialog tersebut disetujui ASEAN-UNDP Partnership Facility (AUPF) sebesar US$ 1.450.000,- untuk membantu ASEAN dalam upaya integrasi ekonomi, salah satunya dengan mengimbangi perbedaan tingkat ekonomi sesama negara ASEAN. Pada akhir tahun 2004, AUPF tersebut sudah ditentukan pengalokasiannya, yakni meliputi persiapan menuju komunitas ASEAN pada tahun 2015, mendukung akselerasi di sebelas sektor prioritas ASEAN, analisa dampak integrase ekonomi terhadap pekerja, dan bantuan kepada CLMV dalam mewujudkan proses integrasi ASEAN.